Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kucing (pixabay.com/Gundula Vogel)

Intinya sih...

  • Kucing dianggap sakral di Mesir kuno karena dipercaya membawa keberuntungan, dimuliakan saat hidup, dan dimumikan setelah mati.
  • Di Jepang, kucing dihormati sebagai pembawa keberuntungan, terutama melalui simbol Maneki-neko dan pulau-pulau yang didiami oleh kucing.
  • Di Turki, India, Thailand, dan Rusia, kucing juga dianggap suci atau dibawa keberuntungan dalam berbagai cara sesuai dengan budaya dan tradisi masing-masing negara.

Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan favorit di seluruh dunia. Namun, di beberapa tempat, kucing memiliki posisi lebih dari seekor hewan peliharaan.

Baik karena dipuja karena perilaku misteriusnya, kegunaannya sebagai pelindung, atau hubungannya dengan kepercayaan spiritual, kucing dianggap sakral di berbagai tempat. Berikut adalah beberapa negara yang secara historis atau budaya menganggap kucing sebagai hewan sakral.

1. Mesir

ilustrasi kucing (pixabay.com/Ann Erkhim)

Orang-orang Mesir kuno menyembah banyak hewan selama ribuan tahun. Banyak hewan dipuja karena berbagai alasan, tetapi kucing dianggap yang paling istimewa. Orang Mesir percaya kucing adalah makhluk ajaib, yang mampu membawa keberuntungan bagi orang-orang yang memeliharanya.

Untuk menghormati kucing, keluarga kaya mendandani anabulnya dengan perhiasan dan memberi mereka makanan bangsawan. Saat kucing-kucing tersebut mati, mereka dimumikan. Sebagai tanda berkabung, pemilik kucing mencukur alis mereka, dan terus berkabung sampai alis mereka tumbuh kembali. Banyak seni Mesir kuno juga menggambarkan tentang kucing.

2. Jepang

ilustrasi maneki neko (pixabay.com/Carla Burke)

Di Jepang, kucing dikagumi dan dihormati. Mereka tidak dianggap sebagai makhluk suci, tetapi sebagai makhluk pembawa keberuntungan. Maneki-neko adalah simbol keberuntungan yang populer dalam budaya Jepang, yang sering terlihat di toko-toko dan rumah-rumah. Patung kecil ini biasanya memperlihatkan seekor kucing dengan satu kaki terangkat, yang diyakini membawa kekayaan, keberuntungan, dan kemakmuran bagi pemiliknya.

Di Jepang juga terdapat beberapa pulau yang ditinggali kucing. Misalnya Tashirojima, di pulau ini, jumlah kucing lebih banyak daripada manusia dan diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi para nelayan. Penduduk pulau tersebut memberi makan dan merawat kucing, dengan keyakinan bahwa mereka membantu menjaga kemakmuran. Meskipun tidak disembah, kucing dihormati sebagai makhluk yang membawa kebahagiaan dan berkah.

3. Turki

ilustrasi kucing (pexels.com/FOX ^.ᆽ.^= ∫)

Di Turki, khususnya di Istanbul, kucing diperlakukan dengan penuh rasa hormat dan perhatian. Warisan budaya dan agama Turki, khususnya dalam konteks Islam, turut menyumbang pada kasih sayang yang besar terhadap hewan ini. Meskipun Islam tidak secara khusus menganggap kucing sebagai hewan suci, kucing sangat dihormati salah satu alasannya karena Nabi Muhammad sangat menyukai kucing.

Salah satu kisah terkenal menceritakan tentang seekor kucing bernama Muezza, yang sangat disayangi Nabi Muhammad. Dikatakan bahwa Rasulullah memotong sebagian pakaiannya karena tidak ingin membangunkan Muezza yang sedang tidur di atas pakaiannya. Tindakan kebaikan ini mengukuhkan posisi kucing sebagai hewan yang disayangi dalam budaya Islam. Saat ini, kucing liar di Istanbul diberi makan dengan baik dan diperlakukan dengan baik oleh penduduk setempat, dan ada banyak tempat makan dan tempat penampungan bagi mereka.

4. India

ilustrasi kucing berselimut (pixabay.com/StockSnap)

Di India, kucing dipuja dalam tradisi tertentu, khususnya dalam agama Hindu dan cerita rakyat. Dewi Shashthi sering digambarkan sedang menunggangi kucing, dan ia disembah sebagai pelindung anak-anak dan persalinan. Dalam beberapa budaya Hindu, kucing melambangkan kepintaran, kemandirian, dan gagasan kompleks tentang dharma, yang merupakan cara hidup yang benar.

Selain itu, di beberapa daerah, orang percaya bahwa memelihara kucing mendatangkan berkah, sedangkan menyakitinya dapat mengakibatkan nasib buruk. Hubungan antara kucing dan dewi feminin dalam spiritualitas India memainkan peran penting dalam penghormatan budaya mereka.

5. Thailand

ilustrasi kucing siam (pixabay.com/rihaij)

Di Thailand, kucing secara tradisional dipandang sebagai hewan kerajaan. Kucing siam, salah satu ras paling terkenal yang berasal dari daerah tersebut, dianggap suci dan sering dipelihara di kuil dan rumah tangga kerajaan. Kucing diyakini membawa keberuntungan dan terkadang diberikan sebagai hadiah kepada bangsawan.

Kepercayaan Thailand kuno menyatakan bahwa saat seorang anggota keluarga kerajaan meninggal, jiwa mereka akan dipindahkan ke kucing siam, yang memungkinkan mereka untuk terus tinggal di kuil. Kucing suci ini akan dirawat oleh para biksu, yang melambangkan hubungan mereka dengan dunia spiritual.

6. Negara-negara Islam

ilustrasi kucing (freepik.com/senivpetro)

Di banyak negara Islam, kucing memang tidak anggap sebagai hewan sakral, tetapi hewan ini sering diperlakukan dengan kasih sayang. Ini ada kaitannya dengan kekaguman Nabi Muhammad terhadap kucing. Kucing dianggap bersih secara ritual dalam Islam, dan tidak seperti anjing, kucing sering diizinkan di rumah dan bahkan masjid.

7. Rusia

ilustrasi kucing (unsplash.com/Helena Lopes)

Di Rusia, kucing tidak dianggap suci dalam arti agama, tetapi mereka adalah hewan yang sangat dihormati. Dalam cerita rakyat dan budaya Rusia, kucing diyakini membawa keberuntungan, terutama dalam hal menjaga rumah. Banyak orang Rusia percaya bahwa kucing yang memasuki rumah baru terlebih dahulu membawa keberuntungan.

Museum Hermitage di St. Petersburg, misalnya, memiliki tradisi lama memelihara kucing untuk melindungi karya seni dari hewan pengerat. Kucing-kucing ini telah digunakan sejak zaman Ratu Elizabeth, putri Peter yang Agung. Saat ini, museum tersebut masih memelihara sekelompok kucing, yang mencerminkan rasa sayang dan rasa hormat orang Rusia terhadap hewan-hewan ini.

Dari kuil-kuil hingga jalanan, kucing telah dipuja, disayangi, dan bahkan dianggap sakral dalam berbagai budaya. Entah karena kepercayaan agama, praktik budaya, atau kualitas mistis yang mereka rasakan, kucing memiliki tempat khusus di hati banyak orang di seluruh dunia. Bahkan di zaman modern, warisan mereka sebagai hewan yang dipuja terus berlanjut, melambangkan keberuntungan, perlindungan, dan makna spiritual.

 

Referensi

Catster. Diakses pada Oktober 2024. Why Are There So Many Cats In Istanbul? The Wonderful Relationship Between the City & Its Cats
CNN. Diakses pada Oktober 2024. The real life ‘Aristocats’ of St. Petersburg’s Hermitage Museum
National Geographic. Diakses pada Oktober 2024. Cats Rule in Ancient Egypt
Ramana Maharshi. Diakses pada Oktober 2024. The Mystical Significance of Cats in Hindu Mythology
The Conversation. Diakses pada Oktober 2024. What is the story of maneki-neko, the Japanese beckoning cat?
WebMD. Diakses pada Oktober 2024. What to Know About a Siamese Cat

Editorial Team