Hewan Pertama di Bumi Menurut Ilmuwan, Ada yang Bisa Tebak?

Diperkirakan sudah ada sejak 800 juta tahun yang lalu

Pernahkah kamu bertanya-tanya, hewan apakah yang pertama kali hidup di bumi dan bagaimana bentuknya? Tanpa mencari di search engine, apakah kamu bisa menemukan jawabannya?

Clue-nya adalah hewan ini hidup di laut dan bisa ditemukan saat sedang diving. Tanpa berlama-lama, yuk kenalan dengan hewan pertama di bumi menurut ilmuan!

1. Telah ada sejak 800 juta tahun yang lalu

Para ilmuwan dalam laman National Museum of Natural History mengatakan bahwa spons adalah hewan paling awal yang hidup di bumi. Menurut bukti DNA, anggota filum Porifera ini berevolusi sekitar 800 juta tahun yang lalu.

Sebagian besar spons hidup di laut, dari laut dangkal hingga di kedalaman lima kilometer di bawah permukaan laut. Namun, ada pula yang hidup di danau dan sungai air tawar. Semua spons dewasa adalah sessile (menempel secara permanen pada bebatuan dan tidak bergerak).

2. Mampu mentolerir kadar oksigen yang rendah

Hewan Pertama di Bumi Menurut Ilmuwan, Ada yang Bisa Tebak?ilustrasi spons laut (wikimedia.org/icelight)

Saat bumi masih berusia dua miliar tahun, tidak ada oksigen sama sekali di atmosfer, mengutip EarthSky. Kadar oksigen yang rendah pertama kali muncul setelah cyanobacteria mulai melepaskan oksigen sebagai produk sampingan dari fotosintesis.

Dalam kondisi seperti ini spons bisa hidup, karena mereka mampu mentolerir kadar oksigen yang rendah. Sebenarnya, spons juga membutuhkan oksigen untuk metabolisme. Tetapi, spons hanya membutuhkan sedikit karena mereka tidak aktif bergerak.

3. Peran spons bagi lingkungan

Spons memiliki peran yang vital bagi lingkungan. Spons bisa memperbaiki kualitas air karena bisa menyaring bakteri dan polutan. Satu kilogram spons bisa menyaring air hingga 20 meter kubik (m³) per hari, dilansir The EU Research & Innovation Magazine.

"Mereka memompa air dalam jumlah besar dan mendaur ulang karbon di dasar laut. Mereka juga menyediakan tempat berlindung bagi makhluk laut, tetapi sangat kurang dihargai," ungkap James Bell, profesor biologi kelautan dari Victoria University, Selandia Baru.

Namun, perubahan iklim menyebabkan suhu laut menghangat dan membuat spons memutih. Kehilangan warna adalah bentuk respons stres dan pertanda bahwa spons tersebut sekarat.

Baca Juga: 5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Laut

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya