Misi Clipper, Direncanakan Mendarat di Satelit Alami Planet Jupiter

Apakah ada tanda-tanda kehidupan di sana?

Manusia tak pernah lelah untuk mencari tempat tinggal baru selain bumi. Setelah mengobservasi bulan dan Mars, kini salah satu satelit alami Jupiter jadi incaran baru. Yep, NASA akan mengeksplorasi Europa yang juga merupakan satelit terbesar keenam di tata surya. Rencananya, misi Clipper akan diluncurkan pada Juni 2023 mendatang.

Seperti apa detail terkait misi Clipper dan apa yang NASA cari dalam program ini? Intip penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Apakah benar Europa bisa ditinggali manusia?

Misi Clipper, Direncanakan Mendarat di Satelit Alami Planet Jupiterhindustantimes.com

Apa yang membuat NASA yakin bahwa ada tanda-tanda kehidupan di Europa? Diyakini ada lautan air yang tersembunyi di bawah lapisan es sedalam 10 kilometer. Untuk menguji kebenarannya, peneliti dari Universitas San Paulo di Brazil mengevaluasi kelayakan mikroba di Europa dengan data dari lingkungan yang ada di bumi, jelas Hindustan Times.

Europa sendiri memiliki ukuran sedikit lebih kecil dari bulan kita. Satelit ini terbuat dari batu silikat, inti besi-nikel dan kerak air es. Atmosfernya sangat tipis namun mengandung oksigen. Europa memiliki permukaan paling halus dibanding benda padat lain di tata surya. Diperkirakan ada samudera air di bawahnya dan dapat ditinggali makhluk hidup.

2. Clipper akan diluncurkan pada 2023 mendatang

Misi Clipper, Direncanakan Mendarat di Satelit Alami Planet Jupiterfuturism.com

Mari mengenal lebih dekat tentang misi Clipper. Ini adalah misi yang diprakarsai oleh NASA dan rencananya diluncurkan pada Juni 2023. Perjalanan dari bumi ke Europa diperkirakan memakan waktu antara 3-6 tahun dan masa penelitian di atas 3 tahun. Massa yang diluncurkan diperkirakan seberat 6 ton dengan daya 600 W dari panel surya.

Tujuan utama misi Clipper adalah untuk meneliti apakah ada air di dalam permukaan es, melihat komposisi senyawa kimia utama dan kaitannya dengan komposisi lautan, melihat karakteristik dan fitur permukaan secara geologis dan apakah ada aktivitas terbaru dari Europa. Intinya, Clipper diluncurkan untuk meneliti air, senyawa kimia dan energi di Europa.

3. Ada sembilan instrumen sains untuk membantu misi Clipper berjalan optimal

Misi Clipper, Direncanakan Mendarat di Satelit Alami Planet Jupiterspaceleer.com

NASA memilih sembilan instrumen sains untuk membantu misi Clipper. Misal, kamera dan spektometer dipakai untuk menghasilkan gambar resolusi tinggi dari permukaan Europa dan menentukan komposisinya. Radar penembus es dipakai untuk menentukan ketebalan es dan magnetometer dipakai untuk mengukur kekuatan dan arah medan magnet.

Berikut ini adalah sembilan instrumen sains yang dimaksud dikutip dari Space Leer:

  1. Plasma Instrument for Magnetic Sounding (PIMS)
  2. Interior Characterization of Europa Using Magnetometry (ICEMAG)
  3. Mapping Imaging Spectrometer for Europa (MISE)
  4. Europa Imaging System (EIS)
  5. Radar for Europa Assesment and Sounding: Ocean to Near Surface (REASON)
  6. Europa Thermal Emission Imaging System (E-THEMIS)
  7. MASS Spectrometer for Planetary Exploration/Europa (MASPEX)
  8. Ultraviolet Spectograph/Europa (UVS)
  9. Surface Dust Mass Analyzer (SUDA)

4. Clipper akan melayang antara 1.700 hingga 16 mil di atas permukaan Europa

Misi Clipper, Direncanakan Mendarat di Satelit Alami Planet Jupitergoodfon.com

Seperti yang sudah direncanakan, Clipper akan mengorbit Europa dan melakukan penelitian dari atas planet. Ketinggian observasi bervariasi, mulai dari ketinggian terjauh 1.700 mil (2.700 KM) dan terdekat hingga 16 mil (25 KM) di atas permukaan Europa, tutur laman Space Leer.

Meski begitu, misi Clipper bukan tanpa kendala. Adanya efek buruk radiasi dari magnetosfer Jupiter di orbit Europa membuat NASA berpikir ulang. Akan lebih aman jika pesawat ruang angkasa diletakkan pada orbit elips di sekitar Jupiter. Ini dilakukan untuk mengurangi efek radiasi yang bisa menggagalkan misi Clipper nantinya.

Nah, itulah fakta sekilas mengenai misi Clipper yang akan diluncurkan oleh NASA pada Juni 2023 mendatang. Semoga misi ini berhasil dan berjalan dengan mulus, ya!

Baca Juga: Bukan Hanya Apollo, Ini 7 Misi Terbaik NASA Sepanjang Masa!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya