7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orang

Bukan cuma sedih, tapi lebih kompleks!

Air mata yang menetes untuk orang lain bukanlah pertanda kelemahan. Itu adalah tanda hati yang murni." — José N. Harris, penulis MI VIDA: A Story of Faith, Hope and Love.

Kehilangan sesuatu yang besar bisa berpengaruh secara signifikan pada hidup kita. Seperti kematian orang yang dicintai, kehilangan sesuatu yang berharga atau mimpi yang terpaksa kita kubur dalam-dalam. Seluruh emosi kita larut di dalamnya dan kita mulai merasakan rasa sedih yang luar biasa.

Tahukah kamu, ada 7 tahap dalam berduka? 7 tahapan ini dirumuskan oleh Kubler Ross, psikiater asal Swiss kelahiran 8 Juli 1926. Intip yuk penjelasannya!

1. Terkejut atau terguncang (shock)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangjeffbullas.com

Tahap berduka yang pertama adalah terkejut atau terguncang (shock). Ini terjadi ketika kita menerima kabar mengejutkan yang tak pernah kita duga akan terjadi. Misalnya, ketika kita sedang asyik hangout dengan temantiba-tiba mendengar kabar bahwa nenek kita meninggal. Reaksi pertama yang timbul adalah rasa terkejut yang luar biasa.

Awal mulanya, Kubler-Ross hanya merumuskan 5 tahap dalam berduka, yaitu penyangkalan (denial), marah (anger), menawar (bargaining), depresi (depression) dan penerimaan (acceptance). Namun, Kubler-Ross memperluas teorinya menjadi 7 tahapan, dengan tambahan terkejut (shock) dan pengujian (testing).

2. Penyangkalan (denial)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangcompanyofwomen.co

Dalam tahap penyangkalan, kita masih merasa terguncang dan secara sadar tidak mau menerima kenyataan. Kita masih menganggap semuanya baik-baik saja dan kabar duka yang kita terima adalah sebuah kebohongan. Kita melakukan penyangkalan untuk menghilangkan rasa sakit dan menghibur diri sendiri, ungkap laman Grief.

Tahap penyangkalan bisa berlangsung singkat atau lama, tergantung pada individu masing-masing. Tak ada yang bisa menentukan berapa lama, karena setiap rasa duka dan individu yang mengalaminya berbeda-beda. Terkadang, kita merasa tidak percaya dan berupaya menyangkal realitas yang terjadi.

3. Marah (anger)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangnbcnews.com

Setelah melewati tahap penyangkalan, kita akan berada pada tahap kemarahan. Kita marah karena hal-hal buruk terjadi pada kita dan merasa seolah Tuhan berlaku tidak adil. Kita marah pada keadaan dan berpikir bahwa dunia telah berlaku sangat jahat kepada kita. Rasa frustrasi dan kemarahan itu membuat kita menyalahkan diri sendiri dan orang lain.

Meskipun merupakan emosi negatif, nyatanya kemarahan penting dalam proses penyembuhan diri. Biarkan kemarahan itu meluap dan jangan ditahan. Karena, seiring berjalannya waktu, rasa marah itu akan sembuh dan menghilang dengan sendirinya.

4. Menawar (bargaining)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangmarkrhodes.com

Tahap kemarahan telah terlewati, lalu apa selanjutnya? Setelahnya, kita akan mulai memasuki tahap menawar.

Kita tak lagi merasa terkejut, menyangkal dan marah, tapi kita mulai bertanya-tanya. Semisal, "Seandainya aku merawat nenek lebih maksimal, mungkin keadaan akan berbeda," atau "Aku akan melakukan apapun, asalkan bisa melihatnya hidup kembali."

Bisa dibilang, tawar-menawar adalah gencatan senjata sementara atas diri kita sendiri. Kita berupaya untuk menerima kenyataan, namun masih sulit. Dalam tahap ini, kita mulai berandai-andai bahwa kita akan berubah dan menjalani hidup yang lebih baik, asalkan kita tidak lagi kehilangan orang yang kita sayangi, jelas laman Better Help.

Baca Juga: Tahan Diri, Jangan Lakukan 6 Hal Ini pada Orang yang Sedang Berduka

5. Depresi (depression)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangcollective-evolution.com

Tahap menawar usai, selanjutnya kita memasuki babak baru: depresi. Kita sudah hampir meninggalkan masa lalu dan mulai menata hidup di masa kini. Tak terduga, ada perasaan kosong yang masuk dengan sendirinya dan kita akan memasuki tingkat kesedihan yang lebih dalam, jelas laman Grief.

Namun, perlu diingat bahwa depresi ini hanya sementara dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan mental. Kita mungkin akan mengurung diri atau menutup hati untuk beberapa saat. Lalu, kita akan sadar bahwa kesedihan yang berlarut-larut ini tidak ada gunanya dan kita akan memutuskan untuk melanjutkan hidup.

6. Pengujian (testing)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangwherecomesthesun.com

Setelah rasa depresi usai, kini giliran kita memasuki babak pengujian. Di titik ini, kita mulai mencari solusi nyata atas permasalahan kita. Kita tidak lagi menyalahkan diri sendiri, orang lain atau keadaan. Emosi kita pun mulai stabil dan tak seperti di awal-awal yang sering naik turun.

Karena mulai tenang, pikiran kita mulai jernih dan bisa bekerja normal kembali. Di sinilah, kita bisa menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi. Perlahan-lahan mulai bisa menerima kenyataan, walau sesekali rasa duka itu kembali muncul.

7. Penerimaan (acceptance)

7 Tahap Proses Berduka yang Wajar Dialami Setiap Orangbeyourownboss.pk

Di tahap terakhir dalam berduka, Kubler Ross mencetuskan teori tentang penerimaan. Di tahap ini, kita mulai bisa menerima kenyataan. Rasa kehilangan yang kita rasakan tidak lagi menyakitkan seperti dulu, namun justru menjadi pemicu pendewasaan diri kita. Memang, tidak mudah untuk sampai di tahap ini, bahkan tidak semua orang bisa.

Berada di tahap penerimaan bukan berarti kita merasakan kebahagiaan instan. Namun, penerimaan berarti rasa duka, marah dan penyangkalan yang dulu dirasa berat, kini tak terasa seberat dulu. Kita pun mulai bisa menjalani hidup dengan tenang tanpa dibayang-bayangi oleh rasa sakit di masa lalu.

Nah, itulah 7 tahap berduka secara ilmiah yang dirumuskan oleh Kubler Ross, psikiater asal Swiss. Semoga informasi ini bisa membantumu, ya!

Baca Juga: 6 Cara Hapus Kebiasaan Bersedih yang Berlarut-Larut

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya