5 Fakta Cenderawasih Biru, Ritual Tariannya Sangat Menawan

Cenderawasih biru atau blue bird-of-paradise merupakan spesies cenderawasih yang sangat indah. Mereka berada dalam famili Paradisaeidae dan memiliki nama ilmiah Paradisornis rudolphi. Panjang tubuhnya mencapai 30 sentimeter. Sebagian besar dari burung ini berwarna hitam mengkilap dengan warna putih keperakan di sekitar matanya. Paruhnya juga mirip gagak dan berwarna putih hingga keabu-abuan.
Bagian kepala dari cenderawasih biru mengkilap kemerahan dan membentang hingga ke punggungnya. Bagian paling menawannya adalah sayap biru berkilaunya. Jantan juga punya bulu-bulu halus yang memanjang di sisi tubuhnya dan berwarna kuning kusam. Mari kenalan lebih jauh dengan cenderawasih biru melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran cenderawasih biru

Terdapat dua subspesies cenderawasih biru, Paradisornis rudolphi ditemukan di bagian tenggara pegunungan Papua Nugini, dari bagian timur Highlands (Okapa) dan bagian tenggara Gunung Herzog hingga Pegunungan Owen Stanley. Sementara itu, Paradisornis margaritae berada di bagian tengah Papua Nugini di daerah Tari, Enga Highlands, Sepik-Wahgi Divide, area Kubor, Gunung Hagen, Gunung Karimini dan area BIsmarck.
Oiseaux Birds menginformasikan bahwa cenderawasih biru kebanyakan menghuni hutan pegunungan rendah, terutama hutan ek. Mereka juga bisa ditemui di kebun dan tepi hutan lebat yang banyak ditumbuhi tanaman.
2. Makanan kesukaannya adalah buah-buahan

Sebagai spesialis pemakan buah-buahan, cenderawasih biru memakan berbagai buah-buahan seperti buah ara, buah berbiji dan beri. Akan tetapi, mereka juga melengkapi dietnya dengan hewan seperti serangga dan beberapa vertebrata seperti reptil. Berdasarkan informasi dari Animalia, cenderawasih biru terlihat mencari tempat tinggi di kanopi saat mencari buah-buahan dan di tempat lebih rendah saat berburu hewan.
3. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Seruan cenderawasih biru adalah rangkaian 'kwank' yang terdengar keras dan sengau, itu disuarakan dengan cepat dan terkadang dilakukan berulang kali. Vokalisasi lainnya berupa 'kwwah' yang nadanya tinggi tapi terdengar sedih dan sengau, biasanya disuarakan saat pagi hari di tempat yang tinggi. Sementara itu, suara 'kraar-kraar-kraar' terdengar serak dan aneh.
Ketika sedang melakukan pertunjukan, jantan mengeluarkan suara sengau yang konstan seperti 'kaw' bernada rendah, decakan dan celotehan. Ketika betina mendekatinya, serangkaian suara terdengar seperti getaran selama 25--30 detik diikuti dengan nada 'kar' dan 'kwaah' yang pelan.
4. Ritual pertunjukannya sangat menawan

Sama seperti burung lainnya, cenderawasih biru juga melakukan pertunjukan untuk memikat betina. Mereka bernyanyi di ketinggian dan memamerkan keindahannya di tempat yang lebih rendah. Biasanya pertunjukan burung ini dimulai pada bulan April hingga akhir November. Jantan bergelantungan terbalik dengan sayap tertutup, lalu membentangkan bulu hitam tengah yang bergoyang berirama.
Melansir Australian Museum, selama pertunjukan tersebut, jantan mengiringinya dengan nyanyian lembut seperti yang dijelaskan pada fakta sebelumnya. Itu juga disertai dengan suara celotehan untuk memikat betina yang lokasinya cukup jauh dari tempatnya.
5. Betina sangat melindungi anak-anaknya

Sistem perkawinan cenderawasih biru adalah poligami, baik jantan maupun betina bisa kawin dengan banyak pasangan. Setelah proses pendekatan dan kawinnya selesai, urusan membangun sarang dan merawat anak diserahkan pada betina. Mereka membangun sarangnya dari batang, ranting, daun palem, tanaman merambat dan material lainnya.
Betina merangkainya menjadi bentuk mangkok. Mereka biasanya menghasilkan satu telur yang dieraminya selama 18 hari. Betina sangat menjaga anaknya, lho. Oh iya, cenderawasih biru juga diketahui melakukan hibridisasi dengan lawes' parotia dan cenderawasih raggiana.
Walaupun tidak banyak informasi yang tersedia mengenai cenderawasih biru, fakta sebelumnya sudah bisa membantumu mengenal sebagian gaya hidup dari burung indah ini. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Near Threatened oleh IUCN dengan total populasi diperkirakan hanya mencapai 2,500 hingga 10,000 burung. Ancaman utamanya adalah kehilangan habitat, terbatasnya wilayah jelajah dan diburu untuk diambil bulunya. Apakah kamu tertarik melihat burung satu ini?