5 Fakta Great Blue Turaco, Bulu Ekornya Dijadikan Jimat Keberuntungan

Great blue turaco juga dikenal sebagai kolonvo, sebutannya di daerah Bandundu sekitar Kikwik, Kongo. Mereka berada dalam famili Musophagidae dan memiliki nama ilmiah Corythaeola cristata. Panjang tubuhnya mencapai 70--76 sentimeter dan beratnya 800--1231 gram. Spesies ini merupakan turaco terbesar yang endemik Afrika. Bulunya berwarna biru cerah, ekornya panjang dan kakinya kuat.
Jantan dan betina memiliki penampilan serupa dan warnanya tidak berubah sepanjang tahun. Jambul tegaknya yang ikonik itu berwarna biru kehitaman dan bisa setinggi 10 sentimeter. Tidak banyak informasi yang tersedia, berikut beberapa fakta-fakta dasar hasil rangkuman beberapa sumber.
1. Wilayah penyebaran great blue turaco

Penyebaran great blue turaco berada di Afrika Barat dan Afrika Tengah. Membentang dari Guinea hingga Nigeria dan dari Congo Basin hingga Kenya serta Tanzania. Oiseaux Birds menginformasikan bahwa mereka biasanya berada di kanopi hutan, hutan galeri, pepohonan tinggi di hutan sekunder dan hutan pegunungan. Great blue turaco juga menghuni hutan dan petak hutan di sabana. Mereka bisa dilihat hingga ketinggian 2.700 meter.
2. Hidup dalam kelompok

Berdasarkan informasi dari Animalia, great blue turaco adalah burung yang suka berkumpul. Karenanya, hidup dalam kelompok yang terdiri hingga 10 anggota. Tapi, beberapa kelompok bisa berkumpul bersama pada satu pohon besar. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pepohonan dan jarang turun ke tanah.
Great blue turaco lebih aktif saat fajar dan petang, memilih beristirahat ketika pertengahan hari karena biasanya terlalu terik. Mereka teritorial dan biasanya tetap berada di wilayahnya sepanjang tahun. Tapi sering berpindah untuk menemukan pohon berbuah kesukaannya.
3. Bukan penerbang andal tapi pandai memanjat

Spesies burung satu ini bukanlah penerbang yang baik tapi sangat pandai memanjat, begitu lincah menjelajahi kanopi hutan. Great blue turaco meluncur tinggi dari pepohonan dan mendarat secara kasar di dahan rendah. Mereka akan memanjat lagi ke pohon lain dan turun dengan cara yang sama. Great blue turaco melakukan penerbangan yang lemah dan nampak tidak ahli ketika berpindah ke pohon berbuah lainnya.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Sumber yang sama menjelaskan bahwa great blue turaco adalah burung yang sangat vokal, sering terdengar saat fajar dan petang. Suaranya terdiri dari rangkaian 'kok-kok-kok', terdengar dalam, bergema dan parau. Ada juga panggilan yang lebih lembut seperti 'prru...prru'. Sama halnya saat musim kawin tiba, setiap ritual gerakannya diiringi oleh panggilan khusus.
5. Sistem perkawinan great blue turaco

Sistem perkawinan great blue turaco adalah monogami, membentuk ikatan dengan satu pasangan seumur hidupnya. Musim kawinnya terjadi berdasarkan lokasi yang dihuninya, tapi ritual pendekatannya biasa dimulai pada musim hujan. Pada periode tersebut, mereka lebih vokal dan saling mengejar dari satu pohon ke pohon lain. Great blue turaco juga memberi makan satu sama lain, memainkan jambul dan memamerkan kepala serta pola pada paruhnya.
Setelah mendapatkan pasangan, keduanya mulai membangun sarang yang terbuat dari ranting kering. Biasanya ditempatkan di pepohonan tinggi di dekat sumber air. Betina menempatkan 2 telur yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama 29--31 hari. Setelah menetas, anaknya sudah bisa meninggalkan sarang pada usia 6 minggu tapi tetap bersama induknya hingga 3 bulan kemudian.
Great blue turaco ternyata burung indah yang teritorial, tapi sering berkumpul bersama di pepohonan besar. Sebagai informasi tambahan, bulu kuning dan biru dari burung ini sangat dihargai karena sering dijadikan sebagai jimat keberuntungan. Saat ini, great blue turaco diklasifikasikan sebagai Least Concern dan tren populasinya masih stabil.