Tidak Hanya untuk Bernapas, Ternyata Ini 5 Manfaat Lain Oksigen, Lho!

2. Bahan campuran pada obor las 

pexels.com/Kateryna Babaieva

Oksigen digunakan dalam proses pengelasan yang disebut welding oxyacetylene. Pengelasan tersebut mengandalkan pembakaran campuran oksigen dan asetilena pada suhu sekitar 3200 derajat celsius, sebagaimana dikutip dari laman TWI-Global.

Sebelum proses pengelasan, kedua gas tersebut masing-masing disimpan di dalam dua tabung baja yang kuat. Setiap tabung mempunyai regulator dan selang penghubung menuju obor las.

Dilansir dari laman Weldingis.com, proses pengelasan dimulai dari pembersihan nosel tabung dan pengaturan tekanan gas pada regulator masing-masing gas. Kemudian, buka dua katup, yaitu katup oksigen dan katup asetilena pada obor las sehingga kedua gas dapat mengalir menuju obor las.

Kedua gas tersebut akan tercampur, lalu keluar dari mulut obor. Ketika gas keluar, nyalakan api melalui korek api atau pemantik sampai api membesar dan siap untuk mengelas.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Oksigen Hilang Selama 5 Detik?

3. Pengolahan air limbah 

pixabay.com/sipa

Oksigen dapat digunakan untuk memurnikan air limbah dengan cara menunjang kehidupan bakteri pengurai. Banyaknya oksigen yang dibutuhkan bakteri tersebut dikenal dengan BOD atau Biological Dissolved Oxygen.

Dilansir dari United States Geological Survey, semakin banyak BOD yang terkandung pada bakteri pengurai, semakin cepat limbah organik terurai.

Air sungai atau danau yang sering dijadikan tempat pembuangan limbah organik ini memiliki sedikit kandungan oksigen terlarut. Oleh karena itu, perlu menambahkan oksigen ke dalam dua perairan tersebut untuk menghilangkan limbah organiknya.

Selain itu, oksigen tersebut juga berguna untuk menjaga ekosistem dan kualitas estetika kedua perairan tersebut.

4. Menghasilkan daya dorong yang kuat pada roket dan rudal 

pexels.com/Pixabay

Oksigen yang digunakan untuk menghasilkan daya dorong pada roket dan rudal adalah dalam bentuk cair. Kemudian, oksigen cair akan mengoksidasi hidrogen cair.

Campuran oksigen cair dengan hidrogen cair dibakar, lalu menghasilkan uap air. Uap air tersebut bersuhu sekitar 2.725 derajat celsius.

Semakin tinggi suhu uap air, maka semakin kuat daya dorong yang dihasilkan untuk lepas landas roket dan rudal. Dengan demikian, uap air digunakan untuk penunjang bahan bakar roket dan rudal.

Dilansir dari NASA, sewaktu roket dan rudal akan terbang, terjadi pembakaran bahan bakar dan campuran oksigen cair dengan hidrogen cair. Kemudian, gas yang sangat panas dihasilkan.

Terakhir, mesin roket dan rudal akan mendorong gas tersebut keluar dengan cepat dari tangki pembakaran sehingga roket dan rudal dapat terbang ke atas.

5. Memproses energi pada fuel cell 

energy.gov

Oksigen dapat memproses energi listrik pada fuel cell, lho! Fuel cell atau sel bahan bakar merupakan suatu perangkat yang menghasilkan listrik melalui reaksi elektrokimia.

Kemudian, reaksi elektrokimia adalah suatu reaksi menghasilkan listrik dari unsur-unsur kimiawi, contohnya hidrogen dan oksigen pada fuel cell.

Cara kerja fuel cell dimulai ketika oksigen dari udara masuk melalui terminal positifnya, katoda. Kemudian, hidrogen masuk melalui terminal negatif, anoda. Elektron tersebut akan menghasilkan arus listrik dan panas berlebih pada anoda.

Proton, elektron, dan oksigen tercampur pada katoda sehingga menghasilkan molekul air, energi panas dan energi listrik. Energi listrik inilah yang digunakan sebagai sumber energi pada bangunan dan kendaraan bermesin.

Itulah lima manfaat lain yang tak terduga dari oksigen. Bayangkan, betapa pentingnaya peran oksigen di bumi ini. Jika suatu saat nanti kamu menjadi ilmuwan, manfaatkanlah oksigen pada penemuanmu yang berguna bagi semua aspek kehidupan, ya.

Baca Juga: 6 Fakta Anoksia, Kondisi Berbahaya saat Tubuh Kehabisan Oksigen