7 Bahan Aneh Pengharum Ketiak Sebelum Ada Deodoran, Rela Mencobanya?

Masyarakat Mesir Kuno adalah salah satu inovator untuk wewangian tubuh. Resep deodoran mereka mirip dengan parfum yang sebelumnya telah mereka ciptakan. Namun tujuan utamanya bukanlah membuat tubuh wangi, melainkan menahan bau keringat.

Resep populer mereka berasal dari telur burung unta yang dicampur dengan kacang-kacangan dan kulit kura-kura. Bahan tersebut ditumbuk hingga menjadi adonan dan dioleskan ke tubuh.

Temuan ini yang menginspirasi terciptanya deodoran roll-on. Masyarakat Mesir Kuno membuatnya dari bubur yang dicampur dengan dupa dan dibentuk menjadi bulat. Setelah itu bola-bola tersebut dioleskan ke bagian yang memiliki kelenjar keringat paling aktif, seperti ketiak.

Pohon carob banyak ditemukan di daerah Mediterania. Tanamannya dianggap sebagai pengganti cokelat. Sebelum dikenal dengan manfaat tersebut, masyarakat Mesir Kuno menggunakannya sebagai deodoran. Mereka akan menghancurkan kulit carob dan mengusapkannya ke seluruh tubuh.

Zaitun memiliki peran penting dalam budaya Yunani dan Romawi Kuno. Buah ini dimanfaatkan sebagai dasar parfum. Masyarakat pun menggunakannya sebagai penghilang bau badan. Cukup dengan mencampur minyak zaitun dengan dedaunan, akar-akaran, dan bunga.

Cara lain yang digunakan oleh masyarakat Yunani untuk mengusir bau adalah dengan mandi secara teratur dengan parfum. Orang kelas atas menggunakan bunga dan dedaunan yang dicampur dengan parfum untuk mandi. Setelahnya mereka mengoleskan parfum di bawah ketiak seperti yang dilakukan masyarakat Mesir Kuno.

Sebagian besar bahan parfum dari zaman dulu berasal dari tempat yang tidak terduga, bahan ini adalah salah satunya. Ambergris adalah bongkahan seperti lilin yang berasal dari zat-zat yang tidak dapat dicerna oleh paus sperma.

Saat baru saja dikeluarkan, ambergris berbau seperti kotoran sapi. Namun ketika sudah mengeras selama bertahun-tahun muntahan tersebut mengeluarkan aroma manis seperti parfum.

Ini adalah istilah wewangian yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Musk ternyata sudah digunakan sejak zaman dahulu. Namun tahukah kamu dari mana asalnya?

Musk sebenarnya berasal dari kelenjar perut rusa jantan. Seperti ambergris, pada awalnya kelenjar tersebut berbau tidak sedap seperti urine rusa. Ketika sudah mengering akan beraroma manis, earthy, dan sensual. Musk sangat populer untuk dijadikan parfum.