5 Penyu yang ada di Taman Nasional Meru Betiri, Dilindungi Semua

Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) merupakan area pelestarian alam dengan ekosistem asli yang dikelola melalui sistem zonasi. Kawasan TNMB berada di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Secara keseluruhan luasnya 66 hektar yang terbagi menjadi dua wilayah yaitu kawasan TNMB wilayah daratan seluas 52 hektar dan kawasan TNMB wilayah perairan seluas 13 hektar.
Kawasan ini juga memiliki berbagai jenis fauna yang beberapa di antaranya dilindungi. Pantai Sukamade yang berada di wilayah TNMB menjadi salah satu tempat istimewa di dunia. Pantai ini menjadi habitat pendaratan dan peneluran alami bagi beberapa penyu. Apa saja? Berikut beberapa jenis penyu yang ada di Taman Nasional Meru Betiri.
1.Penyu hijau

Penyu hijau atau Chelonia Mydas memiliki empat pasang lempengan pada karapas. Tubuhnya berwarna kuning kehijauan atau cokelat hitam gelap. Bentuk karapasnya menyerupai hati. Mereka sangat jarang ditemukan di perairan beriklim sedang, tapi banyak tersebar di wilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan.
Dilansir Fisheries NOAA, penyu hijau merupakan penyu bercangkang keras terbesar. Penyu ini termasuk yang paling unik di antara penyu laut lainnya karena termasuk hewan herbivora, yang sebagian besar memakan rumput laut dan alga. Pola makan ini membuat jaringan lemak yang ada pada siripnya berwarna kehijauan. Sekaligus menjadi asal usul pemilihan namanya.
2.Penyu sisik

Tubuh penyu sisik tidak terlalu besar dibandingkan dengan penyu laut lainnya. Mereka tumbuh hingga sekitar 45 inci panjang cangkangnya dengan beratnya 150 pon. Karapasnya berwarna mencolok bergerigi dan memiliki sisik yang tumpang tindih atau lempeng tulang yang tebal. Kepalanya yang meruncing yang berakhir dengan ujung yang tajam seperti paruh burung, yang sekaligus menjadi penyebutan namanya.
Dilansir National Gegraphic, penyu sisik bisa ditemukan di seluruh perairan Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Mereka menghindari perairan laut dalam dan lebih memilih garis pantai yang banyak spons sebagai makanannya. Selain itu, mereka suka bersarang di pasir yang mudah dijangkau. Penyu dengan nama latin Eretmochelys Imbricata ini sangat suka bermigrasi. Penyu sisik juga memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem terumbu karang yang sehat.
3.Penyu belimbing

Penyu belimbing atau Dermochelys coriacea merupakan penyu terbesar di dunia. Penyu ini adalah salah satu penyu yang tidak memiliki sisik dan cangkang yang keras. Namanya diambil dari kulitnya yang keras dan kenyal di mana bentuknya sudah ada sejak zaman dinosaurus. Mereka sangat suka bermigrasi, bahkan beberapa di antaranya berenang lebih dari 10.000 mil setahun antara tempat bersarang dan mencari makan.
Dilansir Oceanic Society, penyu belimbing adalah satu-satunya penyu yang berdarah panas. Mereka mengandalkan berbagai adaptasi yang unik untuk mempertahankan suhu tubuh yang stabil di perairan dingin dan tropis. Warnanya yang gelap membantu menyerap energi panas dari matahari yang dapat mereka pertahankan berkat lapisan adiposa atau lemak yang tebal. Penyu belimbing menyukai perairan dalam hingga mampu menyelam di kedalaman 1.000 meter atau sekitar 3.280 kaki.
4.Penyu lekang

Penyu lekang adalah spesies penyu yang hidup di perairan tropis dan sub tropis di perairan dangkal. Mereka termasuk penyu terkecil dengan berat 31-43 kg sehingga membuatnya bisa bergerak lebih cepat. Warna karapasnya abu-abu kehijauan sedangkan tukik berwarna abu-abu. Terdapat enam pasang lempeng atau lebih pada karapasnya. Lempengan ini membantu melindungi tubuhnya dari predator.
Penyu yang tubuhnya berwarna hijau pudar ini adalah pemakan lamun, namun mereka juga memangsa kepiting, gastropoda, ubur-ubur, cumi-cumi, dan udang. Penyu lekang dapat ditemukan di perairan hangat di Samudra Pasifik, Hindia, dan Atlantik. Mereka juga bertelur di pesisir selatan kepulauan Indonesia. Dalam sekali bertelur penyu lekang bisa menghasilkan kurang lebih 1.000 telur.
5.Penyu tempayan

Penyu tempayan merupakan salah satu penyu yang penyebarannya sangat luas meliputi Samudra Hindia, Samudra Pasifik, Samudra Mediterania, dan Samudra Atlantik. Namanya diambil dari kepalanya yang besar menopang otot rahangnya yang kuat, sehingga memungkinkan mereka untuk menghancurkan cangkang yang keras seperti bulu babi dan kerang.
Panjang tubuhnya sekitar 90-110 cm dengan beratnya mencapai 100-180 kg. Mereka cenderung tidak diburu untuk diambil daging atau cangkangnya daripada penyu laut lainnya. Penyu tempayan pernah tercatat di kawasan TNMB, namun kemunculannya sangat jarang dan tidak secara rutin bertelur di pantai ini.
Saat ini penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing, dan penyu lekang masuk sebagai spesies yang dilindungi di Taman Nasional Meru Betiri. Bahkan di dalam TNMB terdapat Unit Konservasi Penyu yang bertujuan untuk melestarikan penyu dengan cara merelokasi telur penyu ke tempat penetasan semi alami buatan. Hal ini dilakukan agar telur penyu tetap aman dari ancaman predator.