Lembut, kenyal, dan bentuknya menggemaskan seperti jeli. Para pecinta kucing pasti sudah sangat akrab dengan bagian tubuh kucing yang satu ini. Bagian tubuh kucing yang bikin gemas ingin memegang dan memijit. Apa lagi kalau bukan telapak kaki kucing.
Di balik gemasnya telapak kaki atau yang biasa akrab disebut paw, terdapat beberapa informasi penting yang mungkin belum banyak diketahui para cat lovers. Penasaran? Simak 6 fakta tentang paw kucing berikut ini.
Kucing merupakan salah satu mamalia yang memiliki keahlian memukau dalam melompat ke dan dari tempat yang cukup tinggi. Keahlian ini tentunya juga didukung dengan otot yang kuat serta kemampuannya dalam mengukur jarak dan ketinggian. Tak hanya itu, telapak kaki kucing juga punya peranan penting.
Kucing dapat mendarat dengan aman meski lompat dari ketinggian sebab bantalan paw kucing memberikan proteksi serta meredam guncangan yang membuat ia tidak merasakan kesakitan pada kaki.
Kalau diperhatikan, selain pada telapak kaki, kucing juga memiliki paw kecil yang terdapat pada pergelangan tangan yang tidak menyentuh tanah ketika berjalan. Paw ini juga punya fungsi tersendiri, lho! Bagian ini dapat membantu kucing saat ia harus berhenti tiba-tiba ketika berlari sehingga kucing tidak tergelincir.
Pernah dengar ucapan ‘paw kucing adalah bagian sensitif’? Ungkapan itu bukan tanpa alasan. Paw kucing adalah salah satu alat sensor yang membantu kucing dalam mengenali lingkungannya seperti mengenali tekstur serta menerima getaran. Hal inilah yang membuat kucing menjadi awas dan waspada terhadap kehadiran predator.
Sebagai pecinta kucing, kamu mungkin sudah sering melihat gerakan kucing yang memijit-mijit dengan dua kaki depannya. Biasanya gerakan ini dilakukan oleh anak kucing yang sedang menyusu kepada induknya.
Kebiasaan memijit-mijit saat masih kecil ini bisa terbawa hingga kucing tumbuh dewasa. Selain karena terbiasa, kucing dewasa melakukan gerakan memijit-mijit untuk mengekspresikan rasa senang. Selain itu, ternyata gerakan memijit ini juga dilakukan dengan maksud agar bau yang dimiliki si kucing tertinggal.
Di dalam paw kucing terdapat kelenjar yang bisa menguarkan bau yang tentunya hanya bisa dideteksi oleh hidung kucing. Dengan meninggalkan bau, kucing sudah menandakan tempat itu adalah miliknya.
Nah, kamu pernah dipijit-pijit kucing? Bisa jadi dia sudah mengklaim kamu sebagai miliknya.
Siapa yang pernah beranggapan bahwa paw kucing yang bagus, bersih dan sehat adalah yang berwarna pink? Ternyata paw kucing gak hanya 1 warna saja.
Warna bantalan telapak kaki kucing bisa senada dengan warna hidungnya, seperti kucing putih dan kucing oranye yang biasanya memiliki paw berwarna merah muda. Tak hanya itu, warna paw juga bisa senada dengan warna bulu mereka. Misalnya kucing hitam dengan paw yang juga warna hitam dan kucing abu-abu dengan paw yang juga berwarna abu-abu. Ada yang lebih menarik lagi, kucing dengan warna kombinasi seperti hitam putih atau kucing belang tiga juga bisa memiliki paw dengan warna lebih unik lagi.
Kucing suka melakukan grooming atau membersihkan dirinya sendiri dengan menjilat-jilat. Bila diperhatikan, pada beberapa kesempatan kucing akan menjilat-jilat paw mereka kemudian mengusap-usap bagian kepala. Hal ini ternyata karena kucing menggunakan paw mereka dalam membersihkan diri terutama pada bagian yang tidak tergapai lidahnya langsung seperti kepala dan telinga.
Kucing juga menggunakan bantuan paw untuk grooming dirinya ketika tidak ada kucing lain di sekitarnya yang bisa membantunya menjilat bagian-bagian yang sulit dijangkau itu.
Mirip dengan manusia, kucing juga bisa merasa gugup. Jika biasanya manusia yang nervous akan berkeringat di area telapak tangan, maka paw kucing juga bisa berkeringat saat ia merasa gugup atau takut bahkan stres. Bukan tanpa alasan, paw kucing berkeringat juga sebagai salah satu cara mereka untuk menenangkan diri.
Itulah 6 fakta tentang paw kucing. Di balik wujud dan teksturnya yang menggemaskan seperti jeli, ternyata ada berbagai kegunaan dan hal menarik lainnya yang bisa diketahui agar kita semakin mengenal kucing.