5 Fakta Eland, Mamalia dari Afrika yang Menjadi Antelop Terbesar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Eland (Taurotragus oryx) adalah mamalia yang tergolong dalam keluarga Bovidae dan masuk ke dalam kelompok antelop. Dilansir University of Michigan, eland mendiami kawasan padang rumput luas tanpa pepohonan dan juga hutan yang tidak terlalu lebat. Satwa ini juga bisa ditemukan di area semi gurun di ketinggian mencapai 4.000 meter.
Eland rupanya merupakan antelop dengan ukuran terbesar. Berat tubuhnya bisa mencapai ratusan kilo. Tidak hanya itu, eland juga memiliki beberapa keunikan lain yang sebaiknya kamu ketahui sebagai berikut.
1. Berat tubuh mencapai 1 ton
Siyabona Africa melaporkan, ada 72 spesies antelop yang dapat ditemukan di Afrika. Di antara seluruh spesies tersebut, eland merupakan spesies dengan ukuran yang terbesar.
Dilansir University of Michigan, berat badan eland jantan berkisar antara 400 kilogram hingga 1 ton, sedangkan betina sekitar 300 hingga 600 kilogram. Sementara itu, tanduk eland jantan bisa tumbuh hingga 120 sentimeter dan betina 60 sentimeter. Dengan ukuran tersebut, gak heran jika mereka menjadi antelop terbesar.
2. Eland betina hanya melahirkan satu ekor anak
University of Michigan melaporkan, seekor eland betina akan mengalami masa kebuntingan sekitar 8,5 hingga 9 bulan dan hanya melahirkan seekor anak. Berat lahir anak eland yang berkelamin jantan sekitar 28 hingga 35 kilogram, sedangkan betina berkisar antara 23 hingga 31 kilogram.
Uniknya, sekelompok eland betina yang baru beranak akan berada dalam satu kelompok atau nursery group, seperti dilansir African Wildlife Foundation. Begitu anak telah lepas sapih, induk akan kembali bergabung dengan kawanan betina, sedangkan anak-anak tetap bersama di nursery group tersebut. Biasanya, mereka akan dijaga oleh indukan lain yang baru saja melahirkan.
Baca Juga: 6 Fakta Addax, Antelop Indah yang Terancam Punah di Alam Liar
3. Merupakan antelop yang paling lambat
Editor’s picks
Tidak diragukan lagi, dengan berat jantan mencapai 1 ton, eland menjadi satwa yang terbesar dalam kelompok antelop. Namun, dengan berat badan tersebut, eland harus menerima konsekuensi menjadi antelop dengan kecepatan berlari paling lambat.
Seaworld Parks & Entertainment melansir, eland hanya mampu berlari dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Namun, mereka hanya mampu melompat hingga mencapai ketinggian 3 meter dari posisi berdiri.
4. Bertahan hidup tanpa air saat musim kering
Air merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup. Namun, pada musim kering di mana air sangat langka di daratan Afrika, eland tetap bisa bertahan hidup dengan normal.
Dilansir African Wildlife Foundation, ketika sumber air melimpah, eland bisa minum dengan sangat rakus. Namun, ketika sumber air sudah habis, mereka bisa bertahan dengan jumlah air yang sangat minimal bahkan tanpa air sekalipun.
5. Membentuk benteng pelindung bagi eland betina yang sedang menyusui
Eland hidup dalam sebuah kawanan. University of Michigan melansir, setiap kawanan bisa terdiri dari 25 individu, dan jumlah ini bisa bertambah ketika ada betina yang baru saja beranak. Bisa terdapat lebih dari satu jantan dalam satu kawanan, tetapi hanya satu yang mendominasi.
Eland jantan rupanya hewan yang sangat gagah dan pemberani. Dilansir Siyabona Africa, ketika ada predator yang mendekat, eland jantan dengan sigap membentuk benteng pertahanan di garis terdepan untuk melindungi para betina yang sedang bunting atau menyusui, serta anakannya.
Eland merupakan mamalia terbesar dari kelompok antelop. Karena tubuhnya yang berat, konsekuensinya satwa ini tidak bisa berlari kencang, sehingga sering menjadi santapan para predator Afrika.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Antelop Bongo, Si Pemalu Berlidah Lentur
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.