Mengenal Garis Fraunhofer, Cara Mendeteksi Unsur Matahari

Menggunakan visual spektrum

Matahari menghasilkan kecerahan yang bervariasi waktu ke waktu. Dalam dunia fisika, cahaya tersebut penting untuk diidentifikasi demi merekonstruksi kecerahan matahari pada masa lalu. 

Salah satu cara ilmuwan mengukur kecerahan ini adalah dengan menggunakan garis Fraunhofer yang ditemukan oleh Joseph von Fraunhofer. Lantas, apa sebenarnya yang  dimaksud garis Fraunhofer? Simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Apa itu garis Fraunhofer?

Mengenal Garis Fraunhofer, Cara Mendeteksi Unsur Matahariilustrasi garis Fraunhofer (commons.wikimedia.org)

Dilansir The Nine Planets, garis Fraunhofer adalah garis-garis gelap yang digunakan untuk menganalisis cahaya dari matahari. Garis ini pertama kali diamati oleh fisikawan WIlliam Hyde Wollaston pada tahun 1802, tetapi diberi nama berdasarkan fisikawan Jerman, Joseph von Fraunhofer.

Pada 1814, Fraunhofer menemukan ada lebih dari 500 baris Fraunhofer. Ia menggunakan huruf A sampai G untuk memberikan gambaran kecerahan garis tersebut. Hingga saat ini, ada 25.000 garis Fraunhofer yang diketahui dalam spektrum tata surya kita.

2. Bagaimana hubungan antara cahaya matahari dan garis Fraunhofer?

Mengenal Garis Fraunhofer, Cara Mendeteksi Unsur Matahariilustrasi cahaya matahari (unsplash.com/Thomas Kinto)

Dilansir BBC, matahari dan bintang-bintang lainnya menghasilkan gelombang cahaya. Saat cahaya ini masuk melalui atmosfer, gas atom akan menyerap gelombang tertentu dari cahaya tersebut. Peristiwa ini menghasilkan garis penyerapan spektrum yang bisa dilihat dari Bumi.

Para ilmuwan di abad ke-19 bisa membandingkan garis gelap tersebut dengan spektrum garis emisi dari unsur-unsur yang diketahui. Dari garis ini, ilmuwan bisa mengetahui unsur-unsur apa saja yang ada di atmosfer. 

3. Spektrum continuous

Mengenal Garis Fraunhofer, Cara Mendeteksi Unsur Matahariilustrasi spektrum continuous (nineplanets.org)

Visual spektrum garis Fraunhofer bisa dibagi menjadi tiga spektrum. Jenis spektrum tersebut adalah continuous, emission, dan absorption. Melalui jenis spektrum tersebut, ilmuwan bisa melihat bagaimana cahaya yang masuk bereaksi terhadap gas. 

Jenis spektrum continuous adalah semua warna yang terlihat tanpa ada satu pun yang hilang. Salah satu contoh jenis spektrum continuous adalah cahaya putih yang disebarkan oleh prisma. 

Baca Juga: Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkini

4. Spektrum emission

Mengenal Garis Fraunhofer, Cara Mendeteksi Unsur Matahariilustrasi spektrum emission (bbc.co.uk)

Mengutip The Planets, emission adalah spektrum di mana unsur menghasilkan gelombang cahaya yang sangat spesifik saat mereka bereaksi dengan atom. Akibatnya, setiap elemen akan mengeluarkan warna uniknya sendiri.

Warna untuk tersebut tidak akan berubah. Mereka bersifat konstan yang memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi elemen berdasarkan panjang gelombang yang terlihat. Salah satu contohnya adalah atom natrium yang menghasilkan warna kuning, sedangkan merkuri mengeluarkan cahaya biru dan hijau. 

5. Spektrum absroption

Mengenal Garis Fraunhofer, Cara Mendeteksi Unsur Matahariilustrasi spektrum absroption (nineplanets.org)

Absroption atau penyerapan terjadi ketika saat spektrum cahaya ada yang hilang. Hal ini bisa terjadi karena atom dalam gas menyerap gelombang cahaya secara spesifik saat melalui atmosfer. 

Dalam visual spektrum, peristiwa ini akan digambarkan dengan spektrum continuous dengan garis-garis hitam di atasnya. Dengan melihat garis tersebut, ilmuwan bisa melihat unsur-unsur apa saja yang ada pada matahari.

Itulah beberapa informasi mengenai garis Fraunhofer. Temuan ini tentunya memiliki peran yang sangat besar dalam dunia sains untuk mengetahui informasi yang lebih dalam tentang tata surya dan angkasa luar.

Baca Juga: Mengenal Neuralink, Menanam Cip ke Otak Manusia 

Topik:

  • Nurulia
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya