7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna Jalan

Mulai dari manual hingga otomatis

Lampu lalu lintas atau sinyal lalu lintas sering kita temui di persimpangan jalan, zebra cross, dan tempat-tempat lainnya. Lampu berwarna merah, kuning, dan hijau ini berguna untuk mengendalikan arus lalu lintas, kapan pengendara harus melaju atau berhenti secara bergantian dari segala arah. Namun, bagaimana mulanya sinyal lalu lintas tersebut diciptakan? Begini sejarahnya.

1. Dipasang pertama kali di London, warna lampunya hanya merah dan hijau lho!

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna JalanBerbagai sumber

Berawal dari jalanan Kota London yang sangat dipadati kereta kuda dan pejalan kaki, seorang manajer kereta api Inggris, John Peake Knight mempunyai ide untuk mengatur lalu lintas dengan menggunakan tiang sinyal (semaphore).

Semaphore ini biasa digunakan untuk mengontrol lalu lintas kereta api. Tiang tersebut dilengkapi dengan tiga lengan yang mana jika ketiga lengan membentang secara horizontal, bermakna berhenti (stop) dan jika lengan turun membentuk sudut 45 derajat, mengisyaratkan para pemudi untuk melaju dengan hati-hati (caution).Tiang tersebut juga dilengkapi dengan lampu gas berwarna merah dan hijau dan hanya digunakan pada malam hari. Merah berarti 'stop' dan hijau berarti 'caution'.

Tiang sinyal tersebut pertama kali dipasang di dekat Gedung Parlemen London pada 9 Desember 1868. Dioperasikan oleh seorang polisi, tiang sinyal ini cukup berhasil mengatur lalu lintas pada masa itu. Namun, pada 2 Januari 1869 terjadi kebocoran gas di bawah trotoar yang menimbulkan peledakan dan melukai polisi yang mengoperasikannya. Karena diragukan keamanannya, konsep tiang ini diberhentikan pada tahun 1870.

2. Sinyal lalu lintas tanpa lampu karya Ernest Sirrine, penemuan pertama di Amerika

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna JalanBerbagai sumber

40 tahun kemudian, banyak inovasi sinyal lalu lintas baru yang bermunculan di Amerika Serikat. Salah satunya paten milik Ernest Sirrine pada tahun 1910, ia memperkenalkan sinyal lalu lintas otomatis yang tidak dilengkapi dengan lampu di Chicago. Sinyal lalu lintasnya terdiri dari dua lengan yang disusun bersilang, dan dapat berputar sesuai sumbunya. Lengan tersebut bertuliskan kata 'stop' yang berarti berhenti dan 'proceed' yang berarti melaju.

3. Lampu lalu lintas elektrik pertama di Amerika

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna JalanBerbagai sumber

Lampu lalu lintas bertenaga listrik ditemukan oleh seorang polisi di Salt Lake City, Utah, yang bernama Lester Wire pada tahun 1912. Sinyal lalu lintas miliknya menggunakan lampu berwarna merah dan hijau, berbentuk menyerupai rumah burung dan terdiri dari 4 sisi yang bertopang pada tiang. Lampu lalu lintas ini dipasang di persimpangan dengan bantuan kabel listrik di udara, dan dioperasikan oleh seorang polisi untuk mengatur lampunya secara manual.

Namun, lampu lalu lintas listrik pertama dinobatkan pada rancangan James Hoge yang dipasang pada 5 Agustus 1914 di Cleveland. Invensinya berupa tulisan 'stop' dan 'move' yang menyala secara bergantian dan dilengkapi dengan bel sebagai peringatan pergantian lampu. Selain itu, desain ini memungkinkan polisi dan pemadam kebakaran untuk mengontrol sinyal jika terjadi keadaan darurat.

Baca Juga: Canggih, Surabaya Akan Tambah 15 Lampu Lalu Lintas Bertenaga Surya

4. Ada tambahan lampu berwarna kuning!

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna Jalanroadtrafficsigns.com

Pada tahun 1917, William Ghiglieri dari San Fransisco menciptakan lampu lalu lintas otomatis berwarna merah dan hijau. Ide Ghiglieri ini memiliki opsi dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. Pada tahun 1920, seorang polisi Detroit, William Potts menyempurnakan lampu lalu lintas otomatis yang sudah ada, dengan menambahkan lampu warna kuning sebagai isyarat 'hati-hati'.

5. Lampu lalu lintas elektrik otomatis, makin canggih!

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna Jalanbriaroyal.com

Pada tahun 1920, seorang penemu berdarah Amerika-Afrika, Garret Morgan berhasil menemukan rangkaian listrik otomatis yang berguna untuk menyalakan lampu. Penemuan lampu lalu lintas Morgan berwujud tiang berbentuk T dengan tiga posisi, yaitu berhenti, melaju, dan berhenti untuk kendaraan dari semua arus yang memberi kesempatan para pejalan kaki untuk menyeberang jalan secara aman.

Penemuan Morgan dipasang pertama kali di Claveland dan akhirnya dipatenkan pada 20 November 1923. Namun kemudian Morgan menjual hak ciptanya kepada General Electric seharga 40.000 dolar AS.

6. Sinyal lalu lintas untuk pejalan kaki

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna Jalanoktoberfestforteens.com.au

Sinyal untuk pejalan kaki pertama kali digabungkan dengan lalu lintas pada tahun1930-an. Pada tahun 1947, John S. Allen dari Amerika mengajukan paten pertama sinyal lalu lintas untuk pejalan kaki yang dipasang di trotoar.  

7. Sinyal lalu lintas terkomputerisasi

7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna Jalanthinking-space.com

Perkembangan sinyal lalu lintas semakin pesat seiring dengan munculnya komputer di Amerika pada tahun1950-an. Perkembangan teknologi ini sangat memudahkan kontrol lalu lintas. Sinyal lalu lintas terkomputerisasi merupakan model kontrol lalu lintas yang digunakan sekarang, abad ke-21.

Selain itu, adanya penambahan penghitung waktu mundur (countdown timer) pada sinyal lalu lintas sangat berguna untuk mengetahui jumlah waktu yang tersisa sebelum lampu beralih agar para pengendara dan pejalan kaki lebih berhati-hati. 

Ternyata lampu lalu lintas yang sering kita temui di jalanan mengalami banyak penyempurnaan ya, mulai dari tanpa menggunakan lampu sampai terkomputerisasi seperti sekarang. Tanpa penemuan-penemuan para tokoh di atas, pemantauan lalu lintas akan sulit dilakukan. Hayo siapa yang sering menerobos lampu merah? Jangan dilanggar ya!

Baca Juga: Kreatif, Lampu Lalu Lintas di Kota Ini Gambar Pasangan Gandengan

Savira Malikal Photo Writer Savira Malikal

Ig : @sav.mb

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya