ilustrasi puasa (parade.com)
Selama bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Dilansir KBBI, puasa berarti rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
KH Musthofa Bisri dalam artikel Keistimewaan Bulan Ramadhan menjelaskan bahwa puasa berasal dari bahasa Sansekerta 'upavasa'. Kata ini berasal dari dua suku kata âUpaâ yang bermakna dekat dan âvasa/wasaâ berarti Maha Agung. Jika digabungkan, berarti mendekatkan diri kepada Yang Maha Agung. Sementara, dalam bahasa Arab, puasa dikenal sebagai shaum yang berarti menahan diri.
Dahulu, orang-orang Quraisy sudah berpuasa bahkan sebelum datangnya perintah Allah SWT melalui Nabi Muhammad. Bukan Ramadan, mereka menjalankan puasa Asyura (10 Muharram) yang juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hingga bulan Sya'ban tahun 2 Hijriah setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dan perintah puasa Ramadan diturunkan. Setelah turunnya al-Baqarah:183, Rasulullah kemudian menyampaikan bahwa puasa Asyura boleh dilakukan dan boleh tidak.
Bukan hanya puasa, dalam Ramadan juga terdapat satu rukun Islam lainnya yakni membayarkan zakat. Perintah membayarkan zakat fitrah atau shadaqatul fithr turun di tahun yang sama setelah perintah puasa hadir.
Rasulullah pun mencontohkan sunah lain yang hanya dilakukan saat bulan Ramadan tiba. Sunah tersebut yakni salat tarawih. Bentuk jamak dari kata تَرْوِيْحَةٌ ini diartikan sebagai 'waktu sesaat untuk beristirahat'.
Di masa Nabi Muhammad SAW, salat tarawih tercatat hanya dilakukan tiga kali. Lalu, Rasulullah SAW tidak kembali untuk Tarawih. Hal ini dikarenakan Rasulullah melihat makin banyak pengikutnya yang ikut tarawih dan khawatir mereka menganggap salat ini adalah sesuatu yang diwajibkan.
Barulah pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, salat tarawih kembali dilakukan di malam Ramadan dengan 20 rakaat. Meski jumlah rakaat saat tarawih berbeda-beda, mayoritas pemeluk Islam melakukannya dengan 11 rakaat (8 rakaat tarawih ditambah 3 rakaat salat witir) hingga 20 rakaat.