Interaksi Antarruang: Konsep, Definisi, Dampak, dan Aspek

Cerminan kehidupan sosial yang saling melengkapi

Tahukah kamu, kalau segala sesuatu yang terdapat di bumi ini hakikatnya memiliki ruang masing-masing. Arti ruang sendiri tidak hanya merujuk pada wilayah yang dibatasi sekat-sekat, seperti ruang tamu atau ruang makan, melainkan lebih luas lagi.  

Cakupan ruang yang sangat luas itulah yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang. Kebutuhan manusia untuk bergerak juga memicu interaksi antarruang. Lalu, apa sebenarnya maksud dari interaksi antarruang tersebut? 

1. Konsep ruang

Interaksi Antarruang: Konsep, Definisi, Dampak, dan Aspekilustrasi perkemahan di dataran tinggi (unsplash.com/Dino Reichmuth)

Menurut Drs. Sutarjo (2020) dalam Modul Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya , definisi ruang adalah sebagian atau seluruh wilayah di permukaan bumi yang ditinggali oleh makhluk hidup. Hal itu mencakup semua bentuk muka bumi yang beragam, dari pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, hingga perairan, ruang memiliki jangkauan yang sangat luas. 

Karena keragaman bentuk muka bumi itulah, ruang mempunyai karakteristik yang berbeda tiap tempatnya. Berikut ciri-ciri dari konsep ruang yang telah disepakati oleh ahli geografi:

  • Ruang tidak hanya dibatasi wilayah bumi yang bersentuhan dengan udara,  tetapi juga lapisan atmosfer paling bawah yang memengaruhi permukaan bumi.
  • Setiap ruang memiliki sumber daya unggul tersendiri sesuai karakteristik wilayah tersebut.
  • Peristiwa yang terjadi di suatu ruang memengaruhi ruang yang lain. 
  • Ruang adalah tempat manusia berinteraksi sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pihak lain. 
  • Ruang menjadi tempat di mana segala peristiwa terjadi.

2. Definisi interaksi antarruang

Interaksi Antarruang: Konsep, Definisi, Dampak, dan Aspekilustrasi aktivitas transaksi jual beli (unsplash.com/Tim Mossholder)

Tahukah kamu, mengapa suatu kota bisa dilanda banjir meski saluran air di sana telah berfungsi dengan baik? Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah tidak berfungsinya daerah resapan air di kota sebelah. Entah karena hutan gundul, atau juga timbunan sampah yang menghalangi penyerapan air. 

Peristiwa sebab-akibat itu memperlihatkan bahwa sesungguhnya telah terjadi interaksi antar ruang. Suatu kondisi di mana keadaan yang tidak ideal di suatu tempat turut menyebabkan dampak di wilayah lain.

Namun, kasus di atas hanya contoh negatif saja. Karena  interaksi antarruang juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Hal itu akan dijelaskan melalui, kondisi-kondisi yang memungkinkan antarruang saling bergantung berikut  ini:

  • Saling melengkapi (complementarity): Bila suatu daerah penghasil sayuran membutuhkan pasokan seafood, dan di sisi lain ada daerah pesisir yang berlimbah hasil laut tapi susah mendapat sayur, maka keduanya berada dalam posisi yang saling melengkapi. Dimungkinkan terjadi interaksi antarruang jika kedua wilayah melakukan transaksi ekonomi.
  • Kesempatan antara (intervening opportunity): Daerah A terbiasa mendapat pasokan buah dari daerah B, tetapi daerah C yang jaraknya lebih dekat juga mengembangkan budidaya buah-buahan, sehingga biaya pengiriman lebih murah. Jika para pembeli di daerah A beralih membeli buah ke daerah C, itu akan mengubah interaksi antarruang daerah A dengan B menjadi melemah. Namun, sebaliknya itu akan memperkuat interaksi antarruang daerah A dengan C.
  • Kemudahan transfer (transferability): Faktor saling melengkapi kebutuhan antarruang juga harus didukung oleh kemudahan transfer benda atau jasa yang akan ditransaksikan. Sarana dan prasarana yang kurang menunjang akan menghambat transportasi dan mengakibatkan biaya tinggi.

Baca Juga: 5 Alasan Kita Harus Interaksi dengan Orang Lain demi Kestabilan Mental

3. Bentuk interaksi antarruang

Interaksi Antarruang: Konsep, Definisi, Dampak, dan AspekIlustrasi transportasi (Pixabay.com/pixel2013)

Setelah memahami apa saja kondisi yang memicu interaksi antarwilayah, kini kita bisa mencari tahu apa saja faktor pembentuk interaksi antarruang. Setidaknya ada tiga hal yang dapat membentuk interaksi antarruang, yaitu:

  • Mobilitas penduduk: Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antarruang yang berwujud pergerakan dan perpindahan manusia, dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya ada imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke sekolah, dan lainnya.
  • Komunikasi: Komunikasi merupakan bentuk interaksi antarruang melalui perpindahan gagasan, pengetahuan, informasi, dan lainnya, melalui sarana komunikasi. Interaksi melalui komunikasi bisa dalam wujud membaca berita online, melihat berita di TV, mendengarkan radio, dan lain sebagainya.
  • Transportasi: Bentuk interaksi antarruang yang terakhir adalah transportasi, karena memungkinkan terjadinya perpindahan suatu benda dari satu tempat ke tempat yang lain. Misal, jasa pengiriman barang yang mengangkut barang, perdagangan, dan lainnya.

4. Dampak interaksi antarruang

Interaksi Antarruang: Konsep, Definisi, Dampak, dan Aspekilustrasi orang-orang yang melakukan urbanisasi (pixabay.com/SyauqiFillah)

Interaksi antarwailayah sangat berdampak bagi sektor-sektor kehidupan masyarakat, baik di ranah publik maupun personal. 

  • Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan: Mobilitas penduduk, barang, dan jasa di lokasi tertentu akan mengakibatkan pemusatan aktivitas manusia di lokasi tujuan. Pemusatan kegiatan itu akan membangun perekonomian setempat dan umumnya terjadi di wilayah perkotaan. Wilayah dengan prospek ekonomi tinggi otomatis menjadi pusat-pusat pertumbuhan yang menghidupi penduduknya.
  • Alih guna lahan: Alih guna lahan adalah pergantian fungsi sebuah lahan untuk menampung kegiatan manusia. Perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) atau sebaliknya (ruralisasi), akan mendorong peningkatan kebutuhan tempat tinggal dan penggunaan kebutuhan lain. Hal itu berakibat terjadinya perubahan penggunaan lahan, misal dari pertanian menjadi pemukiman, perdagangan, jasa, industri, dan lainnya.
  • Perubahan orientasi mata pencaharian: Wilayah yang menjadi tujuan mobilitas penduduk akan ditinggali oleh warga yang memiliki pekerjaan beragam. Variasi pekerjaan yang ada juga akan menyesuaikan kebutuhan lapangan kerja, yang juga dipengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan di suatu daerah. Orientasi pekerjaan berkembang dari yang awalnya fokus ke sumber daya alam (petani), menjadi pekerjaan di bidang industri. 
  • Berkembangnya saran dan prasarana: Pertumbuhan pusat daerah yang menjadi tujuan pergerakan manusia juga berpengaruh pada pembangunan fasilitas publik. Hal itu terwujud melalui pembangunan sarana dan prasarana yang meningkat, misal dalam aspek transportasi, fasilitas umum, pusat perdagangan, dan lainnya yang berkembang mengikuti arus perubahan.
  • Perubahan komposisi penduduk: Interaksi keruangan dalam bentuk mobilitas manusia akan mempengaruhi konsentrasi penduduk di suatu wilayah. Penduduk tersebut akan memiliki latar belakang sosial budaya yang heterogen, misal agama, status ekonomi, usia, jenis kelamin, pendidikan, ras, dan sebagainya. Akhirnya komposisi penduduk semakin berkembang menjadi lebih beragam.
  • Perubahan sosial budaya: Menyambung poin pembahasan sebelumnya, interaksi sosial anggota masyarakat dengan latar belakang beragam, turut mempengaruhi normal dan nilai sosial setempat. Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli bisa memiliki nilai berbeda, dan dimungkinkan terjadinya akulturasi. Perubahan sosial budaya itu bisa melahirkan norma baru yang disepakati penduduk setempat.

5. Aspek yang terpengaruhi interaksi antarruang

Interaksi Antarruang: Konsep, Definisi, Dampak, dan AspekIlustrasi lahan pertanian.pursuit.unimelb.edu.au

Pembahasan mengenai interaksi antarruang dan dampaknya telah mencapai ujungnya, nih. Dari sekian banyak dampak interaksi sosial, dapat disimpulkan bahwa aspek yang terpengaruhi oleh interaksi antarruang antara lain:

  • Kondisi perekonomian penduduk.
  • Perubahan penggunaan lahan.
  • Perkembangan jenis mata pencaharian.
  • Perkembangan fasilitas umum. 
  • Diversifikasi komposisi penduduk.
  • Perkembangan nilai sosial budaya.

Jadi, sangat terlihat bukan betapa besar dampak interaksi antarruang? Interaksi keruangan adalah cerminan kehidupan sehari-hari yang mengikat hubungan sosial manusia karena saling membutuhkan. Karena hakikatnya, setiap sektor memang saling terhubung dan ruang adalah sarana penghubungnya. 

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Aturan Tidak Tertulis dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diperhatikan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya