Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  

Dari represi seksual sampai penyebaran penyakit kelamin 

Seks telah mendefinisikan kita sebagai spesies yang istimewa. Hanya kita, Homo sapiens, yang bisa membuat sebuah magnum opus tentang seks seperti Kama Sutra. Tak hanya itu, gagasan tentang seks dan praktiknya juga turut mengubah arah peradaban manusia. Berikut enam penjelasan mengapa seks telah membentuk sejarah dan budaya manusia.

1. Represi seksual dalam patung Romawi kuno 

Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  cjonline.com

Tahukah kamu, kalau sebagian besar karya seni Romawi klasik disimpan di Vatikan? Di sana, mereka mengumpulkan ratusan karya seni termasuk patung dari zaman Romawi kuno. Namun, mereka memberikan satu penyesuaian kecil di dalamnya, yaitu dengan menyembunyikan "penis" patung-patung tersebut.

Seperti yang dijelaskan dalam Museum Secrets, pihak Vatikan menganggap kalau seni seksual yang vulgar dianggap tidak pantas untuk ditampilkan di dalam tempat suci. Oleh karena itu, selangkangan patung-patung tersebut harus ditutupi dengan daun ara.

Namun, banyak juga yang mengira kalau Vatikan benar-benar menghilangkan bagian penis dari patung-patung tersebut. Bahkan, dugaan ini telah menguatkan beberapa klaim liar kalau Vatikan memiliki sebuah ruang rahasia yang dikhususkan untuk menyimpan potongan penis-penis tersebut.

2. Genghis Khan, "bapak" dari 16 juta manusia modern  

Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  britannica.com

Kita semua tahu tentang kehebatan bangsa Mongol di masa lampau, khususnya pemimpin besar mereka, Genghis Khan. Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan kalau sebagian besar manusia modern memiliki akar genetik yang sama dengan Genghis Khan. Tentunya, dengan persentanse yang mengejutkan. 

Mengutip dari Discover Magazine, diperkirakan kalau 1 dari setiap 200 pria (sekitar 16 juta orang) modern adalah keturunan Genghis Khan. Meskipun terdengar mustahil, nyatanya Khan yang agung memang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan seks dengan banyak wanita yang berbeda. 

Para sejarawan memang tidak tahu pasti berapa banyak anak yang dihasilkan oleh Genghis di masa hidupnya. Beberapa memperkirakan ratusan, sedangkan yang lain memperkirakan ribuan. Memang, hanya empat anak laki-laki Genghis yang tercatat dalam sejarah, di mana mereka dipandang sebagai ahli warisnya yang sah.

Tentu saja, mereka juga melakukan tugas ayahnya untuk menyebarkan DNA Mongol ke seluruh penjuru Asia. Menurut catatan dari History, putra tertua Genghis, Jochi, memiliki 40 putra sah dan mungkin memiliki lebih banyak anak tidak sah selama hidupnya. Sedangkan cucu Genghis, Kubilai Khan, memiliki 22 putra sah dari istri-istrinya.

Dengan angka sebanyak itu, mudah untuk mengakui fakta kalau 16 juta manusia modern yang hidup saat ini diturunkan dari satu pria bernama Genghis Khan.

3. Praktik bucin ala Henry VIII 

Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  factinate.com

Jangan pernah mau "ngebucin" di Abad Pertengahan. Kenapa? Pertama dan paling penting, karena beberapa aturan yang agak rumit jika diterapkan hari ini. Misalnya saja, ada konsep cinta bahaduri (courtly love) yang berisi beberapa aturan seperti "cinta itu diperkuat oleh rasa cemburu" atau "pengungkapan cinta di depan umum itu sangat berbahaya."

Konsep-konsep cinta bahaduri sering muncul di literatur Inggris klasik dan umumnya menceritakan kisah seorang pria bangsawan yang merindukan wanita yang berada di luar jangkauannya. Tentu saja, tidak ada contoh paling nyata dan paling terkenal dari konsep cinta bahaduri selain kisah percintaan antara Henry VIII dan Anne Boleyn. 

Sebagaimana tercatat dalam Encyclopædia Britannica, pada saat itu Henry tergoda untuk menjalin hubungan yang serius dengan Anne meskipun ia sudah menikah dengan Katherine dari Aragon. Singkat cerita, Henry bersikeras untuk menikahi Anne Boleyn meskipun perceraian adalah hal yang dilarang oleh Gereja Katolik Roma.

Meski sadar akan konsekuensinya, Henry tetap menikahi Anne setelah menceraikan Katherine. Akibat keputusan ini, Gereja Inggris pun terpisah dari Gereja Katolik Roma. Namun pada akhirnya, kisah cinta yang berapi-api ini berlalu begitu saja. Tak lama setelahnya, Anne dieksekusi agar Henry dapat menikahi wanita idaman lainnya, Jane Seymour.

Baca Juga: 7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kuno

4. Tradisi inses di dalam monarki  

Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  balto-slavica.org

Sudah menjadi hal yang wajar kalau raja dan keturunannya selalu mencari pasangan yang setara dengan posisi mereka. Jadi, tidak aneh kalau mereka menikah dengan sepupu atau keponakannya sendiri. Bahkan, menikah dengan saudara tiri atau kandung pun masih dianggap sebagai hal yang wajar bagi mereka. 

Selama berabad-abad, Firaun Mesir, kaisar Jepang, raja dan ratu Hawaii, penguasa Peru kuno, belum lagi bangsawan di Afrika Tengah, Meksiko, Thailand, dan di seluruh Eropa sudah sering menikah dan bertukar gen dengan kerabat mereka. Sejarah Mesir Kuno sendiri mencatat kalau raja Tutankhamun adalah hasil dari tradisi inses pada saat itu. 

Namun, tidak ada tradisi inses yang lebih parah dari yang dilakukan oleh Wangsa Habsburg. Seperti yang telah diketahui, garis Habsburg di Spanyol mati bersama Raja Charles II karena tradisi inses yang sudah mengakar di dalam keluarga ini.

Menurut beberapa sumber sejarah, Raja Charles II sendiri adalah seorang pria dengan tubuh yang kecil dan memiliki cacat mental. Ia juga kesulitan untuk makan karena memiliki "rahang Habsburg" yang terkenal. Namun, kekurangan terbesarnya adalah impoten, sehingga garis keluarga Habsburg di Spanyol berhenti di dirinya.

Berbagai penyakit dan kekurangan fisik atau mental akibat inses memang tidak selalu mengakhiri garis keturunan tertentu, tetapi sudah pasti akan merusak gen keturunan setelahnya. Oleh karena itu, entah demi tujuan apapun, perkawinan sedarah adalah hal yang tidak boleh dilakukan oleh manusia.

5. Penyakit menular seksual (PMS) di tengah perang dunia  

Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  elvisechoesofthepast.com

Jika memikirkan dampak dan kerusakan dari sebuah perang, kita pasti membayangkan bom, peluru, luka fisik serta mental (PTSD) yang dialami oleh para tentara yang terlibat di dalamnya. Namun pada kenyataannya, ada lebih banyak hal yang harus ditakuti daripada logam dan gas kimia. Hal itu adalah penyakit menular seksual (PMS).

Dalam satu hari di Perang Dunia I misalnya, sekitar 18.000 pria tertular PMS. Sedangkan di Perang Dunia II, gonore dan sifilis merusak sebagian besar pasukan Sekutu. Meskipun kematian jarang terjadi karena saat itu sudah ditemukan penisilin, PMS masih menjadi momok tersendiri di dua perang besar tersebut.

Di tengah Perang Dunia II, banyak pasukan Sekutu yang tertular PMS dari wanita lokal yang berdiam di sekitar medan pertempuran. Selain itu, kebanyakan wanita lokal di zona perang juga sengaja menjadi pelacur untuk menyebarkan penyakit kelamin di kubu musuh. 

Menurut data dari WW2 US Medical Research Centre, lebih dari 100.000 tentara Sekutu didiagnosis menderita gonore dan sekitar 80.000 tentara Skutu didiagnosis menderita sifilis selama Perang Dunia II. Bahkan, sebuah poster terkenal yang tersebar selama Perang Dunia II berisi kalimat peringatan "Don't forget — Put it on before you put it in."

6. Penggunaan viagra di era modern 

Seks Ikut Membentuk Sejarah dan Budaya Manusia? Ini Penjelasannya!  nytimes.com

Tahukah kamu, kalau viagra telah memengaruhi hubungan seks sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1998? Bahkan, Vatikan sudah menyetujuinya setahun sebelum viagra resmi dirilis. Mereka memberikan "acungan jempol" pada viagra karena hubungan seks yang tahan lama akan memperkuat ikatan pernikahan juga.

Pil ajaib berwarna biru ini memang telah mengubah hubungan seks di era modern dan menyelamatkan banyak pernikahan. Namun pada kenyataannya, ia juga memiliki efek samping yang tak terduga, yakni penyebaran PMS. Anehnya, penyebaran PMS dari viagra justru meningkat di rumah-rumah manula.

Menurut penelitian yang dirilis oleh Centers for Disease Control, penyakit menular seperti sifilis dan chlamydia meningkat masing-masing sebesar 52 dan 31 persen dari tahun 2007 hingga 2011 di rumah-rumah manula. Menurut para peneliti, alasannya mungkin terkait dengan penggunaan obat, khususnya obat disfungsi ereksi seperti viagra dan cialis.

Itulah enam fakta mengapa seks turut membentuk sejarah dan budaya manusia. Tanpa kita sadari, seks ternyata memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan kita.

Baca Juga: Terbantahkan oleh Riset, Ini 9 Mitos Ngawur soal Seks

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya