Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal, Bertemunya Dua Sel

Fertilisasi terjadi ketika sel jantan dan sel betina bertemu

Fertilisasi adalah proses penyatuan dua sel gamet yang terjadi antara sel gamet jantan dan betina sehingga terbentuk zigot. Fertilisasi juga mengacu pada pembuahan materi genetik yang akan menghasilkan variasi genetik dalam organisme.

Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuhan juga akan mengalami fertilisasi—pembuahan secara vegetatif. Namun, pada bahasan kali ini kita akan fokus pada pembuahan secara generatif yang hanya terjadi pada manusia dan hewan.

Terdapat dua jenis fertilisasi, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Lalu, apa saja perbedaannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Syarat terjadinya fertilisasi

Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal, Bertemunya Dua Selilustrasi syarat yang harus dipenuhi (freepik.com/upklyak)

Dilansir dari situs web Ciputra Hospital, syarat penting fertilisasi adalah adanya hubungan kontak yang terjadi antara sperma dan sel telur. Dengan demikian, jika satu-satunya syarat tersebut sudah terpenuhi maka proses pembuahan akan dimulai. Sebaliknya, jika tidak pernah ada kontak langsung yang terjadi di antara kedua sel tersebut, maka proses fertilisasi tidak dapat dilakukan.

2. Definisi dan tempat terjadinya fertilisasi

Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal, Bertemunya Dua Selilustrasi hewan yang melakukan fertilisasi di dalam air (Freepik.com/vecstock)

Dilansir Springer Link dalam salah satu artikelnya, fertilisasi internal merupakan proses peleburan gamet jantan dan betina yang terjadi dalam tubuh betina. Setelah terjadi peleburan, kemudian zigot berkembang dalam tubuh betina.

Berbanding terbalik, fertilisasi eksternal merupakan penyatuan spermatozoa dan sel telur yang terjadi di luar tubuh betina. Adapun media yang digunakan untuk melakukan pembuahan ini adalah air dan tempat lembap lainnya, atau dapat dilakukan di seluruh lingkungan hewan tersebut hidup.

3. Proses fertilisasi

Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal, Bertemunya Dua Selilustrasi proses (freepik.com/rawpixel.com)

Pada proses fertilisasi internal, terdapat beberapa tahapan yang terjadi. Tahapan tersebut penting sebab seluruh tahapan harus saling berkoordinasi agar proses pembuahan dapat berlangsung sempurna. Kembali dilansir Springer Link, peristiwa penting yang terjadi selama proses pembuahan meliputi kopulasi dan inseminasi, pengangkutan sperma, pengikatan sperma ke sel telur, induksi reaksi akrosom oleh spermatozoa, dan peleburan spermatozoa dan sel telur yang pada akhirnya menghasilkan zigot diploid.

Berbeda dengan fertilisasi internal, fertilisasi eksternal dilakukan di luar tubuh. Jantan dan betina, keduanya melepaskan sel sperma dan telur. Gamet jantan dan betina dilepaskan ke dalam lingkungan perairan agar sel sperma dapat bergerak bebas menuju sel telur. Selanjutnya, zigot akan berkembang di luar tubuh, yaitu di lingkungan hewan tersebut hidup.

Baca Juga: 10 Fakta Fertilisasi yang Harus Diketahui oleh Setiap Pasangan

4. Gamet yang dilepaskan

Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal, Bertemunya Dua Selilustrasi pembuahan (freepik.com/freepik)

Hanya sedikit jumlah gamet yang dilepaskan pada fertilisasi internal. Hal tersebut disebabkan sperma yang dilepaskan oleh sang jantan akan langsung menuju sel telur. Namun, hal ini berbeda dengan peristiwa fertilisasi eksternal.

Gamet yang dihasilkan dari fertilisasi eksternal lebih banyak. Baik betina maupun jantan, keduanya akan melepaskan banyak sperma dan sel telur. Hal ini juga berkaitan dengan manfaat bagi hewan tersebut sebab berpengaruh terhadap kesempatan hidup telur-telur yang dihasilkan. Hal ini menandakan, makin banyak zigot yang dihasilkan maka akan makin tinggi kesempatan untuk menghasilkan banyak embrio yang berkembang.

5. Deretan makhluk hidup yang melakukan fertilisasi internal dan eksternal

Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal, Bertemunya Dua Selilustrasi ular, hiu, dan manusia (pexels.com/pixabaypexels.com/George Desiprispexels.com/Anna Shvets)

Fertilisasi internal sering terlihat pada hewan darat. Umumnya terdapat tiga jenis makhluk hidup yang melakukan fertilisasi internal, yaitu:

  • Ovipar merupakan hewan yang melakukan fertilisasi di dalam tubuh, kemudian dikeluarkan untuk dikembangkan. Telur yang telah dibuahi di dalam akan diletakkan dan berkembang di luar tubuh betina. Contoh hewannya adalah serangga, unggas, serta jenis ikan dan amfibi.
  • Vivipar merupakan hewan yang proses reproduksinya terjadi melalui perkawinan. Sel telur yang telah dibuahi di dalam akan tumbuh dan berkembang juga di dalam rahim betina. Contoh spesiesnya adalah mamalia, seperti manusia, sapi, kucing, gajah, paus, singa laut, dan lumba-lumba.
  • Ovovivipar adalah hewan yang melakukan fertilisasi secara kombinasi, baik secara ovipar dan vivipar. Telur yang telah dibuahi akan disimpan dalam tubuh betina. Contoh hewannya adalah ular, ikan hiu, bunglon, dan kadal.

Sebaliknya, hewan-hewan yang melakukan fertilisasi eksternal cenderung menggunakan air sebagai sarana fertilisasi. Hewan yang melakukan fertilisasi eksternal khas pada hewan akuatik yang tersebar luas termasuk hewan invertebrata (coelenterata, echinodermata, annelida, dan moluska) dan vertebrata (ikan dan amfibi).

Nah, itu lah beberapa perbedaan fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Sederhananya, fertilisasi internal terjadi ketika sel jantan menyatu dengan sel betina di dalam tubuh. Sebaliknya, fertilisasi eksternal dilakukan dengan pelepasan sel jantan maupun betina, serta menggunakan air untuk memudahkan sel jantan menuju sel betina.

 

Penulis: Fanny Haristianti

Baca Juga: Proses Zigot Terbentuk Menjadi Embrio pada Tahap Pembuahan

Topik:

  • Sierra Citra
  • Febriyanti Revitasari
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya