7 Kota dengan Predikat Kota Pintar Terbaik di Dunia

2. Helsinki

Helsinki (Finlandia) (Pexels.com/Seliverstova)

Ibu kota Finlandia, yakni Helsinki telah menetapkan tujuan untuk menjadi kota netral karbon pada tahun 2035. Helsinki terus bertekad untuk menjadikan kotanya sebagai kota yang ramah lingkungan dengan menggencarkan program kendaraan listrik. Hal ini terbukti dari pencapaian mereka pada tahun 2017 di mana kota ini berhasil menurunkan emisi sebesar 27% dibandingkan tahun 1990.

Dan pada tahun 2035, pemerintah bertekad untuk mengurangi emisi sebesar 69%. Kota ini fokus pada penerapan langkah-langkah efisiensi energi, yang dapat mengurangi emisi dari bangunan sebesar 80%, serta menggalakkan penggunaan energi terbarukan di gedung-gedung kota.

3. Zurich

Zurich (Swiss) (Pexels.com/Nate Hovee)

Zurich terkenal dengan proyek lampu jalan pintarnya di mana lampu jalan mereka sudah menggunakan sensor yang dapat meningkatkan kecerahan atau meredup sendiri. Proyek ini sendiri diketahui memberikan dampak penghematan energi hingga 70%.

Sejak itu, Zurich telah memperluas lampu jalan pintar mereka di seluruh kota. Selain itu, mereka juga terus mengembangkan lebih banyak teknologi sensorik yang dapat mengumpulkan data lingkungan, mengukur arus lalu lintas, dan berfungsi sebagai antena WiFi publik. Sistem manajemen gedung pintar yang menghubungkan pemanas, listrik, dan pendingin kota juga terbukti sangat efektif.

Baca Juga: Buku Kota-Kota Indonesia Diluncurkan: Rujukan Karakteristik Perkotaan

4. Oslo

Oslo (Norwegia) (Pexels.com/Naren Yogarajah)

Oslo mulai melaksanakan program mobil listrik dan berencana menjadikan semua kendaraan di seluruh kotanya menggunakan mobil listrik pada tahun 2025. Insentif untuk mobil tanpa emisi telah diterapkan, termasuk parkir gratis, penggunaan jalur bus, penurunan pajak, dan tarif tol.

Sebagai bagian dari target kota ini untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050, proyek cerdas lainnya juga sudah mulai dijalankan di Oslo. Beberapa di antaranya adalah lokasi konstruksi tanpa emisi dan perkuatan bangunan yang ada untuk mengembangkan pengelolaan limbah dan sistem energi ramah lingkungan.

5. Amsterdam

Amsterdam (Belanda) (Pexels.com/Dewi Madden)

Proyek kota pintar Amsterdam dimulai pada tahun 2009 dan mencakup lebih dari 170 operasi berbeda di seluruh kota. Hal yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk tetap inovatif, baik dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk truk sampah listrik dan memasang halte bus bertenaga surya.

Selain itu, untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah Amsterdam juga membangun desa terapung dan melakukan reklamasi lahan. Bangunan gedung dan perumahan juga telah dimodifikasi dengan insulasi atap hemat energi, sakelar lampu yang meredup secara otomatis, meteran pintar, dan lampu LED berenergi sangat rendah.

6. New York

New York (Amerika Serikat) (Pexels.com/Victor Larracuente)

Di New York, ratusan sensor dan teknologi pintar telah diuji dan ditempatkan di berbagai distrik. Dengan program ini, mengumpulkan data untuk membantu mengelola layanan jadi lebih efisien. Selain itu, New York juga telah memperkenalkan hub pintar dengan teknologi nirkontak, kemampuan WiFi, serta stasiun pengisian daya online sebagai pengganti bilik telepon.

Layanan berbagi mobil juga sangat ramai di Big Apple, yang di mana membantu mengurangi total emisi dan kemacetan lalu lintas. Sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas lokal, pemerintah New York juga mengadakan kontes tahunan untuk aplikasi atau program ramah lingkungan dengan hadiah uang tunai yang besar bagi warganya.

7. Seoul

Seoul (Korea Selatan) (Pexels.com/Pixabay)

Seoul dikenal sebagai kota pintar pertama di dunia. Kampanye teknologi pintar di Seoul semakin berkembang sejak inisiatif tersebut diluncurkan pada awal tahun 2014. Data adalah inti dari proyek kota pintar di Seoul.

Saat ini, berkat jaringan 5G, ibu kota Korea ini juga menjadi salah satu kota pertama yang memanfaatkan teknologi 5G dalam mobilitas dan transportasi. Hampir seluruh aspek di dalam kota ini, mulai dari lalu lintas, fasilitas publik, bahkan fasilitas kesehatan sudah menggunakan teknologi pintar. Bahkan Seoul juga sedang mempertimbangkan penggunaan platform data untuk menciptakan detektif AI untuk mendeteksi potensi pola kejahatan.

Berkat inisiatif dan pola pikir yang maju, ketujuh kota di atas pun berhasil memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin untuk menciptakan kehidupan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Sudah saatnya bagi Indonesia juga menerapkan program yang serupa untuk Indonesia yang lebih maju.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Utrecht, Kota Paling Ramah Pesepeda di Dunia