Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi burung kormoran (commons.m.wikimedia.org/Michel Rathwell)

Intinya sih...

  • Burung kormoran, yang disebut juga dengan pecuk, berasal dari keluarga Phalacrocoracidae.

  • Burung kormoran India (Indian shag) adalah burung penyelam untuk mendapatkan ikan.

  • Meskipun tampak terlihat sama, tapi keberagaman dari spesies burung kormoran memiliki ciri-ciri yang dapat dibedakan.

Membahas mengenai burung laut, beragam spesies yang ada seperti burung kormoran. Burung yang disebut juga dengan pecuk ini berasal dari keluarga Phalacrocoracidae. Sebagai burung laut mereka punya variasi ukuran dari sedang hingga besar. Sebagian besar warna bulunya khas yaitu lebih gelap. Namun, ada di beberapa bagian belahan bumi, burung kormoran juga punya warna terang seperti putih, biru, merah dan sebagainya.

Begitu pula dengan spesies yang terbagi dalam beberapa genus yang ada dalam keluarga Phalacrocoracidae. Salah satunya genus Phalacrocorax yaitu burung pemakan ikan yang terdiri dari 12 spesies. Mereka tersebar di berbagai belahan dunia dan endemik di suatu negara. Siapa sajakan spesies burung kormoran dalam genus Phalacrocorax ini? Simak ulasannya sebagai berikut.

1. Burung kormoran besar (Phalacrocorax carbo)

Ilustrasi burung kormoran besar (commons.m.wikimedia.org/Zeynel Cebeci)

Spesies burung kormoran yang memiliki ukuran besar seperti namanya, dengan nama ilmiah Phalacrocorax carbo. Kisaran berat tubuhnya sekitar 1--5 kg. Tampak terlihat besar ketika mereka membuka sayapnya lebar, saat berada di luar air. Hal ini dilakukan untuk mengeringkan bulu dan menghangatkan tubuhnya. 

Spesies burung pemakan ikan, yang mana memiliki kaki besar dan berselaput layaknya burung air. Dilansir All About Birds, mereka punya warna bulu yang sebagian besar hitam dengan warna lain seperti perunggu, ungu hingga kehijauan di sayap dan ekor. Mata berwarna hijau laut tua sangat mencolok dan paruhnya gemuk, bengkok pada ujung. 

Mereka adalah spesies burung yang umum dan tersebar luas di Amerika Utara. Umumnya tinggal pada lingkungan air asin. Tetapi juga pada semua garis pantai berbatu menjadi jangkauannya, termasuk dermaga. Biasanya mereka berada dalam kawanan lebih kecil. Di luar Amerika Utara, burung kormoran besar mendiami sungai dan danau air tawar. 

2. Burung kormoran berdada putih (Phalacrocorax lucidus)

Ilustrasi burung kormoran berdada putih (commons.m.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Burung kormoran yang satu ini disebut sebagai subspesies dari burung kormoran besar dengan nama ilmiah Phalacrocorax carbo lucidus. Adapun ciri khas yang membedakannya adalah warna putih pada bagian dada dan leher bagian depan, melansir Toronto Zoo. Kepalanya warna cokelat, dipecah oleh warna kuning yang menutupi otak dan dagu. Mata berwarna hijau dan paruhnya panjang serta tipis. Selain warna putih di dada, terdapat warna cokelat tua mengkilap. Cokelat muda terlihat pada bulu sayap, ekornya yang mengembang serta warna kaki hitam atau abu-abu.

Seperti burung air lain, kakinya berselaput yang menghubungkan keempat jari kaki. Berat tubuhnya sekitar 1-3 kg. Makanan utamanya adalah ikan, tapi kadang memakan belut, ular air serta krustasea. Ketika memakan ikan, mereka akan memuntahkan tulang bahkan sisiknya. Pada air tawar biasanya memakan katak dan kepiting. Distribusi burung kormoran dada putih di Afrika Sub-Sahara. Mereka menyukai perairan asin, tawar, dan payau.

Burung kormoran berdada putih adalah penyelam dengan rata-rata sekitar 6 meter selama 40 detik atau lebih. Karena punya ekor yang lebar dengan kaki berselaput merupakan keefisienan mekanisme dalam menyelam. Sedangkan di udara mereka biasanya terbang rendah, menggunakan kepakan sayap terus menerus dan kuat. Umumnya mencapai kecepatan 50 km/jam bahkan lebih. Untuk mengurangi hambatan mereka menjulurkan leher.

3. Burung kormoran Jepang (Phalacrocorax capillatus)

Ilustrasi burung kormoran Jepang (commons.m.wikimedia.org/Pegunungan Alpen)

Spesies burung kormoran dalam genus Phalacrocorax ini tersebar di Benua Asia. Mereka ditemukan di Taiwan, Jepang, Korea dan Rusia. Spesies burung kormoran asli Paleartik timur (wilayah biogeografis belahan bumi timur).

Dilansir Animalia, burung kormoran Jepang disebut juga dengan burung kormoran Temminck yang memiliki warna bulu hitam. Kecuali pada bagian leher dan pipinya yang berwarna putih serta punya paruh yang sebagian berwarna kuning. Spesies burung kormoran yang hidup berkelompok baik saat istirahat, mencari makan hingga berkembang biak. Umumnya bermigrasi secara musiman.

Salah satu spesies burung kormoran yang terkenal dalam tradisi di Jepang, dikenal dengan ukai (membesarkan burung kormoran). Sedangkan dalam bahasa Jepang disebut umiu (burung kormoran laut). Dalam hal ini, nelayan di sana berusaha menjinakkan burung kormoran untuk membantu dalam proses penangkapan ikan.

4. Cape shag (Phalacrocorax capensis)

Ilustrasi cape shag (commons.m.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Burung endemik yang ada di pesisir bagian barat daya Afrika yaitu cape shag atau juga disebut burung kormoran Tanjung (Phalacrocorax capensis). Dilansir Animalia, perkembangbiakan spesies burung kormoran ini dari Namibia bagian selatan hingga bagian selatan Western Cape. Mereka biasanya ditemukan dalam kawanan ketika mencari makan, istirahat hingga berkembang biak. Burung yang tidak melakukan migrasi secara musiman. 

Spesies burung kormoran yang memakan ikan, terutama ikan yang berada di perairan tengah (teri, sarden dan belut pasir). Warna seluruhnya hampir hitam mengkilap, begitu pula saat musim kawin tiba warna bulunya sedikit keunguan. Pada bagian kepala, leher dan kloaka sedikit terlihat putih. Memiliki kulit berwarna kuning jingga tua. Tergolong memiliki ukuran yang kecil yaitu sekitar 800--1600 gram.

5. Indian shag (Phalacrocorax fuscicollis)

Ilustrasi indian shag (commons.m.wikimedia.org/JJ Harrison)

Burung yang umumnya suka hidup berkelompok ini dapat ditemukan di pedalaman Subbenua India dan Sri Lanka bagian utara. Juga meluas ke timur laut dan timur hingga Assam serta Thailand, Kamboja dan Burma. Biasanya mereka berada di lahan basah atau sungai-sungai pedalaman, muara sungai juga hutan bakau.

Burung kormoran India bisa dibedakan, hal ini disebutkan dalam Thai National Parks, matanya terlihat indah berwarna biru dan kulit wajah yang berwarna kuning selama musim non-kawin. Memiliki kepala kecil serta paruh yang panjang dan sempit berujung bengkok. Warna bulunya cokelat perunggu, selama musim perkembangbiakan mereka memiliki jambul telinga putih pendek.

Mereka adalah burung penyelam untuk mendapatkan ikan. Bahkan dalam mendapatkan ikan mereka bekerja sama dengan kelompok untuk mendorong ikan ke sudut dengan membentuk barisan yang lebar.

6. Burung kormoran hitam kecil (Phalacrocorax sulcirostris)

Ilustrasi burung kormoran hitam kecil (commons.m.wikimedia.org/Donald Hobern)

Spesies burung kormoran yang memiliki ukuran kecil lainnya dari genus Phalacrocorax adalah kormoran hitam kecil (Phalacrocorax sulcirostris). Dilansir Birdlife Australia, burung air yang satu ini bisa ditemukan di seluruh Australia termasuk Tasmania, Vanuatu, Kaledonia Baru, Selandia Baru dan Palua. Mereka juga ada di Indonesia, tepatnya di Kalimantan dan Jawa hingga Papua Nugini. 

Dalam persebarannya tersebut, mereka dapat ditemukan di habitat air tawar, perairan pantai terlindung. Tergolong burung akuatik yang jarang berada di daratan kering. Biasanya suka beristirahat di dermaga, bebatuan dan bertengger di tempat yang ada genangan air lainnya. 

Seperti namanya, spesies burung kormoran hitam kecil punya tubuh kecil, ramping dan keseluruhan warna bulunya hitam berkilau. Pada punggung terlihat kehijauan dengan paruhnya yang bengkok abu-abu. Namun, saat musim kawin akan terlihat bintik-bintik putih halus pada leher dan kepala. Lalu, warna kehijauan akan berubah lebih cokelat. 

Makanannya seperti ikan, krustasea dan serangga air. Mereka biasanya menangkap ikan dengan menyelam dan berenang dengan kaki besar berselaput sebagai tenaga penggeraknya. Tidak jarang pula mereka bertengger dan berkumpul dengan kawanan besar hingga terbang dengan formasi berbentuk V. 

7. Burung kormoran belang Australia (Phalacrocorax varius)

Ilustrasi burung kormoran belang Australia (commons.m.wikimedia.org/Bernard Spragg. NZ)

Spesies burung kormoran yang disebut burung air juga burung laut, yang tersebar di selatan dan sepanjang pantai Australia barat daya dan Selandia Baru. Umumnya berada di habitat laut termasuk muara, teluk dan pelabuhan. Bahkan juga ditemukam di hutan bakau maupun lahan basah pedalaman di Australia bagian timur.

Dilansir laman Birdlife Australia, burung kormoran belang Australia atau pied cormorant, punya tampilan warna hitam dan putih. Kaki dan telapak kakinya berwarna hitam, punggungnya juga berwarna hitam lebih mengkilap. Sedangkan bagian dadanya berwarna putih dengan warna hitam di pahanya. Memiliki penutup mata warna oranye, lingkaran matanya biru dengan mata warna hijau.

Seperti kormoran lainnya, mereka makan ikan, krustasea dan moluska. Melakukan penyelaman untuk menangkap mangsa di bawah air dibantu dengan kakinya yang berselaput. Biasanya mereka terbang rendah di atas air, lalu ketika melihat ikan langsung cepat menyelam untuk mendapatkan mangsanya. Ikan yang didapatnya bisa langsung dimakan dalam air atau akan dibawa ke permukaan.

Namun buruknya, kadang burung kormoran belang mencuri ikan yang telah ditangkap nelayan. Burung yang suka bertengger dalam kawanan bahkan terbang bersama hingga membentuk formasi V atau dalam barisan.

8. Burung kormoran berwajah hitam (Phalacrocorax fuscescens)

Ilustrasi kormoran berwajah hitam (commons.m.wikimedia.org/Ron Knight)

Spesies burung kormoran yang memiliki tampilan hampir sama dengan kormoran belang Australia adalah burung kormoran berwajah hitam atau black faced shag. Mereka adalah burung kormoran laut yang tersebar di sepanjang pantai selatan daratan Australia dan Tazmania. Biasanya ditemukan berada di perairan pesisir dalam kawanan, juga di teluk besar, teluk dalam, tanjung berbatu dan berada di pulau-pulau, melansir Birds in Backyards.

Adapun tampilannya berwarna hitam dan putih, dengan wajah hitam polos. Bagian atasnya hitam, sedangkan bagian bawah tubuhnya putih dengan pahanya yang berwarna hitam. Kaki dan telapak kaki juga berwarna hitam, sedangkan paruh berwarna abu-abu gelap. Bagian mata terlihat warna biru kehijauan. 

Spesies burung yang menetap dan jarang mengunjungi pantai. Mereka memakan ikan kecil yang ditangkap dengan menyelam dari permukaan. Seperti burung lainnya, setelah menyelam mereka akan bertengger sambil merentangkan sayapnya untuk mengeringkan bulunya. 

9. Burung kormoran tutul (Phalacrocorax punctatus)

Ilustrasi burung kormoran tutul (commons.m.wikimedia.org/Bernard Spragg. NZ)

Burung kormoran tutul juga disebut dengan burung shag tutul atau parekareka. Spesies burung laut endemik di Selandia Baru, umumnya ditemukan di sekitar Pulau Selatan pada perairan pesisir. Dimana pada daerah perairan dan muara mereka bertengger dan mencari makan.

Dilansir Departement of Conservation, adapun tampilan yang khas pada kormoran tutul adalah jambul hitam pada depan dan belakang kepalanya. Ukuran tubuhnya sedang dengan warna abu-abu kebiruan. Punya paruh panjang yang ramping serta kakinya memiliki warna kuning oranye. Pada burung dewasa yang sedang berkembangbiak, punggung dan sayapnya terdapat bintik-bintik hitam kecil. Selain itu, garis lebar putih yang melengkung, membentang dari atas mata hingga kedua sisi leher dan ini adalah khas.

Mereka memakan ikan kecil dan invertebrata laut, juga termasuk cumi-cumi dan plankton. Makanan ini biasanya di peroleh di perairan dalam hingga jarak 16 km lepas pantai. Selain itu, burung kormoran tutul mengeluarkan suara geraman yang keras ketika bertengger, beristirahat dan bersarang. Namun, selain aktivitas ini mereka tidak bersuara. Perkembangbiakan dari tahun ke tahun bervariasi warkunya, tergantung dengan ketersediaan makanan.

10. Pitt shag (Phalacrocorax featherstoni)

Ilustrasi pitt shag (commons.m.wikimedia.org/Tim Taman)

Pitt shag atau juga disebut burung kormoran pulau pitt merupakan burung endemik Pulau Chatham, Pulau Pitt (termasuk pulau-pulau lepas pantai). Mereka biasanya berada dalam koloni yang berkumpul di retakan dan tepian tebing pantai yang mulai terkikis. Biasanya juga bertengger di tanjung dan tumpukan batu yang ada di lepas pantai.

Pada tempat tersebut mereka biasanya mendapatkan makanan. Umumnya, makanan ditemukan pada sepanjang pantai berbatu dekat pantai. Mereka memakan ikan kecil dan invertebrata laut seperti siput dan cacing. Pitt shag berbeda dengan burung kormoran lainnya, melansir New Zealand Birds Online. Mereka mencari makan sendirian kecuali saat bertengger bersama kawanan kecil. Spesies burung yang tidak banyak melakukan pergerakan, kecuali akan menyelam untuk menangkap ikan.

Pitt shag adalah spesies burung kormoran yang kecil dan ramping. Bulunya punggung berwarna abu-abu cokelat gelap dengan bintik hitam kecil di bulu. Bagian dadanya abu-abu pucat, kepala berwarna hitam serta memiliki dua jambul menonjol pada dahi dan tengkuknya. Bagian kakinya berwarna kuning. Spesies burung kormoran ini dapat dikenali dan dibedakan dari spesies kormoran lain. Yaitu berwarna lebih gelap saat terbang, tampak ramping serta cara menopang kepala dan leher secara horizontal.

11. Socotra shag (Phalacrocorax nigrogularis)

Ilustrasi Socotra shag (commons.m.wikimedia.org/Sesuatu yg memberi ketenangan)

Spesies burung kormoran yang endemik di Teluk Persia dan pesisir bagian tenggara Jazirah Arab. Burung kormoran socotra terkadang melakukan migrasi menuju barat hingga ke Laut Merah. Dilansir Animalia, burung ini juga dikonfirmasi pada tahun 2005, telah berkembangbiak di Socotra Selandia Baru. 

Burung kormoran socotra adalah burung laut yang biasanya berkelompok. Bahkan kawanan ini biasanya bertengger dengan jumlah sangat banyak, yang dilaporkan sebanyak 25.000 ekor di laut. Seperti burung kormoran lainnya, makanan dapat diperoleh dengan cara menyelam. Bahkan spesies burung ini mampu bertahan di dalam air hingga 3 menit. Hal ini menunjukkan kemampuannya menyelam sangat lama.

Tampilan seluruh bulunya hitam dengan panjang tubuh sekitar 80 cm. Saat berkembang biak, burung kormoran ini lebih menunjukkan warnanya. Ubun-ubun bagian depan memiliki kilauan warna ungu dan bagian atasnya semburat hijau kebiruan. Terlihat sedikit bulu putih pada sekitar mata dan leher serta pada bagian belakangnya. Sedangkan kaki dan telapak kakinya berwarna hitam dengan kulit yang tampak kehitaman. 

12. Burung kormoran bank (Phalacrocorax neglectus)

Ilustrasi burung kormoran bank (commons.m.wikimedia.org/Nilfanion)

Burung kormoran bank dengan nama ilmiah Phalacrocorax neglectus dapat ditemukan di sepanjang pantai bagian barat Afrika Selatan hingga barat daya Namibia. Dilansir Oiseaux-birds, habitatnya berada di wilayah rumput laut yang dekat dengan garis pantai. Sering berdiri di pulau-pulau maupun bebatuan dekat pantai dan jarang bergerak jauh di laut. 

Spesies burung kormoran laut yang memakan ikan, krustasea, moluska dan cephalophoda. Namun, yang menjadi makanan utamanya adalah lobster cape rock pada hamparan rumput laut sekitar kedalaman 5 sampai 15 meter. Biasa terlihat dalam kawanan kecil maupun sendiri dalam mencari makan. 

Burung kormoran bank adalah burung yang kekar, panjangnya sekitar 76 cm dengan berat 1,5--2 kg. Tampilan warna bulu hitam keseluruhan pada tubuhnya. Terkadang tampak kilauan hijau kusam, kadang sedikit ungu atau kebiruan. Sedikit terlihat pada bagian pantat menunjukkan bercak putih pekat. Paruhnya berwarna abu-abu kehitaman dengan ujung lebih pucat. Pada bagian mata berwarna kuning hingga cokelat pucat dengan hijau kebiruan di bawah irisnya. Bagian kaki dan telapaknya juga tampak berwarna hitam.

Meskipun tampak terlihat sama, tetapi keberagaman dari spesies burung kormoran memiliki ciri-ciri yang dapat dibedakan. Distribusi dari spesies burung kormoran dalam genus Phalacrocorax ini juga sangat luas di berbagai belahan bumi. Tentunya mereka adalah burung air yang perlu diperhatikan dengan menjaga habitatnya. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team