6 Teori Terpopuler tentang Atlantis, Mana yang Kamu Percaya?

Dalam bukunya yang berjudul Atlantis: The Antediluvian World yang diterbitkan pada tahun 1882, Ignatius Loyola Donnelly mengatakan bahwa Atlantis adalah benua yang terletak di pertengahan Samudra Atlantik yang tenggelam karena dibanjiri air laut.

Menurutnya, lokasi Atlantis berada tepat di luar "Pilar Hercules", yaitu dua batu yang menandai pintu masuk ke Selat Gibraltar. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa hampir semua penghuni Atlantis tenggelam, kecuali beberapa orang yang berhasil menyelamatkan diri dengan kapal dan rakit.

Menurut Charles Hapgood dalam bukunya yang berjudul Earth's Shifting Crust yang diterbitkan pada tahun 1958, awalnya terdapat benua beriklim sedang yang memiliki peradaban maju. Namun, sekitar 12.000 tahun yang lalu, kerak bumi bergeser dan memindahkan Antartika ke utara.

Pergeseran tiba-tiba ini membuat Atlantis menjadi dingin dan peradabannya yang megah terkubur di bawah lapisan es. Dilansir Science World Report, Hapgood mengatakan bahwa teorinya berdasarkan peta Piri Reis yang berusia 500 tahun.

Teori lain mengatakan bahwa Atlantis sebenarnya merupakan kisah peradaban Minoa, yang berlokasi di pulau-pulau Yunani yang bernama Crete dan Thera (sekarang dikenal dengan nama Santorini). Konteks waktunya diperkirakan antara 2.500 hingga 1.600 tahun Sebelum Masehi (SM).

Para sejarawan meyakini Minoa sebagai peradaban besar pertama di Eropa. Mereka membangun istana yang megah, jalan beraspal, dan merupakan orang Eropa pertama yang menggunakan bahasa tertulis (Linear A). Tetapi, di puncak peradabannya, mereka tiba-tiba menghilang.

Penyebabnya diperkirakan adalah gempa besar yang mengguncang Pulau Thera pada tahun 1.600 SM. Gempa ini memicu letusan gunung berapi yang memuntahkan 10 juta ton batu, abu, dan gas ke atmosfer, lalu diikuti dengan tsunami yang meluluhlantakkan peradaban Minoa.

Dalam teori ini, Atlantis dianggap sebagai fiksi, tetapi diyakini diilhami dari peristiwa nyata, yaitu banjir Laut Hitam yang terjadi pada 5.600 SM. Dalam waktu singkat (kurang dari setahun), banjir menggenangi peradaban dengan air setinggi ratusan kaki, yang disebabkan oleh naiknya Laut Mediterania.

Menurut laman The Guardian, Laut Hitam awalnya adalah danau air tawar yang luasnya hanya setengah dari ukurannya saat ini. Banjir tersebut membuat luasnya bertambah.

Penduduk yang tinggal di wilayah tersebut berbondong-bondong menyelamatkan diri. Di tempat tinggal barunya, mereka menyebarkan kisah tentang peradaban yang tergenang air bah.

Teori selanjutnya dicetuskan oleh Charles Berlitz, penulis buku dan cucu pendiri Berlitz Language Schools, Maximilian Berlitz. Pada tahun 1970-an, ia mengklaim bahwa Atlantis adalah benua yang terletak di lepas Bahama.

Area ini terletak tak jauh dari Segitiga Bermuda, yang terkenal karena banyaknya kapal dan pesawat yang menghilang secara misterius. Berlitz meyakini bahwa Atlantis "ditelan" oleh Segitiga Bermuda. Namun, banyak peneliti yang menyanggah teori ini, contohnya Larry Kusche, penulis buku The Bermuda Triangle Mystery — Solved.

Plot twist! Bagaimana jika Atlantis hanyalah karangan Plato semata? Tujuan Plato mengarang tentang Atlantis diperkirakan sebagai peringatan bahwa para dewa akan menghukum manusia atas kesombongannya.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa tidak ada catatan tertulis tentang Atlantis selain dari Plato. Selain itu, sejauh ini para oseanografer (ahli kelautan) tidak pernah menemukan jejak peradaban yang tenggelam.

Nah, itulah beberapa teori terpopuler tentang Atlantis yang beredar di masyarakat. Kira-kira, mana yang paling meyakinkan?