Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kuda nil yang aktif (pexels.com/ Anil Sharma)
ilustrasi kuda nil(pexels.com/ Anil Sharma)

Intinya sih...

  • Kuda nil memiliki adaptasi luar biasa untuk hidup di bawah air

  • Proses bernapas kuda nil saat menyelam dan perbedaannya dengan bayi kuda nil

  • Alasan kuda nil betah berlama-lama di air dan posisi mereka dalam ekosistem

Kuda nil adalah salah satu hewan paling ikonik di Afrika, dikenal karena tubuhnya yang besar dan gaya hidup semi-akuatik. Meski sebagian besar waktunya dihabiskan di sungai, danau, atau rawa, hubungan kuda nil dengan air sangat unik. Pasalnya, kuda nil sebenarnya tidak bisa berenang. Hanya saja, kuda nil memiliki serangkaian adaptasi luar biasa yang memungkinkan mereka bertahan hidup bahkan berkembang di dalam air.

Banyak orang mengira kuda nil bisa berenang seperti lumba-lumba atau anjing laut. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Tubuh kuda nil terlalu padat dan berat untuk mengapung atau mengayuh layaknya mamalia air lainnya. Sebagai gantinya, mereka "berlari" di dasar sungai atau danau dengan kaki yang pendek tapi kuat dan tulang-tulang yang padat. Gerakan mereka di bawah air tampak seperti berlari lambat atau melayang perlahan, padahal sebenarnya mereka bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan. Yuk, kita bahas bagaimana kuda nil bertahan di bawah air meskipun mamalia ini tidak bisa berenang.

1. Adaptasi hebat untuk hidup di bawah air

Kuda nil memiliki berbagai fitur khusus yang membantu mereka bertahan di habitat perairan:

  • Posisi mata, telinga, dan lubang hidung di atas kepala: Penempatan ini memungkinkan kuda nil tetap hampir sepenuhnya terendam air, tetapi tetap bisa melihat, mendengar, dan bernapas. Saat beristirahat di air, hanya bagian ini yang terlihat di permukaan, membantu mereka tetap waspada terhadap ancaman sambil menjaga tubuh tetap dingin.

  • Lubang hidung dan telinga yang bisa menutup: Saat menyelam, kuda nil dapat menutup rapat lubang hidung dan telinganya agar air tidak masuk. Adaptasi ini sangat penting untuk berada di bawah air dalam waktu lama.

  • Kulit tebal dan tahan air: Kulit kuda nil sangat sensitif terhadap sinar matahari dan mudah kering atau terbakar. Untuk melindungi diri, kulit mereka mengeluarkan cairan merah berminyak. Zat ini berfungsi sebagai tabir surya alami sekaligus antibakteri, membantu mencegah infeksi saat mereka berada di air.

  • Kelopak mata transparan: Kuda nil memiliki selaput bening yang menutupi dan melindungi mata mereka saat di dalam air, memungkinkan mereka tetap bisa melihat saat menyelam.

2. Cara bernapas saat menyelam

Kuda nil tidak bisa bernapas di dalam air, tapi mereka dapat menahan napas lima hingga enam menit. Umumnya, mereka akan muncul ke permukaan setiap tiga sampai enam menit untuk menghirup udara. Proses ini terjadi secara otomatis, bahkan saat tidur di dalam air, tubuh mereka akan naik ke permukaan untuk bernapas tanpa harus bangun.

Namun, bayi kuda nil belum memiliki kemampuan ini sepenuhnya. Mereka hanya bisa menahan napas selama sekitar 30 detik, dan seringkali beristirahat di atas punggung induknya saat berada di air.

3. Alasan kuda nil betah berlama-lama di air

ilustrasi kuda nil (pexels.com/ Min An)

Kuda nil menghabiskan banyak waktu di air untuk mengatur suhu tubuh dan melindungi kulitnya. Sinar matahari Afrika sangat menyengat, dan kulit kuda nil yang sensitif rentan mengering serta retak. Air memberi mereka tempat yang sejuk dan lembap, membantu mencegah panas berlebih dan dehidrasi. Mereka bisa berada di air hingga 16 jam sehari, lalu keluar pada malam hari untuk merumput.

Air juga berfungsi sebagai pelindung dari predator, tempat bersosialisasi, dan lingkungan yang aman untuk membesarkan anak. Selain itu, menyelam membantu mereka menghindari serangga penggigit dan menandai wilayah dengan kotoran, cara yang unik untuk menunjukkan dominasi dan batas teritorial.

4. Hemat energi, hemat oksigen

Saat menyelam, kuda nil mampu menurunkan detak jantung dan memperlambat metabolisme untuk menghemat oksigen. Mereka memiliki paru-paru berkapasitas besar yang mendukung kemampuan ini. Dengan strategi tersebut, kuda nil bisa bertahan di bawah air lebih lama dibandingkan mamalia besar lainnya. Adaptasi ini sangat penting untuk kehidupan semi-akuatik mereka.

5. Posisi khusus dalam ekosistem

Dengan gaya hidup semi-akuatik, kuda nil menempati ceruk ekologis yang jarang dimiliki hewan lain, sehingga minim persaingan. Kehidupan di air memberi mereka akses langsung ke sumber air minum. Selain itu, rerumputan segar yang tumbuh di sekitar perairan membuat mereka tidak perlu berjalan jauh untuk mencari makan. Adaptasi ini membantu kuda nil menghemat energi dan tetap bertahan di habitatnya.

Meskipun tidak bisa berenang seperti kebanyakan mamalia air, kuda nil justru menunjukkan kekuatan adaptasi yang luar biasa. Kemampuannya untuk berlari di dasar air, bernapas otomatis saat tidur, serta berbagai fitur khusus di tubuhnya menjadikannya makhluk yang benar-benar cocok hidup di perairan Afrika.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada Juli 2025. Can Hippos Swim? The Answer Will Surprise You
A-Z Animals.
Diakses pada Juli 2025.How Long Can Hippos Hold Their Breath Underwater?
Africa Safaris.
Diakses pada Juli 2025. Can Hippos Swim
Discover Wildlife.
Diakses pada Juli 2025. Can Hippos Breathe Underwater
National Geographic.
Diakses pada Juli 2025. Hippopotamus

Editorial Team