Jarang Terlihat, Begini Proses Kuda Nil Berkembang Biak di Alam Liar

Kuda nil salah satu hewan bertubuh besar yang banyak menghabiskan waktu berendam di air. Hewan ini mungkin terlihat santai saat berendam, tetapi proses berkembang biaknya ternyata cukup unik dan hampir jarang terlihat oleh manusia. Dilansir laman Taman Safari Bali, kuda nil termasuk golongan hewan semi akuatik. Hewan semi akuatik adalah hewan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di air.
Sebagai hewan semi akuatik, kuda nil memilih sungai atau danau sebagai tempat berkembang biak. Uniknya, pejantan akan bersaing untuk mendapatkan betina dengan cara agresif, seperti saling membuka mulut lebar-lebar dan mendorong satu sama lain. Proses kawin biasanya terjadi di dalam air untuk melindungi diri dari predator. Induk kuda nil sangat protektif terhadap anaknya dan akan menyerang siapa pun yang mendekat, termasuk kuda nil lainnya. Yuk, intip bagaimana proses berkembang biak kuda nil lebih lengkap berikut ini!
1. Musim kawin yang dipengaruhi kondisi lingkungan

Kuda nil memiliki sistem sosial yang terstruktur, di mana pejantan dominan memimpin kelompok setelah memenangkan pertarungan. Mereka juga memiliki hubungan yang erat dengan anak-anaknya. Dilansir laman hippoworlds.com, kuda nil jantan disebut juga bull, sedangkan betina disebut cow, dan anak-anaknya disebut calves.
Dalam sistem kawin, kuda nil jantan kuat akan mendominasi dalam satu kelompok. Betina bisa berkembang biak setelah mencapai usia tertentu dan memiliki pola reproduksi yang cukup lambat, hanya melahirkan satu anak setiap dua tahun. Sementara itu, pejantan harus berjuang keras untuk menjadi pemimpin sebelum bisa kawin dengan betina.
Meskipun dikenal agresif, induk kuda nil sangat peduli terhadap anak-anaknya. Keunikan dalam sistem reproduksi ini menunjukkan bagaimana kuda nil mempertahankan populasinya di alam liar.
2. Proses kawin yang terjadi di air

Proses kawin antara kuda nil jantan dan betina terjadi di dalam air. Hal ini juga cukup mengejutkan mengingat kuda nil sebenarnya tidak bisa berenang. Dilansir laman St Lucia South Africa, Kwazulu Natal, selama proses kawin, pejantan akan menekan betina ke dalam air untuk sebagian besar waktu.
Betina hanya akan mengangkat kepalanya sesekali untuk bernapas. Dalam beberapa kasus mungkin sangat jarang terjadi, kuda nil bisa saja kawin di darat, namun secara umum mereka satu-satunya hewan darat di Afrika yang berkembang biak di dalam air. Kuda nil memiliki pola kawin yang unik dan tidak terikat pada musim tertentu, meskipun sebagian besar perkawinan terjadi di akhir musim kemarau dan awal musim hujan.
Kuda nil bukanlah hewan yang romantis dalam hal menarik betina untuk kawin. Selama musim puncak kawin, ada cara unik pejantan dalam menarik perhatian betina. Pejantan akan menyebarkan kotoran dan urine ke betina yang ingin dikawininya. Proses ini akan berlangsung selama tiga hari, di mana pejantan menunjukkan agresivitas dalam memilih pasangannya.
3. Masa kehamilan yang mencapai 8 bulan

Setelah masa kawin berakhir, betina akan menjalani masa kehamilan yang panjang. Masa kehamilan memakan waktu selama kurang lebih 240 hari atau sama dengan 8 bulan. Dalam beberapa kasus, bisa berjalan satu atau dua bulan lebih pendek dari biasanya. Menjelang waktu proses melahirkan, betina akan mengisolasi diri sepenuhnya dari kelompok. Hal ini dilakukan untuk melindungi dirinya dan bayi yang dikandungnya.
4. Melahirkan di dalam air untuk keamanan anak

Kemudian setelah masa kehamilan memasuki proses melahirkan. Kuda nil betina biasanya akan melahirkan di dalam air saat musim hujan mencapai puncaknya. Dilansir laman St Lucia South Africa, Kwazulu Natal, saat proses kelahiran, anak kuda nil lahir dengan kaki belakang terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk membantu sang induk menghemat energi selama proses persalinan.
Selain itu, proses persalinan di dalam air juga memberikan perlindungan terhadap serangan predator darat seperti buaya, singa, maupun hyena. Setelah proses persalinan berhasil berjalan, sang induk baru akan kembali pada kelompoknya setelah 10 hingga 14 hari pasca kelahiran. Kembalinya induk ke dalam kelompok menunjukkan bahwa anaknya telah mengenal dan mengenali dirinya sebagai ibunya.
5. Induk menjaga anak dengan ketat

Dilansir laman National Geographic, kuda nil betina mencapai kematangan seksual sekitar umur 10 tahun. Setelah melewati proses kawin hingga melahirkan, kuda nil betina biasanya akan melahirkan satu anak setiap dua tahun.
Saat berhasil melahirkan, kuda nil betina akan membesarkan anaknya dan sebagian besar menghabiskan waktu di dalam air. Bayi kuda nil memiliki berat badan sekitar hampir 45 kilogram dan mampu menahan napas selama 90 detik. Setelah induk dan anak terikat bersama hingga sekitar usia tujuh tahun.
Kuda nil merupakan spesies yang berkembang biak dengan lambat, dan sangat bergantung pada habitat perairan untuk bertahan hidup. Mereka juga mengalami ancaman serius akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami mereka. Sebagai salah satu spesies penting dalam ekosistem, penurunan populasi kuda nil juga ikut berdampak pada keseimbangan lingkungan. Upaya konservasi harus terus diupayakan untuk memastikan keberlangsungan hidup mereka serta menjaga ekosistem tetap sehat.