5 Fakta Ular Coklat Timur, Cenderung Menghindari Manusia!

- Ular cokelat timur memiliki wilayah persebaran luas di Australia dan Papua Nugini, terutama di lingkungan terbuka seperti hutan, semak belukar, dan padang rumput.
- Ular ini memiliki panjang tubuh mencapai dua meter dengan warna tubuh cokelat muda dan bagian perut kekuningan. Mereka memakan beragam hewan vertebrata.
- Ular cokelat timur merupakan ular paling berbisa di Australia dengan racun neurotoksin yang mematikan. Meskipun demikian, kasus gigitan terhadap manusia jarang terjadi karena ular ini cenderung menghindari interaksi langsung.
Ular cokelat timur atau yang juga dikenal sebagai brown snake merupakan salah satu spesies ular berbisa yang memiliki karakteristik unik. Ular ini memiliki nama ilmiah Pseudonaja textilis dan termasuk dalam famili Elapidae. Penamaan ilmiahnya memiliki sejarah menarik, ketika sekelompok naturalis Prancis pada 1854 mengiidentifikasi dan terinspirasi oleh pola sisik ular yang halus menyerupai kain jaring halus. Nah, itulah mengapa mereka memberi nama Pseudonaja textilis, di mana "textilis" bermakna kain atau tekstil.
Nama genus Pseudonaja berasal dari kata Yunani "pseudis" yang berarti "palsu" dan "naja" yang berarti kobra. Jadi, nama ini secara harfiah berarti "kobra palsu", mungkin karena ular ini memiliki perilaku yang mirip dengan kobra mampu mengangkat tubuhnya, meratakan dan mengembangkan lehernya, serta bergoyang dengan mengancam ketika merasa terancam. Untuk mengenal lebih dekat spesies ular ini, mari simak beberapa fakta tentang ular cokelat timur yang mungkin belum kamu ketahui.
1. Habitat dan distribusi

Dilansir Skills Training College, ular Coklat Timur memiliki wilayah persebaran yang luas, terutama di bagian timur dan tengah Australia, mulai dari Queensland utara hingga Australia Selatan. Tambahan pula, spesies ini juga ditemukan di selatan dan timur Papua Nugini.
Ular ini lebih menyukai lingkungan terbuka seperti hutan, semak belukar, dan padang rumput. Selain itu, mereka juga mampu beradaptasi dengan kehidupan di sekitar manusia dan sering berlindung di bangunan pertanian, terutama di daerah pedesaan.
2. Karakteristik fisik dan penampilan

Britannica menginformasikan bahwa, ular coklat timur merupakan ular yang ramping dengan sisik halus dan kepala kecil. Panjangnya dapat mencapai dua meter, dengan warna tubuh cokelat muda dan bagian perut kekuningan. Beberapa individu mungkin memiliki corak jingga atau abu-abu di bagian bawah tubuhnya.
Secara umum, ular cokelat yang ditemukan di Australia dan Papua Nugini memiliki panjang bervariasi, mulai dari 40 cm–2 meter. Warna tubuhnya dominan cokelat, meskipun beberapa spesies memiliki bintik atau garis hitam, sementara bagian bawah tubuhnya cenderung berwarna kuning krem.
3. Pola makan dan perilakunya

Ular cokelat timur mempunyai pola makan yang beragam hewan vertebrata, termasuk katak, reptil, burung, serta mamalia kecil seperti tikus dan mencit. Ular yang lebih kecil cenderung mengonsumsi mangsa berdarah dingin, seperti kadal, sementara ular yang lebih besar lebih sering memangsa hewan berdarah panas.
Dilansir Australian Museum, ular ini aktif mencari mangsa di berbagai tempat persembunyian. Dengan penglihatan yang tajam, mereka akan mengejar dan melumpuhkan mangsa menggunakan 'bisa' serta lilitan. Kendati umumnya berburu di siang hari, saat cuaca sangat panas, ular ini menunda aktivitasnya hingga sore atau malam hari.
4. Mempunyai 'bisa' yang mematikan

Ular coklat timur dikenal sebagai salah satu ular paling berbisa di Australia, bahkan menempati peringkat teratas di Australia sebagai hewan berbahaya dan berbisa. Bisanya mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan rasa sakit hebat, pendarahan, kelumpuhan, hingga gagal napas dan henti jantung.
Laman A-Z Animals menjelaskan, tingkat racun ular ini diukur dengan metode LD50, di mana semakin rendah nilainya, semakin beracun bisanya. Dengan skor 0,001, bisa ular ini termasuk yang paling mematikan di dunia, lho. Walaupun begitu, kasus gigitan terhadap manusia jarang terjadi karena ular ini cenderung menghindari interaksi langsung.
5. Siklus reproduksi

Ular coklat timur mulai berkembang biak pada pertengahan hingga akhir musim semi. Melansir Australian Museum, saat musim kawin, ular jantan sering terlihat bertarung dengan sesamanya dalam pertarungan ritual untuk mendapatkan pasangan. Mereka akan saling melilit dan bergulat selama lebih dari 30 menit, berusaha menekan lawannya hingga menyerah.
Betina dapat bertelur hingga 25 butir dalam satu periode, kendati pun rata-rata sekitar 15 butir. Jika kondisi mendukung, mereka bisa menghasilkan beberapa kelompok telur dalam satu musim. Ular ini pun diketahui menggunakan sarang bersama, di mana pernah ditemukan tumpukan telur dalam jumlah besar di sebuah liang yang ditinggalkan.
Ular coklat timur merupakan spesies yang menarik dengan berbagai karakteristik uniknya. Dari asal-usul nama ilmiahnya, hingga kemampuan adaptasinya di berbagai habitat dari Australia hingga Papua Nugini, ular berbisa ini memiliki sederet fakta menarik untuk dipelajari, ya. Status konservasinya masih tergolong 'least concern' atau tidak mengkhawatirkan menurut IUCN Red List. Mana fakta yang baru kamu ketahui tentang ular coklat timur?