5 Fakta Menarik Ular Mulga, si King Brown Snake Asal Australia
Ular mulga (Pseudechis australis), yang lebih dikenal dengan sebutan king brown snake, adalah salah satu ular paling menarik yang berasal dari Australia. Penyebutan ‘king brown” berasal dari warna tubuh ular ini yang cenderung cokelat dan ukurannya yang besar. Penamaan “mulga” merujuk pada ekosistem tempat ular ini sering ditemukan. Mulga sendiri adalah jenis semak yang terdapat di daerah kering dan semi-kering Australia.
Ular ini termasuk salah satu ular terbesar dan terpanjang di Australia. Spesies ular mulga terpanjang yang pernah ditemukan adalah ular dengan panjang total 3,3 meter. Selain menjadi salah satu ular terbesar di Australia, ular mulga juga menyimpan berbagai fakta unik yang jarang diketahui banyak orang. Yuk simak lima fakta menarik dari ular mulga di artikel ini!
1. Ular endemik di wilayah Australia
Ular mulga merupakan reptil endemik di Benua Australia. Mereka menyebar di berbagai wilayah, termasuk bagian barat, utara, dan tengah benua ini. Namun, mereka tidak ditemukan di Victoria dan Tasmania.
Ular ini mampu bertahan hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan tropis hingga gurun yang kering. Namun, di area yang kering atau setengah kering, ular ini lebih suka tempat yang lembap, misalnya di sekitar sungai atau aliran air. Ular mulga juga sering ditemukan di tempat-tempat buatan manusia, seperti ladang gandum, tumpukan sampah, dan bangunan kosong.
2. Morfologi tubuh yang kekar
Dilansir Animalia, ular mulga memiliki morfologi tubuh kekar dengan kepala yang sedikit lebih lebar dari tubuhnya. Mereka memiliki pipi menonjol, mata kecil dengan iris cokelat kemerahan, dan lidah berwarna gelap. Ular mulga memiliki sisik dengan dua warna. Bagian dasar sisiknya biasanya berwarna pucat atau kuning kehijauan, sementara bagian belakangnya bisa berwarna cokelat, tembaga, hingga hitam. Kombinasi ini membuat pola di tubuhnya terlihat seperti jaring. Warna ekornya cenderung lebih gelap dibandingkan bagian tubuhnya yang lain. Bagian bawah atau perutnya bisa berwarna krem, putih, atau merah muda, kadang-kadang dengan bintik jingga.
3.Termasuk ular berbisa
Dilansir a-z animals, meskipun tidak seberbahaya ular berbisa lainnya, gigitan ular mulga tetap dapat memberikan dampak serius. Racun yang dimilikinya dapat menyebabkan kelumpuhan, kerusakan otot, bahkan kesulitan dalam pembekuan darah. Walaupun kematian akibat gigitan ular ini jarang terjadi, rasa sakit yang timbul bisa sangat hebat, terutama saat ular mulga menggigit berulang kali.
4. Merupakan ular soliter
Ular mulga suka hidup menyendiri (soliter). Mereka biasanya aktif saat matahari terbenam dan kurang aktif di tengah hari atau antara tengah malam hingga pagi. Ular ini sering bersembunyi di celah tanah, lubang bekas sarang hewan, atau di bawah batu dan kayu.
Saat cuaca lebih hangat, ular mulga lebih banyak bergerak setelah matahari terbenam hingga malam. Di daerah yang lebih dingin, mereka lebih aktif di siang hari, sementara di tempat yang lebih panas, mereka lebih sering keluar di malam hari. Mereka memilih untuk hidup menyendiri, kecuali saat musim kawin.
5.Ular jantan bertarung satu sama lain untuk mendapat hak kawin
Musim kawin ular mulga memiliki tradisi unik. Ular jantan akan bertarung satu sama lain untuk mendapatkan hak kawin dengan betina. Mereka melakukan perkelahian dengan berusaha membalikkan tubuh lawannya. Setelah kawin, betina akan bertelur, menghasilkan 4 hingga 19 telur, dan kemudian telur-telur tersebut akan menetas dalam 70 hingga 100 hari. Ular mulga muda yang baru menetas memiliki panjang sekitar 22,6 cm dan berat sekitar 9,4 gram.
Wah, menarik sekali fakta-fakta dari ular mulga ini. Mulai dari asal penamaannya, habitatnya yang luas di Australia, penampilan fisiknya yang khas, hingga perilakunya yang soliter dan perilaku kawinnya yang cukup intens. Meskipun ular mulga terkenal karena bisa berbahaya, penting untuk mengenali lebih jauh tentang ular ini agar kita lebih bijak ketika menghadapi makhluk yang satu ini.
