Yakin Dirimu Yang Terbaik? 6 Penjelasan Ilmiah Ini Buktikan Sebaliknya

Fenomena yang menjelaskan mengapa orang tidak kompeten selalu menganggap dirinya tinggi ini ditemukan oleh David Dunning dan Justin Kruger dari Cornell University pada 1999. Dinamakan juga gunung bodoh, riset Dunning dan Kruger ini menemukan fakta bahwa orang yang kurang dalam pengetahuan dan kemampuan menderita dua masalah.

Yang pertama, mereka melakukan kesalahan akibat keputusan yang jelek. Yang kedua, kurangnya pengetahuan membuat mereka tidak mengetahui kesalahan mereka. Itu artinya pelaku atau pemain buruk tidak mampu memahami seberapa buruk mereka bermain.

Para ilmuwan psikologi melihat hasil riset dan menemukan kejanggalan bahwa manusia tidak pernah mampu secara 100 persen untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Evaluasi penuh baru bisa didapatkan ketika orang lain memberikan pendapatnya ke kita. Faktanya, kita malahan terlalu memandang tinggi kelebihan, membuat kita masuk di dalam ilusi superioritas.

Menurut hasil survei, 88 persen pengemudi mobil di Amerika sana memiliki kecenderungan untuk mendeskripsikan diri mereka sebagai pengemudi yang memiliki kemampuan mengemudi di atas rata-rata. Riset ini tidak salah. Bahkan, secara umum orang-orang selalu merasa dirinya lebih baik dalam aspek kesehatan, kemampuan memimpin, etika dan lainnya.

Mereka yang kemampuannya kurang selalu melebih-lebihkan kemampuannya sendiri. Sayang, tidak ada satupun manusia di bumi ini yang tidak terkena efek Dunning-Kruger. Itu karena setiap manusia memiliki inkompetensi di tiap aspek yang tidak kita kenali oleh masing-masing.

Contoh lain lagi berasal dari riset terhadap kompetisi debat. 25 persen tim terbawah di babak penyisihan hampir selalu kalah empat kali berturut-turut dari lima ronde. Padahal, pada awalnya mereka selalu yakin 60 persen bahwa timnya akan memenangkan ronde itu.

Menurut hasil riset kasus ini bukanlah diakibatkan permasalahan ego yang membutakan kelemahan diri mereka, melainkan karena ketidaktahuannya. Itu artinya kasus dari tim yang kalah itu adalah mereka percaya diri karena mereka tidak mengetahui kelemahannya.

Kurang percaya diri yang dimaksud di sini bukanlah dalam arti yang jelek. Menurut para ilmuwan, kurangnya kepercayaan diri orang-orang disebabkan karena adanya pengalaman lebih sehingga mereka sadar akan banyaknya hal yang tidak mereka kuasai.

Buktinya adalah bagaimana seorang anak yang mengikuti tes logika baru mengetahui betapa buruknya dia setelah mengikuti lebih banyak pelatihan. Namun di sisi lain, kasus ini juga memberikan kecenderungan orang-orang yang tidak percaya diri itu untuk memandang orang lain sebagai orang yang lebih tahu dan tahu segalanya, alias adanya inferioritas.

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana caranya kamu mengetahui dirimu hebat dalam hal apa? Yang pertama adalah dengan menanyakan kepada orang-orang sekitar dan meminta feedback dari mereka walaupun itu terdengar berat bagimu. Kedua, tetap belajar. Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh, maka semakin sedikit pula lubang inkompetensi kita.

Manusia akan selalu terjebak di dalam persepsi mereka masing-masing. Oleh karena itu, sangat penting untuk melihat dan mendengarkan perkataan orang. Namun jangan sampai kamu benar-benar terpengaruh oleh mereka karena ingat, kamu sendiri kamu pasti memiliki kelebihan.