Apa Itu PLTA? Ini Pengertian dan Sistem Kerjanya

Digunakan di negara yang punya banyak pasokan air

Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA merupakan teknologi yang menggunakan air untuk diubah menjadi energi listrik. Kita sudah mengetahui fakta bahwa jumlah air di Bumi ini sangat banyak. Alih-alih dibiarkan begitu saja, air dan alirannya banyak digunakan sebagai pembangkit listrik sehingga mampu memberi pasokan listrik yang cukup bagi sekitarnya.

Nah, kalau penasaran dengan jenis, cara kerja, dan proses yang terjadi pada PLTA, kamu bisa simak artikel berikut ini.

1. Jenis dan sistem kerja PLTA

Apa Itu PLTA? Ini Pengertian dan Sistem Kerjanyailustrasi waduk yang digunakan sebagai PLTA (unsplash.com/Alex Bagirov)

PLTA adalah pembangkit listrik yang memiliki cara kerja perubahan energi. Bagaimana maksudnya? Secara sederhana, PLTA mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik dan akhirnya diubah lagi menjadi energi mekanis.

Energi mekanislah yang menggerakkan turbin besar dan akhirnya menghasilkan listrik. Listrik bisa dihasilkan dari generator yang juga digerakkan melalui gerakan turbin di PLTA tersebut.

Untuk mendapatkan jumlah air yang cukup, PLTA membutuhkan pasokan dari waduk atau bendungan. Nah, menurut laman Departemen Energi Amerika, ada tiga jenis pembangkit listrik yang menggunakan air sebagai penggerak utamanya, yakni:

  1. Impoundment atau sistem bendungan: jenis pembangkit listrik yang paling umum karena air yang disuplai ke PLTA berasal dari waduk besar atau bendungan utama.
  2. Diversion atau pengalihan: teknologi yang melibatkan penyaluran air sungai melalui kanal dan jalur buatan sehingga dapat diputar untuk menghasilkan energi.
  3. Pumped storage atau PSH: teknologi yang bekerja layaknya sistem pengisian baterai raksasa. Biasanya, mekanisme PSH pada PLTA juga melibatkan sumber energi lain, seperti panas Matahari, angin, dan bahkan nuklir.

Pada intinya, PLTA yang memiliki beberapa jenis dan sistem kerja tersebut akan memberikan manfaat yang sama, yakni kebutuhan listrik untuk jangka waktu yang panjang. Kendati demikian, dibutuhkan biaya yang tidak murah untuk membangun PLTA, terutama jika harus membuat waduk utama.

Baca Juga: Sel Surya sebagai Sumber Listrik Alternatif ketika Listrik Mati

2. Kelebihan dan kekurangan teknologi PLTA

Apa Itu PLTA? Ini Pengertian dan Sistem Kerjanyailustrasi pintu bendungan (unsplash.com/Jani Brumat)

Tentu saja PLTA menjadi salah satu alternatif penghasil listrik yang bisa dipilih karena memiliki berbagai kelebihan. PLTA ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi atau pun radiasi layaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. Selain itu, PLTA sanggup menghasilkan listrik yang lebih besar dan stabil karena putaran turbinnya nyaris selalu konstan.

Namun, bukan berarti PLTA tidak memiliki kekurangan. Di negara-negara yang tidak memiliki danau, aliran sungai, dan waduk yang cukup, tentu PLTA tidak akan dijadikan solusi. Lalu, untuk merancang dan membangun PLTA modern beserta waduk utamanya, dibutuhkan biaya yang sangat besar tergantung pada kondisi lingkungan.

Di banyak negara maju, pembuatan PLTA berbasis waduk raksasa sudah melibatkan investasi yang sangat besar. Laman Hydro Review menjelaskan bahwa biaya pembangunan waduk dan PLTA berkualitas di sebuah negara bisa mencapai 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp36 triliun. Angka ini adalah nilai total dari pembangunan PLTA dan waduk di seluruh Amerika Serikat pada 2016.

Akan tetapi, negara dengan danau, sungai, dan air yang berlimpah tetap membuat PLTA sebagai penghasil listrik mereka. Pasalnya, PLTA sanggup digunakan jangka panjang dan kapasitas listrik yang dihasilkan juga lebih tinggi dari pembangkit lainnya. Apalagi, tidak semua negara bisa mengoperasikan PLTN yang masih berisiko tinggi terhadap radiasi.

So, bagaimana? Kamu sudah tahu, kan, kenapa PLTA banyak digunakan di negara yang punya pasokan air berlimpah? Semoga artikel ini dapat memperkaya pengetahuan kamu, ya!

Baca Juga: Kece! Mahasiswa Teknokrat Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa IoT

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya