Secara Ilmiah, Ini 7 Dampak Benci Pekerjaan Terhadap Tubuhmu

Mengejutkan memang, stres justru membuat tubuh “membengkak”. Namun begitulah adanya, sebagian besar orang memilih makanan sebagai solusi dari tekanan yang sedang dihadapi. Ketika sedih atau stres, sepulang kerja kamu pasti mencari makanan yang enak untuk menghibur hati, kan? 

Menurut studi dari Obesity Research and Clinical Practice tahun 2007 yang dilakukan di Jepang, para pekerja yang stres mengaku bahwa mereka lebih suka mengonsumsi makanan tidak sehat seperti comfort food. Itulah alasan kenapa berat badan jadi mudah naik.

Masalah berikutnya adalah menurunnya kualitas tidur. Mengutip penjelasan dari Center for Anxiety and Behavior Change, orang-orang yang membenci pekerjaannya akan terjaga hingga larut malam atau bahkan dini hari. Sebab mereka terlalu stres dan terpikirkan pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk di kantor. 

Padahal masalah ini akan menjadi siklus yang tidak ada matinya. Kamu stres, tidak bisa tidur, kemudian keesokan harinya, produktivitas akan menurun. Akibatnya pekerjaan pun tidak terselesaikan dengan baik, ujung-ujungnya hal ini akan menambah rasa stresmu.

Ketika kamu stres, seluruh tubuhmu akan terkena imbasnya. Semua otot menegang, termasuk yang berada di sekitar leher dan kepalamu. Akibatnya, kamu pun mengalami sakit kepala atau bahkan migrain. Untungnya, kondisi ini tidak akan terjadi terus menerus. Namun kamu harus waspada karena sewaktu-waktu migrain bisa menyerang.

Hormon kortisol yang dilepas otak ketika kita stres akan membuat otot menegang di sebagian tempat. Ini merupakan respons yang terjadi secara otomatis. Pada umumnya, rasa sakit atau nyeri hanya berlangsung dalam waktu yang singkat.

Namun jika stres yang kamu alami berkepanjangan, maka jangan kaget jika setiap hari kamu mengalaminya. Salah satu cara untuk meredakan kondisi ini adalah dengan berolahraga. Dengan begitu, otot bisa lebih rileks.

Pengaruh berikutnya ini cukup berbahaya. Tekanan yang kamu rasakan karena tidak menyukai pekerjaan bisa melemahkan imunitas, sistem tubuh yang bertugas untuk melindungi kita dari penyakit. 

Namun bagaimana itu bisa terjadi? Menurut laporan dari Simply Psychology, ketika kita stres, hormon kortisol akan mengurangi jumlah sel darah putih (bagian dari sistem imun).

Tidak hanya itu, terlalu banyak hormon kortisol juga membuat organ tubuh rentan mengalami peradangan. Tubuh pun jadi tidak fit dan mudah terserang berbagai penyakit.

Melakukan sesuatu yang kita benci erat kaitannya dengan masalah pencernaan. Mulai dari konstipasi, diare, mual, kembung, hingga naiknya asam lambung. Kenapa ini bisa terjadi?

Ketika otak berada dalam tekanan yang konstan, ia akan mengirimkan sinyal ke mikroba di sistem pencernaan. Hal ini kemudian memicu rasa sakit dan berbagai kondisi lainnya. 

Dampak terakhir ini bersifat jangka panjang. Kamu tidak akan mengalaminya sekarang, tapi nanti ketika kamu sudah lebih berumur. Benar, melakukan pekerjaan yang kamu benci bisa meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung. Ini termasuk stroke, jantung koroner, hingga serangan jantung. 

Alasan kenapa ini bisa terjadi adalah ketika kita membenci sesuatu dan tertekan karenanya, jantung akan berdetak begitu kencang. Akhirnya tekanan darah pun meningkat.

Selain itu, dilansir dari Longetivity Live, stres juga bisa menyempitkan pembuluh darah. Semua kondisi tersebut adalah faktor risiko berbagai penyakit jantung.

Berusaha mencintai hal yang terlanjur kita benci tentu bukanlah hal yang mudah. Alih-alih, sebaiknya pikirkan lagi matang-matang plus minus dari pekerjaanmu. Cobalah jujur pada diri sendiri, apa yang sebenarnya membuatmu membencinya. 

Jika kamu masih bisa bertahan, silakan lanjutkan pekerjaan tersebut. Untuk meredakan rasa tertekanmu, coba komunikasikan masalah yang sedang kamu hadapi dengan orang-orang yang terkait.

Misalnya jika kamu merasa tidak diapresiasi atau gajimu kurang, bicarakan dengan bos atau HR di kantor. Jika ada masalah dengan rekan kerja, kamu bisa membatasi hubungan dengan mereka. 

Berpikir positif juga perlu diterapkan. Terus menerus tenggelam dalam pikiran yang negatif hanya akan membuatmu tertekan dan sakit secara mental dan fisik. Kamu bisa mengambil cuti sejenak untuk menyegarkan pikiran dari hal-hal yang negatif.

Terakhir, jika kamu merasa benar-benar tidak bisa melanjutkan pekerjaan itu, jangan buru-buru keluar. Carilah penggantinya terlebih dahulu atau atur strategi untuk bisnis jika kamu tidak ingin bekerja di kantor. Setelah semuanya siap, barulah kamu bisa resign. 

Tentu semua itu tidak semudah apa yang dikatakan. Namun ingat, kamu jauh lebih kuat dari yang kamu bayangkan. Jadi kamu pasti bisa mengatasi semua masalah yang ada.