Bertualang itu memang seru. Ceritanya suatu hari kamu tersesat di tengah hutan sendirian, sementara matahari akan dengan segera terbenam. Kamu harus segera membuat api dengan cepat sebelum malam menjadi terlalu dingin.
Apa yang akan kamu perbuat? Ternyata ada cara darurat yang bisa kamu lakukan dengan menggunakan benda sehari-harimu. Apa itu? Yuk, cari tahu di sini!
Dalam kondisi darurat yang benar-benar bikin depresi, menggunakan baterai ponselmu sebagai pemantik api adalah ide yang bagus. Namun perlu diingat sebagai catatan bahwa baterai lithium-ion akan menimbulkan api yang sangat berbahaya dan beracun.
Ada dua cara berbeda untuk melakukannya setelah kamu membongkar dan mengeluarkan baterai dari ponselnya. Kedua pilihan cara tersebut adalah: Menghubungkan konduktor dengan kedua kutub baterai jika masih ada isinya atau menghancurkan baterainya dengan cepat agar membentuk "ledakan".
Carilah objek konduktif yang dilapisi karet sebagai pegangannya, misalnya pisau. Buatlah percikan api di bagian kubu positif dan negatif baterai menggunakan ujung pisau tersebut, dengan cara menghubungkan kedua kubu baterai.
Namun jika baterainya benar-benar kosong gak ada energi tersisa di dalamnya, letakkan baterai di dalam tumpukan kayu bakar/rumput kering.
Tusuk baterai tersebut dengan cepat menggunakan objek tajam. Ini akan membuatnya konslet dan menyebabkan temperatur yang ekstrim. Sehingga akan membuatnya menciptakan kondisi terbakar di dalamnya.
Selama kamu melakukan teknik tersebut, pastikan hidung dan mulutmu tertutup dengan kain atau sesuatu yang lebih rapat, karena gas/aroma yang keluar dari baterai sangatlah beracun.
Jangan sembarangan dicoba di rumah ya. Kalaupun kamu benar-benar penasaran, lakukan hanya dengan ponsel yang sudah gak terpakai lagi dan ingat selalu beberapa catatan yang perlu kamu perhatikan supaya benar-benar berhasil dan tetap aman dilakukan. Semoga kamu gak berada di kondisi membutuhkannya ya, ini antisipasi saja.