ilustrasi mata manusia (pexels.com/George Becker)
Meski sering disamakan, pemindaian retina berbeda dengan iris scan, meskipun keduanya sama-sama menggunakan bagian mata untuk identifikasi biometrik. Iris scan berfokus pada pola unik yang terdapat pada iris, yaitu cincin berwarna di sekitar pupil.
Teknologi ini menggunakan kamera khusus dengan cahaya inframerah-dekat untuk menangkap detail halus seperti guratan, bintik, hingga lipatan mikro (crypts) pada iris.
Pola-pola ini terbentuk sebelum seseorang lahir dan tetap stabil seumur hidup yang menjadikannya cocok untuk verifikasi identitas. Gambar iris kemudian diproses oleh perangkat lunak khusus yang mengubah pola tersebut menjadi kode matematis unik, yang disebut iris code.
Pemindaian retina menunjukkan bagaimana teknologi dapat memanfaatkan keunikan biologis manusia untuk menciptakan sistem identifikasi yang akurat. Meski masih kalah populer dibanding pemindaian wajah atau sidik jari, retina scan tetap menjadi pilihan utama di lingkungan yang membutuhkan keamanan tingkat tinggi.
Referensi
"What is Biometrics? How is it used in security?". Diakses pada Mei 2025. Kaspersky.
"Retina Scan". Diakses pada Mei 2025. TechTarget.
Nakayama, Luis Filipe, João Carlos Ramos Gonçalves De Matos, Isabelle Ursula Stewart, William Greig Mitchell, Nicole Martinez-Martin, Caio Vinicius Saito Regatieri, and Leo Anthony Celi. “Retinal Scans and Data Sharing: The Privacy and Scientific Development Equilibrium.” Mayo Clinic Proceedings Digital Health 1, no. 2 (March 25, 2023).