7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Vegan

Daging adalah kebutuhan esensial bagi kucing dan anjing

Tak sedikit orang yang menganut gaya hidup vegan demi kesehatan dan moralitas. Mereka menghindari produk hewani dan hanya mengonsumsi produk nabati (plant based) saja. Seharusnya, ini tidak menjadi masalah, sampai penganut gaya hidup ini memaksa hewan peliharaannya untuk ikut menjadi vegan juga.

Mengapa hal ini dianggap problematik? Sebab, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing membutuhkan nutrisi dari daging dalam jumlah besar. Apa imbasnya memaksa hewan peliharaan menjadi vegan pada kesehatan mereka?

1. Anjing yang dipaksa menjadi vegan akan mengalami malnutrisi, sementara kucing berisiko mati

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Veganschertzanimalhospital.com

Banyak penganut gaya hidup vegan yang memberi pola makan vegan pada hewan peliharaannya agar bebas dari kekejaman (cruelty-free). Mereka beranggapan kalau anjing dan kucing bisa survive dengan pola makan vegan sebagaimana manusia. Padahal, pemaksaan ini justru berbahaya.

Tubuh anjing dan kucing tidak didesain untuk hidup hanya dari tumbuhan. Anjing adalah omnivora oportunistik dan kucing adalah karnivora sejati. Anjing yang menjalani pola makan vegan kemungkinan akan menderita karena kekurangan gizi dan menurunkan kualitas hidupnya secara drastis.

Sementara, kucing yang dipaksa menjadi vegan akan sakit dan berisiko mati akibat kekurangan gizi. Pola makan berbasis tumbuhan diklaim bebas dari kekejaman, padahal membuat peliharaan menderita akibat diberi makanan yang tak sesuai juga merupakan bentuk kekejaman. Tentu, tidak etis membiarkan ini terjadi, kan?

2. Meski sudah melalui proses domestikasi, kebutuhan anjing dan kucing terhadap daging masih tinggi

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Vegananimalwellnessmagazine.com

15.000 tahun yang lalu, anjing domestik berevolusi dari nenek moyang serigala abu-abu. Di alam liar, mereka adalah karnivora dan sebagian besar nutrisinya berasal dari mangsanya. Selama proses domestikasi, anjing beradaptasi dan cenderung menjadi omnivora. Tetapi, saluran pencernaan anjing masih membutuhkan makanan berprotein tinggi dari sumber hewani.

Di sisi lain, sistem pencernaan kucing domestik masih sangat mirip dengan kucing liar. Mereka tidak mengalami perubahan fisiologis yang signifikan. Tanpa perubahan fisiologis yang signifikan, kucing tetap membutuhkan nutrisi dari makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat. Alhasil, kucing sama sekali tidak bisa dipaksa menjadi vegan.

3. Gigi taring yang tajam pada anjing dan kucing adalah bukti kalau mereka membutuhkan daging

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Vegancaldervets.co.uk

Ciri fisik yang terlihat menunjukkan bahwa daging merupakan sumber makanan utama bagi anjing dan kucing. Contohnya, kedua spesies ini punya gigi geraham yang didesain untuk menghancurkan tulang dan menggiling jeroan. Begitu pula dengan gigi taringnya yang berfungsi untuk mencabik daging.

Sementara, hewan dengan pola makan herbivora punya bentuk gigi yang berbeda. Misalnya, sapi punya gigi geraham datar untuk menggiling tanaman. Dan manusia sebagai omnivora adalah perpaduan keduanya: punya gigi taring sekaligus geraham datar.

Ini adalah bukti fisiologis yang tak terbantahkan di mana kita bisa melihat kalau kucing dan anjing memiliki kebutuhan daging yang tinggi. Akan sangat naif jika tetap memaksa anjing dan kucing untuk menjadi vegan setelah mengetahui bukti fisiologis ini.

4. Bukti lain bisa dilihat dari rasio usus dibandingkan panjang tubuh

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Vegansafeenvironmentsforgenerations.weebly.com

Tanda paling jelas apakah hewan memerlukan pola makan berbasis daging bisa dilihat dari sistem pencernaannya. Spesifikasinya adalah rasio panjang usus dengan ukuran tubuhnya. Semakin panjang usus hewan, maka besar kemungkinan hewan tersebut adalah herbivora.

Ini karena selulosa, zat dalam tanaman, membutuhkan lebih banyak waktu di usus untuk dipecah menjadi nutrisi yang bisa diserap. Berbeda dengan protein yang dipecah di perut.

Mau bukti? Hewan herbivora seperti sapi memiliki rasio 30:1 dan kuda 15:1. Sementara, manusia sebagai omnivora punya rasio 10:1. Sementara, anjing punya rasio 6:1 dan kucing 4:1. Rasio ini berdasarkan buku berjudul Animal Nutrition Handbook yang ditulis oleh Chiba, L.I. pada tahun 2014 dan diterbitkan oleh Auburn University.

Baca Juga: Mengenal Feline Panleukopenia, Penyakit Ganas yang Menyerang Kucing

5. Usus kucing dan anjing pendek karena mereka tidak perlu mencerna serat

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Vegandrbillspetnutrition.com

Penentuan hewan karnivora, herbivora, dan omnivora juga bisa dilihat dari permukaan usus. Misalnya, usus manusia punya banyak lika-liku dan menciptakan lebih banyak luas permukaan per satuan panjang. Karakteristik ini ideal untuk memaksimalkan penyerapan karbohidrat.

Di sisi lain, usus karnivora seperti kucing bentuknya menyerupai tabung yang agak bergelombang. Ususnya tidak perlu panjang atau memiliki luas permukaan ekstra untuk mencerna serat sebagaimana hewan herbivora, dilansir laman Why Animals Do the Thing.

6. Kucing dan anjing tidak punya banyak enzim spesifik untuk mencerna protein nabati

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Veganallaboutcats.com

Sebagai hewan karnivora, kucing dan anjing sama-sama punya usus yang pendek. Makanan utama mereka adalah yang cepat dicerna seperti protein. Buktinya, kedua hewan ini memiliki asam lambung yang sangat pekat dengan enzim untuk memecah protein.

Selain itu, mereka punya tingkat enzim yang lebih rendah untuk memecah karbohidrat (amilase) di usus. Kucing dan anjing juga tidak punya enzim spesifik yang dibutuhkan untuk mencerna protein nabati yang kompleks, tegas laman Why Animals Do the Thing.

Meski demikian, kedua hewan ini bisa mencerna karbohidrat sederhana seperti nasi dan jagung, walau tidak boleh terlalu banyak. Bagi hewan karnivora, terlalu banyak serat bisa mengganggu penyerapan protein dan menyebabkan gangguan pencernaan, mengacu pada buku berjudul Canine and Feline Nutrition, Third Edition. A Resource for Companion Animal Professionals yang diterbitkan oleh Elsevier pada tahun 2011.

Usus pendek kucing dan anjing didesain untuk tingkat perjalanan yang cepat dan membutuhkan makanan padat nutrisi yang mudah dicerna seperti protein. Dan protein ini bersumber dari hewani, sesuai dengan apa yang mereka makan di alam.

7. Itulah mengapa pola makan vegan bisa membuat anjing dan kucing malnutrisi, bahkan bisa membunuhnya!

7 Alasan Jangan Memaksa Hewan Peliharaanmu Menjadi Veganpets.webmd.com

Anjing yang dipaksa mengikuti pola makan vegan akan tetap hidup, tetapi kekurangan nutrisi. Anjing vegan rentan kekurangan vitamin B dan D karena kehilangan nutrisi penting yang mereka butuhkan untuk survive.

Yang lebih parah adalah kucing. Pola makan vegan bisa membuat kucing sakit parah dan berisiko mengalami kerusakan fisik permanen. Kucing harus mengonsumsi protein hewani dalam jumlah besar, jika tidak, tubuhnya akan mencerna jaringannya sendiri supaya bisa terus berfungsi!

Dikutip dari laman Why Animals Do the Thing, pola makan vegan bisa membuat kucing kekurangan vitamin A, B, dan D. Selain itu, mereka akan kekurangan arginin, asam taurin, dan arakidonat kronis. Ini menyebabkan degenerasi gigi dan organ vital. Apabila dibiarkan, kondisi kucing akan menurun dan membuatnya mati!

Jangan samakan kebutuhan manusia dengan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Manusia bisa bertahan hidup dengan pola makan vegan karena evolusi membentuk kita menjadi omnivora. Apakah kita tega membiarkan kucing dan anjing kesayangan kita mengalami malnutrisi, sakit-sakitan, dan mati akibat memaksakan gaya hidup vegan pada mereka?

Baca Juga: 7 Cara Mudah Melatih Anjing yang Bisa Kamu Lakukan di Rumah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya