5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!

Mana yang lebih mencemari lingkungan?

Dalam dunia industri, kamu pasti pernah mengamati proses pembakaran yang melibatkan arang dan batu bara. Dua bahan bakar tersebut biasanya dijumpai di restoran yang menyediakan aneka olahan bakar, seperti sate dan lainnya. Namun, apakah kamu bisa membedakan bahan yang dibakar untuk menghasilkan panas tersebut adalah arang atau batu bara?

Meski terlihat sama, arang dan batu bara ternyata berasal dari bahan dan proses yang jauh berbeda. Dalam dunia kuliner, dari dua bahan bakar tersebut, kamu tentu lebih familier dengan arang, bukan? Namun faktanya, batu bara juga kerap digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas pada makanan olahan. Penasaran apa perbedaan arang dan batu bara? Yuk, simak di bawah ini!

1. Asal arang dan batu bara

5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!ilustrasi arang (freepik.com/Freepik)

Arang adalah bahan berbentuk padat dan berpori yang berasal dari kayu atau tempurung kelapa yang dibakar hingga menghitam. Sementara, batu bara adalah bahan bakar yang berasal dari fosil tanaman yang tertimbun selama ratusan juta tahun. Sebab itulah, ada istilah "tambang batu bara", tempat mencari batu bara yang tertimbun di dalam perut bumi.

2. Proses pembentukan arang dan batu bara

5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!ilustrasi arang (pexels.com/Hasan Albari)

Proses pembentukan arang terbilang cukup mudah dan cepat. Kamu hanya perlu membakar kayu atau tempurung kelapa dengan panas yang sempurna hingga menghitam. Apabila sudah menghitam, arang siap diangkat dan digunakan.

Berbeda dengan proses pembentukan batu bara. Mengutip dari laman Energy Information Administration, batu bara terbentuk melalui proses yang memakan waktu hingga ratusan juta tahun. Fosil-fosil tanaman yang tertimbun di dalam rawa atau bagian bawah danau akan terbentuk menjadi batu bara karena tekanan dan panas yang dihasilkan oleh perut bumi selama jutaan tahun. Wah, lama sekali, ya!

3. Kandungan arang dan batu bara

5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!ilustrasi arang (pexels.com/Luis Quintero)

Pada dasarnya, batu bara adalah batuan sedimen yang terdiri dari beberapa unsur kimia, seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan lainnya. Dilansir Geology Science, komposisi batu bara bisa saja berbeda-beda lantaran bergantung pada umur dan lingkungan tempat terbentuknya. Berbeda dengan arang, unsur utama yang terkandung di dalamnya terbilang lebih ringan dari batu bara, yakni karbon, hidrogen, dan oksigen.

Baca Juga: 7 Bahaya Polusi Udara untuk Ibu Hamil, Bayi Bisa Lahir Prematur

4. Penggunaan arang dan batu bara

5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!ilustrasi arang (pexels.com/Lukas)

Kerap dijumpai pada alat pemanggang makanan olahan, batu bara sejatinya lebih masif digunakan dalam industri energi, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Batuan sedimen ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTU secara besar-besaran.

Sementara itu, arang lebih familier digunakan dalam sektor kuliner. Alat-alat pemanggang tradisional biasanya menggunakan arang sebagai bahan bakar untuk memasak makanan olahan.

5. Dampak negatif penggunaan arang dan batu bara

5 Perbedaan Arang dan Batu Bara, Serupa tapi Tak Sama!ilustrasi PLTU (unsplash.com/Chris LeBoutillier

Berbicara soal dampak negatif, baik arang maupun batu bara termasuk ke dalam bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi udara. Namun, dampak pembakaran arang tidak sebesar atau separah batu bara. Emisi yang dilepaskan oleh batu bara dalam PLTU jelas lebih masif daripada arang yang dibakar di alat pemanggang. Itulah mengapa, batu bara ditetapkan sebagai salah satu bahan bakar fosil yang menyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia dan seluruh dunia.

Setelah mengetahui perbedaan antara arang dan batu bara di atas, apakah kamu sudah bisa lebih bijak memilih bahan bakar yang akan digunakan untuk memasak makanan olahan? Dari segi emisi, batu bara jelas lebih tinggi kandungan polutannya daripada arang.

Walau begitu, bukan berarti kamu boleh menggunakan arang secara masif dan terus-terusan, ya! Gunakanlah segala alat dan bahan yang memancarkan emisi secara bijak agar tidak terlalu berdampak pada pencemaran lingkungan.

Baca Juga: 5 Fakta Batu Bara, Bahan Bakar PLTU yang Menyebabkan Polusi Udara

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya