Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!

Menurut riset, terlalu baik itu juga penyakit lho...

Orang sering mengatakan bahwa berbuat baik untuk orang lain dan itu akan kembali kepadamu dengan cara yang tidak terduga. Bahkan, kalau kamu cukup beruntung dan merasakan tumbuh bersama kakek-nenekmu yang penyayang dan peduli pada sekitar, kemungkinan besar kamu telah merasakan seni kebaikan dan cinta. Tetapi, ada orang yang terlalu baik dan menurut penelitian hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus.

1. Efek samping jadi orang baik

Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!pexels.com/Anastasiya Gepp

Kamu akan selalu menjadi orang pertama yang meminjamkan bahu untuk menangis, orang pertama yang mengorbankan kebahagiaanmu sendiri untuk orang lain dan bahkan orang pertama yang secara sukarela pergi membelikan obat kalau ada teman yang sakit. Walaupun semua kualitas ini membuatmu menjadi orang yang menyenangkan, menjadi orang terlalu baik mungkin tidak begitu bagus untuk kesehatan mentalmu. Tidak, ini tidak bercanda.

2. Hasil studi mengatakan bahwa orang yang terlalu baik berpotensi depresi

Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!recoveryranch.com

Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior, semakin baik seseorang maka semakin tinggi kemungkinannya kalau mereka sedang berusaha melawan depresi. Studi tersebut mengatakan bahwa jika seseorang merasa sensitif terhadap ketidakadilan, dia akan lebih cenderung mengalami depresi jika dibandingkan dengan seseorang yang sama sekali tidak peduli atau yang egois. Bagi orang yang terlalu baik, sedikit ketidakadilan akan membebani hati dan pikiran mereka.

3. Studi mengenai tes kepribadian ini sudah pernah diadakan

Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!phys.org

Peneliti bisa menarik kesimpulan ini lewat cara memberikan tes kepribadian kepada 350 orang untuk memisahkan mereka menjadi dua kelompok. Dua kelompok ini adalah kelompok "pro-sosial" dan "individualis", berdasarkan pada cara berpikir seseorang.

Menjadi pro-sosial berarti memiliki rasa pengorbanan diri dan bersedia untuk mempromosikan keadilan. Sedangkan menjadi individualis berarti masih atau lebih memperhatikan kepentingan dirinya sendiri.

Baca Juga: 8 Aplikasi Ini Akan Bantu Kamu untuk Dapat Ketenangan Mental, Coba Deh

4. Bahkan, tes ini juga dilaksanakan menggunakan MRI

Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!assets.nhs.uk

Peneliti juga mempelajari seberapa besar peserta ingin secara finansial membantu orang yang membutuhkan atau mereka yang kurang beruntung. Untuk mempelajari reaksi masing-masing, peneliti memeriksa otak peserta di kedua kelompok dengan melakukan MRI untuk melihat bagian otak mana yang menyala pada situasi tertentu.

5. Terjadi perbedaan pada otak orang yang pro-sosial dan individualis

Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!researchgate.net

Mereka yang termasuk dalam kelompok pro-sosial menunjukkan peningkatan aktivitas dalam amygdala mereka (sebuah kelompok di otak yang bertanggung jawab atas emosi termasuk respon stres). Sementara di sisi lain, amygdala dari otak individualis bereaksi ketika orang lain mendapat uang lebih banyak dari mereka.

6. Namun, bukan berarti kamu harus berhenti jadi orang baik ya!

Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!medicalnewstoday.com

Hasil penelitian ini bukan berarti menunjukkan bahwa setiap orang baik mengalami depresi. Namun, hanya saja orang yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami depresi.

Karena sifat dasar mereka yang peduli dengan orang lain serta mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Pada beberapa kasus, hal ini akhirnya membuat orang baik tersebut merasa dirinya tidak penting dan tentunya hal ini tidak baik.

Meskipun begitu, jangan memutuskan untuk menjadi orang egois ya. Kamu harus menjadi seorang yang baik, tapi jangan sampai kamu benar-benar mengabaikan dirimu sendiri. Ada waktunya kamu harus mengutamakan dirimu dan memberikan waktu bagi tubuh dan jiwa, serta pikiranmu, untuk mendapatkan ketenangan dengan tidak terlalu payah memikirkan kesulitan orang lain.

Baca Juga: Seram, 7 Gangguan Mental Ini Dianggap Paling Menakutkan Sepanjang Masa

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya