10 Rookie NBA yang Penampilannya Paling Dinanti di Musim 2021/2022

Setelah tampil dalam ajang NBA G-League Ignite, Jonathan Kuminga musim ini terpilih di posisi ketujuh oleh Golden States Warriors dalam NBA draft. Dengan tinggi mencapai 201 cm, Kuminga dapat beroperasi dengan baik pada sisi sayap pertahan lawan.

Pemain asal Republik Demokratik Kongo ini juga bisa diandalkan untuk mengawal pertahanan. Pergerakannya juga cukup eksplosif, sehingga akan sangat baik dalam melakukan fastbreak. Apalagi jika dikombinasikan dengan Stephen Curry dan Klay Thompson. Warriors bisa saja kembali merajai NBA musim ini.

Istilah point forward sering kita dengar akhir-akhir ini. Mereka merupakan pemain yang berposisi forward, tetapi juga memiliki kelincahan dan ball handling seperti layaknya seorang guard. Salah satu pemain yang punya potensi untuk melakukannya adalah Scottie Barnes.

Ia juga bisa menjadi perusak pertahanan lawan agar rekannya memiliki kesempatan untuk menembak. Meski tak begitu terampil dalam tembakan tiga angka, hal itu mampu ditutupinya dengan kemampuan bertahan yang cukup baik. Akankah bersama Raptors ia bisa mengeluarkan semua potensinya?.

Kehadiran Franz Wagner dalam skuad Orlando Magic mampu membuat mereka tampil lebih baik dalam bertahan. Pergerakannya cukup cepat dan mampu mengawal berbagai posisi lawan. Hal ini tentunya kabar baik bagi Magic yang kehilangan banyak pemain bintangnya musim lalu.

Dalam hal menyerang, pebasket asal Jerman ini juga tak kalah baik. Akurasi tembakan tiga angkanya mencapai 34% dan free throw hingga 83%. Dengan kemampuannya tersebut, tentunya ia bisa menjadi salah satu opsi dalam melakukan serangan.

Bersama Jonathan Kuminga, Moses Moody diharapkan mampu kembali mengangkat performa Golden States Warriors yang menurun dalam dua musim terakhir. Pemain yang berposisi sebagai shooting guard ini diharapkan bisa menjadi opsi serangan karena musim lalu Warriors hanya mengandalkan Stephen Curry dan Andrew Wiggins saja.

Moody juga cukup bagus dalam melakukan rebound. Pergerakannya yang cepat dapat membuat Warriors sangat berbahaya dalam melakukan fastbreak. Pergerakan tanpa bolanya juga cukup merepotkan. Hal ini tentunya membuat tim lawan tak lagi hanya mewaspadai Curry saja.

Dipilih di tempat keenam oleh Oklahoma City Thunder, Josh Giddey menjadi salah satu point guard yang memiliki prospek cukup baik dalam draft musim ini. Kemampuannya dalam membangun serangan begitu baik, ditambah ia juga sangat handal dalam pick-and -roll.

Namun, ia harus memperbaiki akurasi tembakan tiga angkanya. Kombinasinya dengan Shai Gilgeous-Alexander cukup menarik untuk disaksikan musim ini. Apalagi musim lalu Shai tampil cukup baik dalam skuad muda Thunder. Kini dengan adanya Giddey, akankah mereka akan bisa lolos ke babak playoff?

James Bouknight menjadi salah satu pencetak angka terbaik dalam NBA draft musim ini dan bersiap menjadi bagian dari Charlotte Hornets. Kemampuannya menembak tiga angka tak cukup baik, namun, ia dapat menutupinya dengan kemampuan menyerang di sektor lain yang cukup fleksibel.

Hornets sudah mempunyai LaMelo Ball yang musim lalu menjadi Rookie of The Year. Musim ini harapan itu ada dalam diri Bouknight. Mungkin cukup sulit baginya langsung tampil baik. Namun, setidaknya kehadirannya bisa memberi dampak positif bagi Hornets yang gagal masuk playoff musim lalu.

Meski Evan Mobley cukup bagus dalam hal bertahan dan rebound, tampaknya ia akan kesulitan mendapat menit bermain di Cleveland Cavaliers. Sebab, mereka sudah punya Jarret Allen di posisi center yang tampil cukup apik musim lalu.

Dengan tingginya yang mencapai 213 cm, ia akan dengan mudah mengawal dan menyulitkan pemain lawan untuk menembak bola. Meski begitu, ia harus terus membuktikan kemampuannya untuk bisa mendapat posisi utama.

Selain Wagner, Orlando Magic juga mendatangkan Jalen Suggs pada NBA draft musim ini. Suggs mempunyai kelebihan dalam hal kecepatan dan kelincahan. Ia juga seorang pemain yang terbilang efisien.

Sebagai point guard, Suggs bisa menggunakan kecepatannya untuk menyulitkan lawannya. Ia pun cukup pintar dalam membaca permainan dan memotong umpan. Hal ini menjadikannya salah satu kandidat rookie terbaik musim ini.

Sama seperti Jonathan Kuminga, Jalen Green juga tampil pada G-League Ignite musim lalu sekaligus tampil sangat dominan. Lengannya yang cukup panjang membuat Green bisa dengan mudah menekan di sisi ring dan menciptakan ruang untuk menembak.

Dalam sisi bertahan, ia mampu mengawal para pemain yang lebih besar darinya. Hal itu dibuktikan pada penampilannya musim lalu. 

Cade Cunningham menjadi rookie yang paling banyak dibicarakan musim ini. Hal itu karena ia dipilih di tempat pertama oleh Detroit Pistons pada NBA draft musim ini. Ia diharapkan mampu mengangkat performa Pistons yang musim lalu menjadi juru kunci di wilayah timur.

Cunningham sangat baik dalam melakukan berbagai variasi serangan, mulai dari pick-and-roll hingga isolations situastion. Ia juga sangat baik dalam melakukan rebound. Tak ayal, Cunningham menjadi kandidat kuat peraih Rookie of The Year musim ini.

Kesepuluh rookie ini bisa dibilang memiliki prospek yang cukup cerah di NBA. Namun, itu juga tergantung konsistensi permainan mereka sepanjang musim. Lantas, siapakah yang akan merebut gelar Rookie of The Year kali ini.