Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Marco Bezzecchi (commons.wikimedia.org/Rene Pierotti)

Intinya sih...

  • Teknologi canggih MotoGP terdapat pada baju balap dan helm
  • Helm harus lulus uji sertifikasi dari FIM, menggunakan material tahan banting
  • Ada 11 merek helm yang digunakan 22 pembalap reguler MotoGP

Teknologi canggih MotoGP tak hanya terdapat pada motor. Perangkat keselamatan pembalap pun dipasangkan teknologi serbamodern. Pada baju balap, misalnya, sederet sensor tertanam, termasuk sistem airbag yang penting.

Tak hanya baju balap, pelindung kepala alias helm pun dibuat dengan teknologi mutakhir. Proses produksinya diawasi ketat. Agar bisa dipakai para rider MotoGP, ada sederet tahapan yang harus dilewati.

1. Helm melalui proses pengetesan terlebih dahulu

Sejak 2019, helm harus lulus uji sertifikasi dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM). Helm bakal diuji dengan serangkaian tes yang disebut FRHPhe-01. Untuk memastikan kekuatan helm di skenario yang ekstrem, helm diuji dengan benturan linier, benturan miring, dan penetrasi. Permukaan benturan ditutupi amplas untuk meniru gesekan di aspal.

Tak semua pabrikan helm dapat mengikuti sertifikasi FIM itu. Hanya pabrikan helm yang telah memenuhi salah satu standar internasional yang bisa. Standar tersebut berasal dari ECE di Eropa, Snell di Amerika Serikat, atau JIS di Jepang.

Helm MotoGP dibuat dengan material tahan banting. Bahannya bisa beragam. Ada yang terbuat dari komposit serta karbon, ada pula yang terbuat dari campuran fiberglass, Kevlar, dan resin.

Bahan-bahan tersebut bisa menyerap guncangan sehingga meminimalisasi risiko cedera parah di kepala. Tak hanya untuk material helmnya, material visor pun harus berkualitas tinggi. Ini penting untuk melindungi pandangan jika adanya serpihan-serpihan yang beterbangan.

Pada balapan yang kecepatannya mencapai lebih dari 360 km/jam, penggunaan helm sangat vital. Paling tidak, risiko cedera parah di kepala bisa dikurangi jika terjadi kecelakaan. Untuk 2025, ada 11 merek helm yang digunakan 22 pembalap reguler MotoGP.

2. AGV dipakai tiga pembalap

AGV adalah merek Italia. Tak heran, beberapa pembalap asal Negeri Pizza memakai helm ini. Mereka adalah Marco Bezzecchi, Franco Morbidelli, dan Luca Marini.

3. Alpinestars juga digunakan tiga pembalap

Jorge Martin dan Pedro Acosta juga menggunakan merek Italia. Keduanya mengandalkan helm Alpinestars. Selain Martin dan Acosta, Jack Miller pun memakainya.

4. Arai digunakan pembalap debutan dan senior

Helm merek Jepang tak ketinggalan. Arai yang dikenal dengan buatan tangannya digunakan oleh rider asal Asia, yaitu Ai Ogura dan Somkiat Chantra. Rider senior Maverick Vinales juga menggunakannya.

5. Brad Binder, Fabio Quartarro, dan Miguel Oliveira memakai HJC

HJC asal Korea Selatan tak mau kalah. Brad Binder dan Fabio Quartararo mengenakannya pada banyak balapan. Miguel Oliveira juga kini memakai HJC.

6. Joan Mir memakai Kabuto

Merek Jepang lain, Kabuto, juga dipakai pembalap MotoGP. Joan Mir mengandalkan helm ini. Sebelumnya, Mir menggunakan AGV.

7. KYT digunakan Enea Bastianini

Merek helm asal Indonesia mengaspal di kelas premier. KYT digunakan oleh Enea Bastianini. Sudah sejak 2022 Bastianini mengandalkan KYT.

8. Rookie Fermin Aldeguer mengenakan LS2

Fermin Aldeguer punya helm andalan sendiri. Ia mengenakan merek helm asal Spanyol. Pembalap debutan ini percaya pada LS2.

9. Scorpion dipercaya Alex Rins

Scorpion unjuk gigi di MotoGP. Helm ini digunakan oleh Alex Rins. Sebelumnya Rins menggunakan Nolan.

10. Shark digunakan dua pembalap MotoGP 2025

Johann Zarco yang asal Prancis percaya pada produk asal negaranya. Untuk helm, Zarco menggunakan Shark. Tak hanya Zarco, Raul Fernandez pun memakainya.

11. Marquez bersaudara dan Fabio Di Giannantonio memakai Shoei

Selain Arai dan Kabuto, Shoei jadi helm asal Jepang lainnya yang ada di grid MotoGP. Marc Marquez dan Alex Marquez memakai helm ini. Selain keduanya, Fabio Di Giannantonio juga memakai Shoei.

12. Francesco Bagnaia setia bersama Suomy

Francesco Bagnaia setia pada Suomy. Merek helm ini berasal dari Italia. Bagnaia merebut gelar juara kelas premier dengan helm ini.

Dalam penggunaannya, helm tak melulu soal keselamatan. Helm juga bisa digunakan sebagai media berekspresi bagi pembalap. Jika ada momen spesial, tak jarang mereka membuat desain khusus yang ciamik. Helm juga akhirnya jadi bagian dari identitas pembalap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team