2 Momen yang Kembali Angkat Moral Christian Adinata

Jakarta, IDN Times - Setelah lama menghilang, tunggal putra Indonesia, Christian Adinata, akhirnya kembali dengan senyum yang terkembang di wajahnya. Ketika ditemui IDN Times beberapa waktu lalu di Daddies Arena, Tangerang Selatan, Christian tampak sudah lebih lepas usai mengalami turbulensi besar dalam kariernya.
Ya, Christian sempat mengalami cedera parah yang membuatnya harus absen panjang dari lapangan. Lebih menyakitkan lagi, ketika cederanya tak kunjung pulih, dia malah dicoret dari Pelatnas PBSI Cipayung, membuatnya harus mencari jalan lain demi mengembangkan kariernya.
Kini, Christian sudah kembali dan memilih jalur profesional. Tak langsung ke level yang tinggi, Christian menguji kemampuannya dalam turnamen dengan tingkat lebih rendah dan berhasil juara di Thailand International Series pada awal Agustus 2025, disusul runner up pada Thailand International Challenge 2025.
"Walaupun proses di belakangnya tidak gampang dan berat banget, tapi dengan keteguhan dan konsistensi, serta menerima, akhirnya bisa," kata Christian ditemui di Daddies Arena BSD, Tangerang Selatan, Banten.
1. Bisa angkat moral Christian

Berhasil juara dan runner up, membuat mental Christian terangkat dan kepercayaan dirinya mulai kembali. Dia yakin masih bisa bersaing usai mengalami cedera parah.
Selain itu, Christian percaya, dengan kualitas yang dimiliki bisa membuatnya masuk dalam persaingan di level top dalam waktu dekat.
"Pastinya sangat berarti buat saya. Karena melihat proses di belakang tak mudah dan sangat berat. Jadi, walaupun kemarin masih level bawah tapi sangat berarti buat saya. Itu menandakan, saya masih bisa bersaing untuk nantinya bisa naik lagi. Karena saya yakin walau kemarin harus cedera segala macam, dengan kemampuan dan kualitas dimiliki, bisa bersaing di level top," ujar Christian.
2. Trauma cedera sempat menghantui

Christian mengaku sebenarnya sempat terbayang trauma akan cedera parah yang menimpanya sejak 2023 lalu. Bahkan, saat menjalani Thailand International Challenge, pikirannya sempat dihantui insiden tersebut.
Semua dikarenakan tubuhnya yang mulai kelelahan, imbas menjalani pertandingan intensif selama dua pekan beruntun. Skenario itu sama seperti yang dialaminya sebelum cedera.
"Waktu partai final terakhir skor agak jauh. Ada satu kondisi badan sudah mulai lelah, sempat terlintas saat cedera dulu. Karena, waktu sebelum cedera saya merasakan hal sama. Badan sudah capek, pikiran kosong dan segala macam. Nah, saat partai final sempat terganggu dengan pikiran itu sehingga kurang bisa maksimal," kata Christian.
3. Tak mau bangkit buru-buru

Christian masih optimistis untuk bisa kembali naik ke level tertinggi dan bersaing di turnamen yang lebih bergengsi. Namun, Christian tak mau terlalu terburu-buru. Meski kepercayaan dirinya sudah kembali, Christian mau melangkah perlahan agar kemampuannya kembali dengan sempurna.
"Jadi enggak buru-buru atau gimana. Cukup enjoy di setiap pertandingannya. Tapi, gak menyangka juga kemarin bisa final dua kali berturut-turut, bisa dapat satu gelar, runner up. Menurut saya, itu di luar ekspektasi. Tapi, ya mungkin berkat dari Tuhan. Pastinya dengan hasil kemarin, bisa membuat saya lebih termotivasi dan semangat lagi di latihannya untu bisa mengejar ketertinggalan," kata Christian.