Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Unik di Balik Keberhasilan Satria Muda Juara IBL 2022

Satria Muda lawan Pelita Jaya di IBL 2022. (iblindonesia.com)

Jakarta, IDN Times - Satria Muda Jakarta kembali jadi yang terkuat di kancah Indonesia Basketball League (IBL). Dalam laga final IBL 2022, mereka sukses menumbangkan musuh bebuyutan mereka, Pelita Jaya Jakarta, dua gim langsung.

Di gim pertama, Satria Muda menang atas Pelita Jaya dengan skor 95-87. Berlanjut di gim kedua, mereka kembali mereguk kemenangan atas Pelita Jaya dengan skor 89-74. Satria Muda sukses menggagalkan revans Pelita Jaya.

Nah, dari keberhasilan Satria Muda merengkuh gelar juara musim ini, ada tiga catatan menarik yang mencuat ke permukaan. Apa sajakah itu?

1. Tradisi MVP final yang berlanjut

Satria Muda lawan Pelita Jaya di IBL 2022. (iblindonesia.com)

Di laga final IBL 2022 ini, pemain Satria Muda, Brachon Griffin, dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP). Total, dalam dua laga final, Griffin menorehkan 29 poin. Dia juga berkontribusi apik dalam serangan dan pertahanan tim.

Keberhasilan Griffin merengkuh gelar MVP final ini membuat sebuah tradisi sukses terjaga. Semua dimulai oleh Jamarr Andre Johnson, yang membawa CLS Knights Surabaya juara pada 2016, sekaligus meraih gelar MVP di final.

Berlanjut pada 2017, giliran Martavious Irving yang mendapatkannya bersama Pelita Jaya. Kemudian, berlanjut ke Jamarr bersama Satria Muda pada 2018, Savon Goodman bersama Stapac Jakarta pada 2019, dan Hardianus Lakudu bersama Satria Muda pada 2021.

2. Pelita Jaya gagal ulangi raihan 2017

Satria Muda lawan Pelita Jaya di IBL 2022. (iblindonesia.com)

Kekalahan di ajang final IBL 2022 ini membuat Pelita Jaya gagal mengulangi raihan 2017 silam. Ketika itu, bersama dengan sosok Irving sebagai motor permainan, Pelita Jaya menumbangkan Satria Muda dengan total skor 2-1 di final.

Tidak cuma itu, kekalahan ini juga jadi hasil negatif beruntun yang didapat Pelita Jaya di final. Musim lalu, dengan lawan yang sama, Andakara Prastawa dan kolega juga tumbang dengan total skor 1-2.

3. Satria Muda tegaskan dominasi

Satria Muda Juara IBL 2021. (Dok. IBL)

Gelar IBL 2022 ini jadi gelar ke-11 Satria Muda di era kompetisi basket profesional. Sejak kompetisi basket di Indonesia berubah jadi profesional pada 2003, Satria Muda mulai keluar sebagai kekuatan di dunia basket nasional.

Dengan torehan ini, Satria Muda pun sukses jadi raja liga basket di era profesional. Namun, gelar kompetisi basket terbanyak di Indonesia masih dipegang oleh Aspac. Sejak kompetisi basket Indonesia masih bernama Kobatama hingga kini, Aspac sudah menorehkan 14 gelar.

Namun, pemilik Aspac, Irawan Haryono, menyebut bahwa timnya itu telah bubar, kendati sudah gabung dengan Stadium pada 2017 menjadi Stapac. Sedangkan Satria Muda, mereka masih punya kesempatan untuk menambah lagi raihan trofi mereka di IBL.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us