3 Pembalap Australia Tersukses di Formula 1

Di Formula 1, Australia adalah negara tersukses ketujuh. Para pembalap dari negara itu berada di depan pembalap Belanda, tetapi diasapi pembalap Brasil. Sementara, Inggris menjadi negara paling digdaya di Formula 1 dengan perolehan 320 kemenangan dan lebih dari 12 ribu poin kejuaraan.
Keberhasilan Australia di Formula 1 diwakili 19 pembalap yang bermula pada Grand Prix Belgia 1952. Hasilnya, mereka meraup 4 gelar juara dunia dan 45 kemenangan dengan 140 podium. Lantas, siapa saja tiga pembalap Australia tersukses di Formula 1?
1. Jack Brabham mengoleksi tiga gelar juara dunia Formula 1, pertama kali diraih pada 1959
Takhta tertinggi pembalap Australia tersukses di Formula 1 dipegang Jack Brabham. Dirinya adalah pembalap Formula 1 pertama dari Australia yang meraih gelar juara dunia, yakni pada 1959 dan 1960. Torehan berturut-turut itu menjadikannya pembalap Formula 1 ketiga yang meraih gelar juara dunia beruntun, hanya di belakang Alberto Ascari dan Juan Manuel Fangio.
Gelar juara dunia Formula 1 ketiga Jack Brabham digapai pada 1966. Luar biasanya, gelar itu direngkuh menggunakan mobil rakitan timnya sendiri. Tim eponim itu didirikan sang pemenang 14 Grand Prix pada 1962.
Jack Brabham mengembuskan nafas terakhir pada 2011. Sebelum tutup usia, ia menjadi juara dunia Formula 1 era 1950-an terakhir yang masih hidup. Atas pencapaian yang gemilang, Brabham dikebumikan dengan penghormatan kenegaraan.
2. Alan Jones menjadi 1 dari 2 pembalap Australia dengan gelar juara dunia Formula 1
Alan Jones adalah 1 dari 2 pembalap Australia yang berhasil membawa pulang gelar juara dunia. Prestasi bergengsi itu dikemasnya pada 1980. Di sisi lain, perlu diingat bahwa dirinya dilahirkan dalam keluarga pembalap motorsport karena sang ayah, Stan Jones, menjadi pemenang Grand Prix Australia 1959.
Pada Formula 1 1979, Alan Jones membalap untuk Williams bersama Clay Regazzoni. Dia sanggup meraih hasil terbaik dalam empat Grand Prix dan menghuni posisi ketiga klasemen keseluruhan. Sementara, Regazzoni berhasil mempersembahkan kemenangan pertama Williams lewat finis terdepan pada Grand Prix Inggris.
Perolehan cemerlang Alan Jones terulang pada 1980. Selain membungkus gelar juara dunia, ia juga memenangkan lima Grand Prix. Dua kemenangan berikutnya diraih pada 1981, meskipun tidak berbuah gelar juara dunia karena Jones finis ketiga dalam klasemen keseluruhan.
Memasuki penghujung 1981, Alan Jones mengumumkan mundur dari Formula 1. Pengunduran itu terwujud dengan membahagiakan lewat kemenangan terakhirnya yang terjadi pada Grand Prix Caesars Palace 1981. Meskipun begitu, dirinya sempat tampil pada Grand Prix Amerika Serikat 1983 dengan berseragam Arrows.
Alan Jones kembali membalap penuh waktu pada Formula 1 1986 usai melakoni beberapa balapan dengan tim Haas Amerika. Pencapaian terbaiknya musim itu adalah finis keempat pada Grand Prix Austria. Kemudian, dia memutuskan pensiun sepenuhnya dan mengikuti balap mobil touring di Australia.
3. Daniel Ricciardo mengantongi tujuh kemenangan bersama tim Formula 1 Red Bull
Daniel Ricciardo menempati posisi terakhir dalam daftar tiga pembalap Australia tersukses di Formula 1. Ia menjalani debut Formula 1 sebagai pembalap pengganti untuk HRT pada 2011, lalu beralih membela Toro Rosso pada 2012 bersama Jean-Eric Vergne. Selepasnya, Ricciardo bergabung dengan Red Bull untuk mengisi kursi yang ditinggalkan sesama pembalap Australia, Mark Webber.
Daniel Ricciardo mengantongi tiga kemenangan di Formula 1 2014. Torehan itu membawanya unggul atas Sebastian Vettel, rekan setimnya yang mengoleksi empat gelar juara dunia. Oleh karena itu, Ricciardo menjadi pembalap terdepan yang paling digemari di Formula 1.
Daniel Ricciardo meraih tujuh kemenangan di bawah naungan Red Bull. Kemenangan terakhirnya bersama tim itu diraih pada Grand Prix Monako 2018 yang mengesankan. Aksi menyalip yang berani pada menit-menit penutup membuatnya menjadi salah satu pembalap paling menghibur.
Daniel Ricciardo direkrut Renault untuk Formula 1 2019 dan 2020. Hasilnya, dia mencetak beberapa podium sebelum lagi-lagi berpindah tim, kali ini ke McLaren. Perjalanan kariernya bersama tim itu berbuah finis terdepan yang mengejutkan pada Grand Prix Italia 2021, dengan demikian menjadi kemenangan pertama McLaren dalam hampir 1 dekade.
Di Formula 1 2023 dan 2024, Daniel Ricciardo bertanding untuk AlphaTauri atau Visa Cash App RB. Dirinya menggantikan Nyck de Vries setelah Grand Prix Inggris 2023 dan diharapkan tampil cemerlang. Kendati demikian, dia tidak mampu mengulang hasil mengesankan saat masih berseragam Red Bull.
Jack Brabham, Alan Jones, dan Daniel Ricciardo jelas mempunyai andil besar dalam sejarah panjang Australia di Formula 1. Sekarang, Negeri Kanguru mengandalkan Oscar Piastri dan Jack Doohan sebagai pembalap generasi teranyar. Akankah mereka sanggup mewujudkan hasil memuaskan bagi Australia?