3 Tandem yang Berpotensi Baku Hantam di MotoGP 2025

- Musim MotoGP 2025 diprediksi penuh rivalitas antara pembalap di dalam tim, seperti Marquez dan Bagnaia di Ducati Lenovo.
- Jorge Martin dan Marco Bezzecchi di Aprilia Racing punya rivalitas lama dari kelas ringan hingga premier yang bisa berlanjut di MotoGP.
- Duet Brad Binder dan Pedro Acosta di Red Bull KTM Factory Racing siap memperebutkan status pembalap terbaik di tim, dengan perolehan podium yang menjadi faktor penentu.
MotoGP dipenuhi rivalitas tanpa batas. Tak hanya antara pembalap berbeda tim, tandem yang berada dalam naungan garasi sama pun tetap bisa saling bermusuhan. Banyak bukti yang telah terjadi, seperti Mick Doohan dan Alex Criville di Repsol Honda, lalu persaingan legendaris Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Musim MotoGP 2025 tak bakal berbeda. Karena beberapa tim diperkuat pembalap berstatus juara, persaingan dalam tim diprediksi bisa memanas. Setidaknya ada tiga tim yang berpotensi pembalapnya saling ‘baku hantam’. Siapa saja mereka? Simak ulasannya berikut ini!
1. Francesco Bagnaia dan Marc Marquez (Ducati Lenovo)
Ducati Lenovo sejatinya sedang semringah. Garasi balapnya kedatangan pembalap sekaliber Marc Marquez. Dengan menyandang enam titel juara dunia kelas premier, kans tampil impresif sangat tinggi.
Sayangnya, ada Francesco Bagnaia yang sudah mempersembahkan dua titel juara untuk Ducati. Di atas kertas, Bagnaia lebih senior dalam memacu Desmosdici. Sebagai pembalap utama tim pabrikan Borgo Panigale, Bagnaia tentu tak akan tinggal diam jika statusnya disalip Marquez.
Sebagai pembalap papan atas, baik Marquez maupun Bagnaia punya target sama, yakni juara dunia. Berada pada tim sama dengan dukungan, perlengkapan, dan mesin yang sama, keduanya bisa tampil buas. Pertarungan di dalam dan di luar lintasan bisa memanas.
Apalagi, keduanya memang punya sejarah terlibat duel panas. Di seri Aragon musim 2021, misalnya, Bagnaia harus melawan Marquez untuk merebut kemenangan pertamanya di MotoGP. Marquez di atas Honda menyerang Bagnaia sebanyak tujuh kali meski akhirnya gagal.
Pada 2004, ketika keduanya sama-sama memacu Ducati, terjadi beberapa kali duel. Sirkuit Portimao, Jerez, dan Le Mans jadi saksi bisu aksi adu sikut antara mereka. Duel yang kemungkinan besar bakal terulang.
2. Jorge Martin dan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing)
Garasi tim pabrikan Aprilia Racing kedatangan dua pembalap anyar. Jorge Martin dan Marco Bezzecchi menggantikan duet Aleix Espargaro dan Maverick Vinales. Sama-sama alumni Ducati, baik Martin dan Bezzecchi debut di atas RS-GP.
Martin yang merupakan juara dunia MotoGP 2024 tentu punya status lebih tinggi di tim. Namun, bukan berarti Bezzecchi tak punya ambisi jadi yang terbaik di Aprilia. Sebagai pembalap yang sama-sama pernah menang di kelas premier (Martin 8 kali, Bezzecchi 3 kali), keduanya tentu punya target menempati posisi teratas.
Martin dan Bezzechi juga punya sejarah rivalitas saat berlaga di kelas ringan. Pada musim 2018 di kelas Moto3, keduanya bersaing merebut titel. Martin merebut gelar, sedangkan Bezzecchi jadi runner-up kejuaraan.
Rivalitas ini berlanjut pada beberapa balapan Moto2 musim 2020. Martin lalu naik kelas ke MotoGP lebih dulu pada 2021. Dari kelas ringan hingga premier, Martin dan Bezzecchi pernah berebut podium dan naik podium bareng belasan kali.
3. Brad Binder dan Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing)
Di tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing, duet Brad Binder dan Pedro Acosta bisa saja berubah jadi duel. Bagaimana tidak, keduanya adalah pembalap andalan KTM. Status Binder sebagai rider terbaik bisa saja digusur Acosta.
Bagi KTM, Binder adalah andalan. Binder merupakan pembalap pertama yang memberikan kemenangan untuk pabrikan asal Italia ini. Namun, Acosta juga tak kalah sangar di lintasan.
Pada 2024, Acosta jadi ujung tombak KTM untuk meraih hasil maksimal. Meski rookie dan berada di tim satelit, Acosta merebut lebih banyak podium dari pembalap KTM lainnya. El Tiburon mengemas 5 podium main race dan 4 podium sprint, sedangkan Binder hanya raih 1 podium di masing-masing sesi. Namun, pada klasemen akhir, Binder lebih unggul dengan menempati peringkat ke-5. Acosta berada tepat di bawahnya dengan selisih dua poin saja.
Rivalitas pembalap dalam satu tim bukan hal yang tabu. Justru rekan setim adalah pembalap paling pertama yang harus dikalahkan. Memasuki musim MotoGP 2025, perebutan status pembalap terbaik di setiap tim bakal lebih seru.