Kehidupan seorang atlet tak lepas dari dunia religi yang tentu saja menjadi hal wajar dimiliki seorang penggiat olahraga. Bahkan tak jarang mereka menunjukkan keimanan mereka melalui aksesoris yang dikenakan, yang kadang mengejutkan penggemar olahraga.
Namun, ada pula atlet yang membuat agama bukan menjadi fokus utama mereka. Tetapi lima atlet berikut merupakan olahragawan terkemuka yang menganggap Tuhan adalah nomor satu dalam hidup mereka, dikutip dari Newsmax.
Kapten tim sepakbola Amerika Serikat ini merupakan seorang Katholik Roma yang sanga taat. Mantan penggawa Tottenham Hotspur itu memiliki keimanan yang sangat kuat karena percaya bahwa masa depannya, ada di tangan Tuhan.
Dalam pernyataanya Dempsey mengatakan, “Iman saya kepada Kritsus adalah yang memberi saya kepercayaan untuk masa depan. Saya tahu bahwa melalui masa-masa baik dan buruk, Dia setia dan akan menjagai saya."
Petenis Amerika tersebut merupakan seorang wanita yang taat mengikut ajaran saksi-saksi Yehuwa. Mereka dididik di rumah oleh ibu mereka yang sama-sama taat. Bahkan mereka tidak mengikuti pemilihan politk karena iman mereka mengajarkan mereka untuk tetap netral dalam politik.
Juara dunia tinju di delapan kelas berbeda itu merupakan seorang Katholik. Ia pun sangat terbuka soal pertobatannya. Dia pun sangat menyanjung tinggi agamanya dengan menghindari perzinahan, mabuk-mabukan dan perjudian. Seperti yang tertulis dalam kitab kepercayaan orang Nasrani.
Ketika kehidupan legenda golf itu berantakan, kemudian ia mengalihkan kehidupannya kepada kepercayaan dia Woods sejak kecil yakni agama Buddha, hingga akhirnya merasa hidupnya tenang. Ia pun mengatakan, “Saya dibesarkan sebagai seorang Buddha dan saya secara aktif mempraktekan iman saya sejak kecil sampai hanyut dalam beberapa tahun terakhir,”.
Superstar bola basket Miami Heat itu adalah seorang Kristen yang taat dan memilih untuk memakai nomor punggung 3 karena menyimbolkan Tirtunggal yang merupakan simbol dari kepercayaan orang Kristen. Ibunya adalah seorang pendeta Baptis yang ditahbiskan dan Wade membeli sebuah gereja untuk sang ibu.