5 Pebulu Tangkis Indonesia yang Menjuarai China Open Lebih dari Sekali

Alan Budikusuma adalah pebulu tangkis Indonesia pertama yang menjuarai China Open lebih dari sekali. Peraih emas Olimpiade 1992 itu menyabet gelar juara China Open sebanyak dua kali. Gelar pertamanya diraih di China Open 1991. Saat itu, ia menang setelah mengalahkan Jianhua Zhao dari Singapura pada laga final. Sementara itu, gelar juara keduanya diraih di China Open 1994 dengan mengalahkan tunggal putra Indonesia lainnya, yakni Ardy B. Wiranata.

Pebulu tangkis Indonesia kedua yang menjuarai China Open lebih dari sekali adalah Sigit Budiarto/Candra Wijaya dari sektor ganda putra. Mereka menjuarai China Open sebanyak tiga kali, yakni pada 1996, 2004, dan 2005. Di China Open 1996, mereka menjadi juara untu pertama kalinya dengan menaklukkan rekan senegara, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, pada partai final. Di China Open 2004, mereka menaiki podium tertinggi setelah memenangkan laga final kontra wakil Malaysia, Choon Eng Chew/Tan Fook Choong. Sementara itu, mereka menjuarai China Open 2005 setelah menumbangkan wakil Denmark Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen, pada final.

Masih dari sektor ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan juga termasuk pebulu tangkis Indonesia yang menjuarai China Open lebih dari sekali. Mereka menjuarai China Open dua kali secara back to back. Pertama kali mereka menjuarai China Open pada 2006 dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Cai Yun/Fu Hai Feng. Di China Open 2007, mereka kembali menjadi juara dengan mengalahkan wakil tuan rumah pada final. Kali kedua, yang mereka kalahkan adalah Guo Zhen Dong/Xie Zhong Bo dengan skor 21-12 dan 21-19 dalam waktu 33 menit.

Selanjutnya, pebulu tangkis Indonesia yang menjuarai China Open lebih dari sekali adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Ganda campuran yang pernah menjadi andalan Indonesia itu menjuarai China Open dua kali pada 2013 dan 2016. Pada 2013, mereka menjuarai China Open setelah mengalahkan wakil Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, pada final dengan skor 21-10, 5-21, dan 21-17 dalam durasi 54 menit. Sementara itu, di China Open 2016, mereka keluar sebagai kampiun setelah memenangkan laga final kontra wakil tuan rumah, Zhang Nan/Li Yin Hui, dengan skor 21-13, 22-24, dan 21-16 dalam waktu 74 menit.

Sebelum menjuarai China Open dua kali bersama Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir sudah pernah menaiki podium tertinggi pada edisi 2007. Saat itu, ia menjadi juara bersama Nova Widianto. Berkat kemenangan itu, mereka menjadi ganda campuran kedua Indonesia yang menjuarai China Open.

Pebulu tangkis Indonesia terakhir yang menjuarai China Open lebih dari sekali adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mantan penghuni peringkat satu dunia sektor ganda putra itu menjuarai China Open tiga kali. Dua gelar juara pertama mereka diraih secara back to back pada 2016 dan 2017. Sementara itu, satu gelar juara lainnya diraih pada 2019.

Di China Open 2016, mereka menjadi kampiun usai mengalahkan unggulan keempat asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, pada final dengan skor 21-18 dan 22-20 dalam waktu 49 menit. Setahun berselang, mereka merebut gelar juara kedua di China Open 2017 dengan menumpas wakil tuan rumah pada final. Mereka menang atas Li Jun Hui/Liu Yu Chen dengan skor 21-14 dan 21-18 dalam durasi 34 menit. Sementara itu, gelar juara di China Open 2019 diamankan setelah memenangkan laga final kontra rekan senegara, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dengan skor 21-18, 17-21, dan 21-15 dalam durasi 42 menit.

Di China Open 2024, sejatinya ada pebulu tangkis Indonesia yang berpotensi menyamai rekor lima pebulu tangkis di atas. Pebulu tangkis itu adalah Anthony Sinisuka Ginting yang sebelumnya pernah menjadi kampiun di China Open 2018. Sayangnya, di China Open 2024, ia gagal mengamankan gelar juara keduanya setelah kandas pada perempat final dari wakil Thailand, Kulavut Vitidsarn.