Thomas dan Uber Cup merupakan kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri yang gelarnya cukup banyak diincar atlet dari berbagai negara. Turnamen dua tahunan ini sekarang sudah sampai di gelaran ke-31 untuk Thomas Cup dan ke-28 untuk Uber Cup.
Jadi, gak heran kalau telah banyak negara yang meraih prestasi dan menyabet gelar juara di TUC. Makin disegani, berikut sederet negara yang pernah meraih gelar juara di Thomas dan Uber Cup.
Sebagai negara yang kerap 'panen' prestasi di olahraga tepok bulu, Indonesia terbilang punya nama besar di kejuaraan dunia, termasuk dalam Thomas dan Uber Cup. Sebanyak 13 kali Indonesia berhasil mengoleksi gelar juara di Thomas Cup, lho.
Bermula dari gelaran di tahun 1958, berlanjut kemenangan beruntun pada tahun 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, dan berulang di tahun 1984. Kemudian pada tahun 1994, Indonesia berhasil pertahankan gelar juara lima kali berturut-turut sampai tahun 2002.
Sayangnya, prestasi Indonesia di Uber Cup belum sebanyak Thomas Cup. Hingga saat ini, Indonesia baru mencatatkan tiga kali kemenangan, yaitu pada tahun 1975, 1994, dan 1996. Semoga tahun ini bisa menang, ya.
Gak cuma Indonesia, China yang kerap dianggap sebagai 'raksasa' bulu tangkis dunia juga berhasil catatkan sejarah dalam Thomas dan Uber Cup. Prestasi di Thomas Cup dan Uber Cup terbilang sama-sama membanggakan, lho.
Di ajang Thomas Cup, China berhasil jadi juara sebanyak 10 kali, yaitu pada tahun 1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, dan 2018. Sedangkan untuk Uber Cup malah lebih banyak, yaitu 14 kali menang sejak tahun 1984, 1986, 1988, 1990, 1992, 1998, 2000, 2002, 2004, 2006, 2008, 2012, 2014, dan 2016.
Kerap jadi musuh bebuyutan Indonesia di berbagai turnamen dunia, Malaysia juga dikenal memiliki sederet nama atlet berprestasi. Bahkan di gelaran Thomas Cup pertama pada tahun 1949, Malaysia berhasil membawa pulang trofi prestisius tersebut hingga tiga kali berturut-turut pada tahun 1952 dan 1955.
Lalu pada tahun 1967, Malaysia kembali jadi juara Thomas Cup usai Indonesia menolak laga lanjutan akibat skandal Scheele. Lama kehilangan momentum, akhirnya pada tahun 1992 Malaysia kembali merebut gelar juara usai mengalahkan Indonesia di partai final dengan skor 3-2.
Sayangnya, tim Uber Negeri Jiran tersebut masih belum mampu menunjukkan tajinya. Sejauh ini, Malaysia belum pernah meraih gelar di turnamen Uber Cup.
Bisa dibilang negara-negara Asia memang cukup banyak berprestasi di kejuaraan bulu tangkis dunia. Salah satunya adalah Jepang, yang kini potensi sederet nama atletnya makin diperhitungkan dunia. Gak heran kalau kemudian di gelaran Thomas Cup 2014, Jepang berhasil mencuri kemenangan usai kalahkan Malaysia dengan skor 3-2.
Meski tim putra baru satu kali jadi juara, tapi tidak dengan tim putri. Jepang tercatat telah meraih gelar juara Uber Cup sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 1966, 1969, 1972, 1978, 1981, dan terbaru pada 2018. Wajib diwaspadai, nih, Kapten Greys.
Denmark juga cukup banyak melahirkan atlet berbakat untuk cabang olahraga bulu tangkis. Sebut saja nama Mathias Boe dan Carsten Mogensen, pasangan ganda Denmark yang legendaris. Di nomor tunggal putra juga ada Peter Gade dan Jan Ø. Jørgensen yang cukup disegani.
Terbaru nama Viktor Axelsen kini jadi andalan Denmark dan sering jadi musuh bebuyutan Indonesia. Jadi gak heran kalau pada turnamen Thomas Cup 2016, Denmark berhasil catatkan sejarah dengan meraih gelar juara.
Meski bukan termasuk negara 'penghasil' atlet bulu tangkis, tapi ternyata Amerika Serikat pernah catatkan sejarah dalam Uber Cup, nih. Amerika Serikat bahkan sempat ciptakan hattrick dan keluar sebagai juara di awal gelaran Uber Cup pada tahun 1957, 1960, dan 1963. Sayangnya, sejak perubahan pelaksanaan turnamen jadi acara dua tahunan, bulu tangkis AS tidak lagi terdengar gaungnya.
'Pencuri' gelar atas rentetan kemenangan berturut-turut China, rasanya cukup melekat bagi tim Uber Korea Selatan. Usai Indonesia dan Jepang, Korea Selatan menjadi negara ketiga yang berhasil menghentikan tim putri asal Negeri Tira Bambu tersebut. Kala itu, Korea Selatan berhasil kalahkan China di partai final dengan skor 3-1 dalam gelaran Uber Cup tahun 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ketujuh negara di atas rasanya cukup layak diwaspadai pada gelaran Thomas dan Uber Cup tahun ini. Tim Indonesia gak boleh lengah, ya. Yuk, boyong trofi kemenangan Thomas dan Uber Cup 2020 pulang ke Tanah Air.