Sektor Ganda dan Campuran Menjadi Andalan Indonesia di Indonesia Open

Bisa dibilang realistis

Jakarta, IDN Times - Menetapkan sebuah target perlu diimbangi dengan kemampuan yang dicapai oleh seseorang. Karena itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP BBSI, Susi Susanti tidak ingin bermimpi terlalu tinggi untuk pencapaian yang perlu diraih dalam Indonesia Open 2018 ini.

Dalam turnamen bulu tangkis dunia ini, Susi mengatakan menargetkan sesuatu perlu juga dibarengi dengan realistis yang bisa dicapai. Apalagi turnamen dunia ini mempertemukan banyak bintang-bintang bulu tangkis dunia untuk sama-sama bertanding. 

1. Menargetkan satu emas dalam Indonesia Open 2018 masih realistis

Sektor Ganda dan Campuran Menjadi Andalan Indonesia di Indonesia OpenIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Susi mengatakan dalam turmamen kelas dunia ini, tim Indonesia menargetkan untuk bisa mendapatkan satu emas. Beratnya persaingan yang terjadi di lapangan tidak menutup kemungkinan banyak kejutan-kejutan bisa saja terjadi.

“Kalau target saya lima, tapi tidak dapat satu pun kan terlalu diawang-awang. Jadi yang realistis apakah nanti dapat dari ganda putra atau mix double,” ujarnya.

2. Butuh persiapan yang berbeda-beda antar pemain

Sektor Ganda dan Campuran Menjadi Andalan Indonesia di Indonesia OpenIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Untuk mempersiapkan para pemain bertanding di lapangan, Susi mengatakan persiapan yang dilakukan pun berbeda-beda. Baik itu untuk pemain tunggal maupun ganda dalam menghadapi lawan di lapangan.

“Masing-masing berbeda, seperti persiapan pada keyakinan, keberanian itu untuk yang tunggal. Untuk yang ganda perlu adanya komuikasi antar pasangan, penambahan pada power hingga mengatur irama strategi untuk beradaptasi menghadapi lawan,” jelasnya. 

3. Pelajari kelebihan lawan terutama para pemain muda

Sektor Ganda dan Campuran Menjadi Andalan Indonesia di Indonesia OpenIDN Times/Fitang Budhi

Wanita yang dijuluki Ratu Bulu Tangkis Indonesia ini juga menjelaskan perlunya mempelajari kelebihan dari para lawan untuk mempersiapkan para pemain di lapangan. Terutama para pemain muda yang masih memiliki power yang besar saat di lapangan.

Mix double katakanlah Butet dan Owi berkomunikasi seperti apa mengatasi lawan. Apalagi pemain-pemain muda ini lebih power. Jadi apa si strategi dan kecerdikan si dia untuk mengantisipasi itu,” katanya. 

Baca juga: Ini Faktor yang Menentukan Seorang Atlet Menjadi Juara 

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya