Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akses Sirkuit Mandalika Sempat Diblokir Ratusan Pemuda

motif batik sasak di sirkuit Mandalika (instagram.com/lombok_lalu_travel)
motif batik sasak di sirkuit Mandalika (instagram.com/lombok_lalu_travel)

Jakarta, IDN Times - Akses jalan di depan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sempat diblokir oleh ratusan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Selasa siang waktu setempat (8/2/2022). Mereka melakukan aksi demonstrasi, yang disertai pembakaran ban.

Ratusan pemuda itu protes kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Mereka kecewa karena keduanya tak melibatkan pemuda setempat terkait pekerjaan di MotoGP Mandalika.

"Kami tetap akan protes kalau tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika," kata salah satu pemuda yang terlibat dalam aksi, Srianom, dalam orasinya dilansir ANTARA.

1. Minta ITDC terbuka

Marshal Sirkuit Pertamina Mandalika berfoto bareng Dorna/dok. Humas Pemprov NTB

Dia mengakui, sebagian petugas marshal memang pemuda asal Pujut. Namun, dilanjutkannya, masih banyak kegiatan yang sebenarnya bisa melibatkan warga lokal.

Srianom juga menyatakan kalau ITDC bersikap tertutup dan tak mau terbuka kepada masyarakat lokal.

2. Upah marshal jadi sorotan

Marshal mulai aktif bekerja di Sirkuit Pertamina Mandalika (IDN Times/Ahmad Viqi)

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Ketara, Vena Supriadi, menyatakan kalau bayaran marshal dianggap tak layak. Bekerja selama dua pekan, Supriadi menuturkan kalau para marshal cuma digaji sebesar Rp400 ribu.

"Kami punya banyak kemampuan, tapi tak diberikan kesempatan buat bekerja," ujar Supriadi.

3. ITDC buka suara

Sirkuit Mandalika (Dok ITDC)

ITDC tak tinggal diam. Direktur Pengelolaan ITDC, Bram Subiandoro, akan membahas tuntutan ini. Dia ingin berdiskusi dengan pihak-pihak tertentu terkait tuntutan tersebut.

"Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan pihak terkait, menyusul aspirasi para pemuda ini," ujar Bram.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us