Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aktivitas Baru Nyck de Vries Usai Kehilangan Kursi di Formula 1

potret Nyck de Vries (formula1.com)
potret Nyck de Vries (formula1.com)

Nyck de Vries resmi menjadi pembalap Formula 1 usai bergabung bersama Alpha Tauri pada Oktober 2022. Di AlphaTauri, pembalap asal Belanda itu menggantikan Pierre Gasly yang pindah ke Alpine. Namun, GP Bahrain yang digelar pada Minggu (5/3/2023) menjadi balapan pemungkasnya bersama tim satelit Red Bull tersebut.

Apa mau dikata, perjalanan De Vries di Formula 1 ternyata hanya seumur jagung. Sebab, AlphaTauri memutuskan untuk mengakhiri kontraknya menjelang GP Hungaria yang digelar pada Minggu (23/7/2023). Padahal, De Vries baru menjalani sepuluh balapan bersama mereka. Nyck De Vries digantikan mantan pembalap McLaren, Daniel Ricciardo.

1. Menunjukkan performa yang buruk selama di AlphaTauri

potret Nyck de Vries (formula1.com)
potret Nyck de Vries (formula1.com)

Buruknya performa menjadi alasan utama mengapa Nyck de Vries kehilangan kursinya di Formula 1. Sejak balapan pembuka di GP Bahrain (Maret) hingga GP Inggris yang digelar pada Juli 2023 lalu, De Vries belum mendapat poin. Hal itulah yang kemudian membuat penasihat Red Bull, Helmut Marko, kecewa.

Marko mengatakan dirinya sangat berharap kepada De Vries. Sebab, ia digadang-gadang bisa membantu AlphaTauri untuk meraih poin di tiap balapan. Apalagi, sebelum resmi membalap di Formula 1, De Vries telah menunjukkan performa gemilang usai sukses mencetak poin saat menggantikan Alex Albon di GP Italia 2022.

"Aku pikir, ada perasaan umum bahwa Nyck (de Vries) tidak cukup tepat sasaran. Lantas, pertanyaannya adalah apa pilihannya jika kita mengubah keadaan?

Dari perspektif Red Bull, pilihan yang paling menarik bagiku adalah melihat bagaimana performa Daniel (Ricciardo). Jadi, itulah keputusan yang dibuat. Semuanya terjadi cukup cepat dan inilah dia untuk GP Hungaria," kata Helmut Marko dilansir Sky Sport.

2. Mengambil kursus di Sekolah Bisnis Harvard

potret Nyck de Vries (formula1.com)
potret Nyck de Vries (formula1.com)

Untuk mengisi waktu luang usai tak lagi mengaspal di Formula 1, Nyck de Vries pun mengambil aktivitas lain. Ia berencana mengambil kursus Negosiasi dan Kepemimpinan di Sekolah Bisnis Harvard. Kursus itu akan dimulai pada September 2023 mendatang.

“Aku tak pernah sekolah sebelumnya. Aku juga tak pernah menyelesaikan pendidikan SMA-ku. Namun, pada September nanti, aku akan mengambil kursus tentang Negosiasi dan Kepemimpinan di (Sekolah Bisnis) Harvard. Sekarang, aku punya waktu dan minat untuk mempelajari hal-hal lain,” kata Nyck de Vries seperti dilansir Crash.

3. Mengikuti jejak Nicholas Latifi

potret Nicholas Latifi (kiri) (instagram.com/nicholaslatifi)
potret Nicholas Latifi (kiri) (instagram.com/nicholaslatifi)

Ternyata, Nyck de Vries bukan satu-satunya pembalap yang memutuskan untuk melanjutkan studi usai tak lagi membalap di Formula 1. Sebab, ada mantan pembalap Formula 1 lainnya yang juga punya keputusan seperti De Vries. Nicholas Latifi, misalnya.

Beberapa waktu lalu, Latifi memutuskan untuk melanjutkan studi usai tak lagi membela Williams. Mantan pembalap Formula 1 asal Kanada itu mengambil studi S2 Administrasi Bisnis di Sekolah Bisnis London (LBS). Kabar itu ia umumkan di akun Instagram pribadinya pada Juli 2023 lalu.

“Usai 5 bulan menjalani proses, aku dengan bahagia mengumumkan bahwa aku telah diterima di Program Master Administrasi Bisnis di Sekolah Bisnis London. Aku akan memulai studiku pada Agustus tahun ini.

Keputusan ini mungkin saja terasa mengagetkan bagi banyak orang. Melakukan transisi dari dunia balap merupakan pilihan yang paling jelas. Namun, aku tahu bahwa akan selalu ada kehidupan lain setelah berkarier di dunia balap. Aku rasa, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkannya,” kata Latifi.

Meski tak punya waktu panjang untuk mengaspal di ajang Formula 1, para pembalap ini sejatinya bukan pembalap kaleng-kaleng. Nyck de Vries, misalnya, punya segudang prestasi yang membuktikan dirinya sebagai pembalap hebat. Beberapa di antaranya adalah juara dunia GP2 2019 dan juara dunia Formula E 2021.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us