Alasan Honda untuk Pertahankan Takaaki Nakagami di MotoGP

Masa depan Takaaki Nakagami di MotoGP 2023 mulai menemukan titik terang. Pembalap asal Jepang itu diprediksi bertahan dengan Honda. Nakagami berpeluang besar menemani Alex Rins yang sudah lebih dahulu menandatangani kontrak di tim LCR.
Sebelumnya, santer terdengar kabar bahwa Ai Ogura akan menggantikan Nakagami. Namun, Ogura ternyata belum ingin naik kelas ke MotoGP. Kandidat juara dunia Moto2 itu masih ingin berkarier di kelas premier dan menambah jam terbangnya.
“Saat ini aku tak ingin naik kelas ke kejuaraan dunia MotoGP, jadi hasil balapan yang bagus di Spielberg tidak membuat perbedaan bagiku,” kata Ogura dilansir Speedweek.
Jika sudah begitu, maka kans Nakagami untuk tetap mengaspal di MotoGP musim depan makin terbuka lebar. Bukan hanya karena Ogura, tetapi ada sederet alasan Honda untuk pertahankan Takaaki Nakagami di MotoGP.
1. Takaaki Nakagami masih antusias di LCR Honda

Tak ada motivasi yang lebih besar daripada gairah yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia sukai. Bagi Nakagami, membalap di MotoGP bersama LCR Honda masih jadi keinginannya.
“Aku ingin bertahan di tim ini, karena aku cinta tim ini. Aku ingin bertahan beberapa tahun lagi. Akan tetapi, tentu saja aku tak bisa memutuskan dan harus menunggu jawaban dari HRC (Honda Racing Corporation),” kata Nakagami seperti dilansir laman resmi MotoGP.
2. Takaaki Nakagami pembalap Honda yang loyal

Sudah lama Takaaki Nakagami menjadi pembalap Honda. Sejak 2014, saat masih di Moto2, ia memperkuat tim pabrikan Jepang tersebut. Nakagami adalah pembalap di tim Idemitsu Honda Team Asia yang memberikan dua kemenangan.
Mulai 2018, Nakagami memperkuat tim LCR Honda Idemitsu MotoGP. Meski belum pernah mengemas podium, ia sangat membantu dalam pengembangan motor Honda.
3. Nakagami punya peran dalam pengembangan RC213V

Sejak Marc Marquez absen mulai seri Italia, pengembangan RC213V mengandalkan bantuan Takaaki Nakagami. Apalagi pembalap Honda lain, Pol Espargaro dan Alex Marquez, sudah pasti beralih ke pabrikan lain untuk musim depan.
Pol pindah ke GASGAS, sedangkan Alex pindah ke Gresini Ducati. Peran Nakagami dalam pengembangan RC213V pun menjadi krusial.
“Tak mudah balapan pada akhir pekan, tetapi terkadang mereka memberiku komponen baru untuk diuji seperti aku seorang test rider. Sangat sulit untuk mengembangkan motor, tetapi kami harus sadar di mana posisi kami sekarang agar tak kehilangan arah,” ungkap Nakagami dilansir laman resmi MotoGP.
4. Nakagami kini jadi pembalap Honda dengan hasil balapan terbaik

Marc Marquez memang masih menjadi pembalap dengan raihan poin tertinggi sepanjang 2022 ini. Marquez bertengger di posisi ke-15 dan mengoleksi 60 poin meski sudah absen sejak seri Italia.
Meski begitu, bukan Pol Espargaro atau Alex Marquez yang menjadi tulang punggung Honda sejak absennya Marc Marquez. Justru Takaaki Nakagami yang sering kali mempersembahkan hasil terbaik saat balapan. Pada seri Belanda dan Inggris, misalnya, Nakagami finis di depan para rekan satu mereknya.
Klasemen pembalap Honda usai seri Austria:
- Peringkat ke-15: Marc Marquez (Repsol Honda) dengan 60 poin;
- Peringkat ke-16: Takaaki Nakagami (LCR Honda) dengan 45 poin;
- Peringkat ke-17: Pol Espargaro (Repsol Honda) dengan 42 poin;
- Peringkat ke-18: Alex Marquez (LCR Honda) dengan 29 poin.
5. Ada risiko jika memaksakan Ai Ogura naik kelas ke MotoGP

Motor Honda saat ini bukan yang paling kompetitif di grid MotoGP. RC213V versi 2022 terbukti sebagai prototipe yang tak berhasil. Pengembangan motor untuk 2023 pun belum tentu menghasilkan motor yang lebih baik.
Menempatkan rookie dengan potensi besar seperti Ai Ogura di atas motor yang belum terbukti keandalannya tentu berisiko. Tak hanya bagi Honda, tetapi juga bagi masa depan Ogura sendiri.
Tengok saja kisah Remy Gardner dan Raul Fernandez yang mengendarai KTM RC16 yang kurang kompetitif. Meski keduanya adalah juara dunia dan runner-up Moto2 2021, rookie di tim Tech3 KTM itu tak bisa bersaing di atas lintasan.
Ai Ogura berpotensi menjadi pembalap hebat Jepang pada masa depan. Honda tak seharusnya menempatkan Ogura dalam posisi sulit. Toh, masih ada Takaaki Nakagami yang cukup pantas memperkuat pabrikan Jepang tersebut pada 2023.