Jakarta, IDN Times - Selepas Suzuki memastikan diri tidak lagi mentas di MotoGP tahun depan, dua pembalap mereka, Alex Rins dan Joan Mir, langsung bergerilya mencari tim baru. Saat Rins sudah resmi bergabung dengan LCR Honda, lain hal dengan Mir.
Sampai saat ini, Repsol Honda sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda akan merekrut Mir. Hal ini jadi sebuah pertanyaan tersendiri. Apa yang sejatinya menghalangi Honda untuk menggaet pembalap asal Spanyol tersebut?
Manajer Mir, Francisco Sanchez, angkat bicara mengenai nasib dari kliennya ini. Dia juga tidak tahu mengapa kenapa Honda urung merekrut Mir. Dia malah mempertanyakan kenapa Manajer Tim Honda, Alberto Puig, tak kunjung merealisasikan hal ini.
"Coba tanya saja ke Alberto Puig. Saya tidak tahu kenapa sampai sekarang, Honda urung merekrut Mir. Padahal, mereka membutuhkan pembalap berpengalaman, dan Mir adalah juara dunia," ujar Sanchez, dilansir GPOne.
Sanchez mengibaratkan, Honda itu seperti Real Madrid atau Barcelona di dunia sepak bola. Mereka adalah tim besar di MotoGP. Dia pun tidak heran, kenapa akhirnya Honda begitu masak-masak memikirkan keputusan merekrut Mir.
"Suzuki itu Atletico Madrid. Honda itu Barcelona atau Real Madrid. Mereka tim besar yang sudah tentu tak ingin finis kedua. Mereka ingin juara. Saya pun tak heran, jika mereka mempertimbangkan segala hal sebelum merekrut Mir," ujar Sanchez.
Mir berujar, Marquez memang kerap memberikan tekanan tersendiri bagi para pembalap yang satu tim dengannya. Terkadang, dia memaksakan standarnya agar diikuti pembalap-pembalap lain di Repsol Honda. Namun, hal itu tak membuat Mir gentar.
"Tentu saya berani jadi rekan setim Marquez, meski banyak pembalap yang kerap diceramahi Marquez ketika satu tim dengannya di Honda. Saya tidak takut dengan itu," kata Joan Mir.