Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AlphaTauri Akui Yuki Tsunoda Kian Matang

pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda (formula1.com)
pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda (formula1.com)

Yuki Tsunoda sedang menjalani musim ketiga bersama AlphaTauri di Formula 1 2023. Ada banyak hal yang sudah dilalui pembalap asal Jepang itu sejak pertama kali menginjakkan kaki di kejuaraan. Perubahan pada sosok Tsunoda pun terjadi dan dirasakan AlphaTauri.

Tim yang berbasis di Faenza, Italia, itu meyakini Tsunoda sudah mengambil langkah maju khususnya pada 2023 ini. AlphaTauri menilai sang pembalap makin matang dan tak lagi mudah tersulut ketika dihadapkan masalah. Padahal, performa AT04 masih jauh dari harapan tim.

1. Performa Yuki Tsunoda tak bisa dianggap sepele, sudah mengantongi tiga poin pada 2023

Yuki Tsunoda berada di depan Liam Lawson saat balapan GP Jepang 2023. (formula1.com)
Yuki Tsunoda berada di depan Liam Lawson saat balapan GP Jepang 2023. (formula1.com)

Performa Yuki Tsunoda pada 2023 tak bisa dipandang sebelah mata. Ia sudah mencetak 3 poin dari total 5 poin yang diperoleh AlphaTauri hingga GP Jepang. Tsunoda tercatat finis di zona poin sebanyak tiga kali di GP Australia, Azerbaijan, dan Belgia.

Jika dibandingkan dengan perolehan pada musim-musim sebelumnya, maka jumlah poin Tsunoda musim ini masih lebih kecil. Pada 2021, saat menjalani debut, Tsunoda berhasil mengantongi 32 poin. Musim lalu, Tsunoda mengumpulkan 12 poin dari 21 seri balap yang digelar.

2. Meski performa AT04 tak bagus, Yuki Tsunoda konsisten menuntaskan balapan

pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda (formula1.com)
pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda (formula1.com)

Penurunan jumlah poin yang didapat Tsunoda salah satunya dipengaruhi performa AT04 yang kurang maksimal. Tak mengherankan apabila Tsunoda lebih sering finis di luar posisi sepuluh besar saat main race. Tsunoda juga belum mampu meraih poin ketika sprint race dengan hasil terbaik pada sesi itu adalah finis ke-16 di GP Austria.

Meski dihadapkan pada kondisi sulit, Tsunoda mampu tampil sebaik mungkin dengan konsisten menuntaskan balapan. Terbukti, Tsunoda hanya gagal finis saat main race saat mengalami insiden di GP Singapura dan sprint race GP Azerbaijan karena masalah suspensi. Hal itu menjadi sorotan Jonathan Eddolls selaku Head of Trackside Engineering AlphaTauri.

“Itu adalah pendekatan menyeluruh pada pekan balap. Dia fokus memahami mobil dan memberikan masukan dengan lebih baik. Dia makin matang sebagai seorang pembalap. Itulah hal yang membantu kami fokus pada sejumlah area untuk membantunya melaju lebih cepat.

Dia juga lebih memahami apa yang dia butuhkan dari mobil dalam hal keseimbangan, stabilitas saat masuk, dan hal semacam ini. Sebelumnya, dia masih belajar. Dia melalui perubahan regulasi,” jelas Eddolls dilansir Racing News 365.

3. Yuki Tsunoda juga kian dewasa saat dihadapkan dengan persoalan

pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda (formula1.com)
pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda (formula1.com)

Tak hanya konsistensi serta pendekatan terhadap mobil, Jonathan Eddolls juga terkesan dengan sikap Yuki Tsunoda yang makin dewasa saat dihadapkan persoalan. Sebab, Tsunoda sebelumnya dikenal sebagai pembalap yang berkepala panas. Ia mudah mengeluarkan kata-kata kasar saat berkomunikasi lewat radio tim. Musim ini, Tsunoda jarang melakukan itu.

“Tsunoda telah mengambil langkah cukup besar musim ini. Dia tentunya datang dengan rekan setim yang berstatus debutan. Jadi, bisa dibilang dia adalah pembalap Formula 1 paling berpengalaman di tim kami.

Dia mengambil tanggung jawab itu dan tampil dengan baik. Dia pastinya makin dewasa. Kami semua tahu bahwa pada tahun pertama dia cukup pemarah di kokpit dan radio tim. Dia mengendalikan semua itu sekarang dan memfokuskan itu pada pemahaman terhadap mobil dan cara berkendara,” terang Eddolls.

Kematangan Yuki Tsunoda di Formula 1 2023 tentu memberi kelegaan bagi AlphaTauri. Sebab, Tsunoda masih berpotensi membantu tim meraih lebih banyak poin dalam hingga seri terakhir di GP Abu Dhabi. Apalagi, AlphaTauri masih berada di posisi paling buncit di klasemen konstruktor dengan ketertinggalan lima poin dari Alfa Romeo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us