7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiade

Kematian memang selalu menjadi misteri kehidupan

Dalam ajang Olimpiade, kamu pasti diperlihatkan dengan atlet-atlet yang memiliki kondisi fisik yang kuat. Kamu pun pasti punya atlet idola dan berharap mereka bisa tampil dengan maksimal di lapangan. Namun kadang-kadang, sesuatu gak berjalan sesuai rencana.

Pertandingan Olimpiade ini menampilkan bagian tragedi dari para atlet yang mengalami kematian gak terduga. Berikut ini ada ulasan tentang para atlet yang meninggal ketika berlaga di Olimpiade.

1. Francisco Lazaro

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadecommons.wikimedia.org

Pada tahun 1912, seorang atlet Portugis mengikuti maraton Stockholm yang bernama Francisco Lazaro, dan seperti yang diberitakan The Olympic Marathon, ia berhasil mencapai jarak sekitar 30 kilometer ketika ia pingsan. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Seraphim, di mana ia dinyatakan meninggal, dan gak ada yang sepenuhnya yakin apa yang terjadi padanya, termasuk dokter yang menanganinya.

Banyak yang mengklaim tentang penyebab kematiannya, yang menyatakan bahwa ia mengidap meningitis, kondisi jantung yang gak terdiagnosis, atau kelelahan akibat udara panas, dan kematiannya yang tragis menjadi topik pembicaraan di beberapa buku.

2. Bahman Golbarnezhad

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadedhakatribune.com

Pesaing dalam Paralympics 2016, Bahman Golbarnezhad memiliki status yang tragis sebagai atlet pertama yang meninggal di Paralympics. Pengendara sepeda Iran berusia 48 tahun itu mulai gak sadarkan diri ketika dia kehilangan kendali dan terjatuh. Bendera Iran dipasang setengah tiang sebagai penghormatan terakhir bagi satu-satunya pengendara sepeda yang mewakili Iran di pertandingan Rio, dan Independent mengatakan bahwa ajang tersebut adalah perjalanan keduanya di Paralympics.

CNN melaporkan bahwa penyelidikan mengatakan atlet itu sudah menjalani perawatan karena cedera yang diderita dalam kecelakaan tersebut dan dibawa ke rumah sakit ketika dia mengalami serangan jantung, dan Golbarnezhad meninggal di Rumah Sakit Rio Unimed.

3. Knud Enemark Jensen

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadeorigins.osu.edu

Kematian pengendara sepeda Denmark, Knud Enemark Jensen, agak sedikit rumit. Dia meninggal saat bersaing dalam uji coba 100 kilometer di Olimpiade 1960, dan fotonya ketika terjatuh dari sepeda menjadi cukup fenomenal.

Sports Integrity Initiative mengatakan kalau dia adalah salah satu atlet muda paling menjanjikan di negara itu, yang baru berusia 23 tahun. Di hari ia meninggal, cuaca melonjak hingga sekitar 104 derajat dan 31 pesaing lainnya didiagnosis menderita heatstroke.

Ketika Jensen pingsan, dia gak segera mendapatkan perawatan medis. Akhirnya dia dinyatakan menderita gegar otak, dan dipindahkan ke tenda selama 2 jam. Dan naasnya, dia meninggal di dalam tenda itu.

Desas-desus yang beredar mengatakan kalau kematiannya terkait narkoba, dan terlepas dari pernyataan tersebut, hasil otopsi resminya gak menemukan obat-obatan di dalam tubuhnya. Untuk penyebab kematiannya masih didasari karena sengatan panas.

4. Nodar Kumaritashvili

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadethestar.com

Mungkin olahraga ini masih asing di Indonesia, tapi kecelakaan serius bisa terjadi dalam olahraga ini. Seperti yang terjadi pada saat latihan terakhir dari atlet Georgia bernama Nodar Kumaritashvili sebelum kompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2010.

Pemain berusia 21 tahun itu sudah mendekati akhir lintasan sepanjang 4.500-kaki, seperti yang diberitakan CNN, saat ia meluncur ia menabrak sebuah tiang baja. Sulit membayangkan ketika dia sudah mencapai kecepatan 88 mph namun harus terjatuh.

Paramedis segera menghampirinya, tetapi dia meninggal di rumah sakit gak lama setelah insiden itu. Jalur di Whistler dikenal sebagai salah satu jalur tercepat luge. Komite sedang mencari penjelasan setelah terjadi kecelakaan tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Liliyana Natsir, Atlet Bulu Tangkis Kebanggaan Indonesia

5. Nicholas Bochatay

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadeebaumsworld.com

Ketika New York Times melaporkan tentang kematian pemain ski Swiss Nicholas Bochatay pada tahun 1992, ia menyebutkan bahwa Bochatay merupakan salah satu pemain ski terbaik di negaranya. Bochatay melakukan pemanasan di sebuah bukit.

Dalam pemanasan ski itu, Bochatay menabrak sebuah Sno-Cat yang tersembunyi dari pandangannya, yang diparkirkan di sisi lain bukit. Dia meninggal di tempat kejadian, pria itu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Banyak spekulasi karena kematiannya, ada yang melaporkan kalau Sno-Cat itu melaju menanjak ke arah pemain ski. Namun The Washington Post melaporkan bahwa Sno-Cat itu terparkir dan gak terlihat.

6. Ross Milne

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadearticle.wn.com

Ross Milne merupakan pemain ski dalam olahraga musim dingin di Austria pada 1964. Namun kisahnya berakhir iron. Saat Milne meluncur ke bagian paling curam dari jalur itu, dia dikejutkan dengan sekelompok orang yang berkerumun di tengah lintasan.

Saat itu kecepatannya sekitar 45 mph, untuk menghindari kerumunan, dia membelok dan akhirnya menabrak pohon. Layanan darurat merespons dengan cepat, tetapi dia meninggal ketika dia dipindahkan ke meja operasi rumah sakit. Kakak laki-laki dan ayahnya baru saja terbang untuk menyaksikannya berkompetisi, namun mereka diberitahukan bahwa Milne meninggal dunia.

7. Elishka Misakova

7 Atlet yang Harus Meregang Nyawa Saat Berlaga di Olimpiadeolympic.cz

Olimpiade 1948 diadakan di London pasca perang, yang para atletnya tinggal di kamp-kamp RAF, dan makanan masih langka saat itu karena dunia masih mengalami tahap pemulihan pasca perang. Menurut The Guardian, Churchill menghubungi sekutu untuk mendapatkan pinjaman demi tercapainya Olimpiade itu untuk menyatukan dunia.

Elishka Misakova adalah anggota tim senam wanita dari Cekoslowakia, dan gak lama setelah mereka tiba di London dia tiba-tiba terserang penyakit. Perempuan 22 tahun itu diagnosis mengidap polio, lalu dirawat di rumah sakit, tragisnya dia harus merenggut nyawa beberapa hari kemudian di saat ia harus bertanding, seperti yang dikutip dari Independent.

Ketika mereka berhasil menjadi juara, Vera Ruzickova salah satu di timnya, berdiri di samping saudari Misakova yakni, Slavka yang juga satu tim. Ruzickova mengatakan melalui The Olympics Sports bahwa setelah rekannya didiagnosis, mereka gak diizinkan untuk melihatnya lagi. Dia dianggap menular, jadi dia dikremasi sebelum dikembalikan ke tim. Ketika kembali ke Praha, mereka membawa abunya dan medali anumerta nya.

Kelahiran, rezeki, jodoh, dan kematian merupakan misteri ilahi. Siapapun gak ada yang mengetahuinya, kecuali takdir yang sudah menjadi suratan. Dari tujuh kisah di atas, kita tahu kalau kematian bisa datang dengan cara yang gak terduga. Seperti pada ketujuh atlet di atas.

Baca Juga: Bak Kembaran, 5 Artis Ini Berwajah Mirip Atlet Bulu Tangkis

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya