TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cari Tantangan Baru! 5 Alasan Kylian Mbappe Perlu Meninggalkan PSG

Kemana sebaiknya Mbappe berlabuh? #IDNTimesSport

Kylian Mbappe. (en.as.com)

Kylian Mbappe digadang-gadang menjadi bintang sepak bola masa depan. Ia sudah telah debut di tim senior pada Desember 2015 bersama AS Monaco. Semusim kemudian, ia membantu timnya meraih Ligue 1. Di tahun 2018, Mbappe yang belum genap 20 tahun mengantarkan Timnas Prancis menjadi juara dunia.

Setelah bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG), Mbappe juga semakin ganas dengan menjadi top skor Ligue 1 tiga musim terakhir. Namun kariernya dianggap belum lengkap dan disarankan untuk mencari tantangan baru dengan meninggalkan PSG. Sudah banyak rumor yang beredar tentang kepergian Mbappe dari Paris. Hal itu tampaknya memang perlu dilakukan Mbappe jika melihat alasan-alasan berikut ini.

1. Merasakan level persaingan yang baru

Kylian Mbappe (uefa.com)

Sejak menjalani debutnya di level profesional, Kylian Mbappe baru main di Ligue 1, kasta teratas Liga Prancis. Meskipun Prancis telah menjadi pusat sepak bola sejak juara dunia 2018, namun liga mereka dianggap kurang kompetitif dibanding dengan liga top lainnya.

Mbappe memang sudah sangat nyaman di Paris Saint-Germain, namun untuk meningkatkan levelnya, ia harus keluar dari zona nyaman. Pindah ke liga berbeda juga penting untuk meningkatkan levelnya sebagai pemain top. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik dan Menarik Kylian Mbappe yang Jarang Diketahui

2. Bermain di liga yang lebih kompetitif

Kylian Mbappe saat menghadapi Manchester City (marca.com)

Ligue 1 musim 2020/21 memang dimenangkan oleh Lille. Tapi itu tidak mengurangi dominasi Paris Saint-Germain di Ligue 1 selama sedekade terakhir. Dengan dana yang tak terbatas, PSG menjadi klub yang perkasa dengan raihan 7 gelar Ligue 1 dalam sepuluh tahun terakhir sebelum musim lalu. Montpellier, Monaco, dan Lyon memenangkan tiga gelar lainnya.

Mbappe menjadi bagian AS Monaco saat juara Ligue 1 2016/17. Pindah ke LaLiga atau Premier League akan menempatkan Mbappe di liga lebih kompetitif. Berada di hadapan lawan-lawan kompetitif bisa mendorong Mbappe untuk meningkatkan permainannya dan membuka potensi sejatinya.

3. Membuka peluang juara Liga Champions

Kylian Mbappe saa gagal juara Liga Champions (psgtalk.com)

Meski baru berusia 22 tahun, Kylian Mbappe telah berhasil mengoleksi 15 trofi. Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik tahun Ini dan memenangkan tiga sepatu emas berturut-turut di Ligue 1. Saat ini dia hanya memiliki satu trofi besar untuk dibidik, yakni Liga Champions.

Paris Saint-Germain nyaris memenangkan trofi itu pada 2019/20, tetapi mereka dikalahkan Bayern Munich di final. Musim lalu, mereka dikalahkan oleh Manchester City di semifinal. Di atas kertas, PSG memiliki apa yang diperlukan untuk juara Liga Champions musim ini. Namun, mereka belum berhasil menemukan mental juara. 

4. Menjadi ikon sepak bola dunia selanjutnya

Kylian Mbappe (psgtalk.com)

Tidak diragukan lagi, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi adalah dua tokoh paling populer di dunia sepak bola. Kedua bintang itu memecahkan semua rekor yang ada hingga disebut ikon sepak bola dunia. Terlepas dari kesuksesan Prancis juara Piala Dunia, Ligue 1 tidak memiliki daya tarik seperti Premier League atau bahkan LaLiga.

PSG, sebagai sebuah klub, tidak berada di posisi yang sama dengan klub-klub seperti Real Madrid, Barcelona, ​​Manchester United, Liverpool, atau bahkan Chelsea. Untuk menjadi wajah yang familiar, Mbappe harus bermain di liga yang memberikan eksposur lebih besar. Jika prestasi gemilang dan rekor demi rekor ia cetak di liga yang lebih besar, ia akan berpotensi menjadi ikon sepak bola yang selanjutnya. 

Baca Juga: 5 Transfer Terburuk PSG Sejak Diakuisisi Qatar Sports Investments

Verified Writer

Aswar Riki

Pencinta olahraga yang gak hoby olahraga. @aswarriki_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya