TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luca Marini Ceritakan Perjuangan Ducati Kembangkan Desmosedici GP22

Ducati sempat alami kesulitan saat tes pramusim 

Luca Marini saat tes pramusim Valencia 2022 (motogp.com)

Ducati tampil begitu memukau di MotoGP 2022. Pabrikan asal Italia itu sukses sapu bersih seluruh kategori penghargaan di kelas utama, termasuk gelar juara dunia pembalap yang direngkuh Francesco Bagnaia.

Keberhasilan Ducati merajai kelas utama MotoGP membuat banyak orang lupa bahwa Ducati juga merasakan jatuh bangun selama pengembangan motor Desmosedici GP22. Luca Marini ceritakan perjuangan Ducati kembangkan Desmosedici GP22 baru-baru ini.

1. Pembalap Ducati sempat alami kesulitan adaptasi saat tunggangi Desmosedici GP22

Luca Marini pada GP Malaysia 2022 (motogp.com)

Perjalanan Ducati pada awal musim terbilang penuh tantangan. Pasalnya, Desmosedici GP22 masih belum begitu dikuasai oleh para pembalap yang mendapat jatah menunggangi motor tersebut. 

Perlu diingat, dari 8 pembalap bermotor Ducati, ada 5 yang menggunakan Desmosedici GP22. Mereka antara lain Francesco Bagnaia, Jack Miller, Jorge Martin, Johann Zarco, dan Luca Marini.

Kelimanya mengalami waktu yang berat saat beradaptasi dengan motor versi terbaru selama tes pramusim di Sepang dan Mandalika. Puncaknya, Ducati melakukan homologasi Desmosedici GP22 versi hybrid untuk Francesco Bagnaia dan Jack Miller yang merasa kurang cocok dengan karakteristik GP22 versi murni.

Baca Juga: Luca Marini Tak Dapat Jatah Ducati Desmosedici GP23 untuk Musim Depan

2. Kesulitan Ducati saat mengembangkan Desmosedici GP22 berbuah hasil mengesankan

Francesco Bagnaia berfoto usai meraih gelar juara dunia MotoGP 2022. (motogp.com)

Kesulitan yang dirasakan Ducati perlahan mulai menampakkan hasil di atas trek. Performa pembalap Ducati pun mengalami peningkatan sehingga begitu diwaspadai oleh para pabrikan lainnya.

Bahkan, pembalap yang memakai Desmosedici GP21 bisa bertarung di barisan depan. Terbukti, Enea Bastianini mampu tampil sebagai pemenang pada GP Qatar dan Amerika.

Selain itu, Francesco Bagnaia juga menunjukkan performa luar biasa pada paruh kedua musim. Walau sempat tertinggal 91 poin selepas GP Jerman, pembalap bernomor 63 itu mampu bangkit dan memaksimalkan performa motor dengan baik.

Empat kemenangan langsung disabet oleh Bagnaia pada GP Belanda, Inggris, Austria, dan San Marino. Selama paruh kedua musim 2022 pun Bagnaia tampil lebih konsisten meski gagal finis pada GP Jepang. Pada prosesnya, Bagnaia memutus dahaga gelar juara dunia pembalap untuk Ducati sejak terakhir kali Casey Stoner mendapat gelar prestisius pada 2007 silam. 

3. Kerja keras Ducati kembangkan Desmosedici GP22 mendapat apresiasi dari Luca Marini

pembalap Mooney VR46 Racing Team Luca Marini (motogp.com)

Kerja keras yang terbayar untuk Ducati mendapat apresiasi dari Luca Marini. Tak lupa, pembalap Mooney VR46 Racing Team itu menceritakan situasi Ducati saat tes pramusim sebelum libur musim dingin di Jerez, Spanyol.

"Luar biasa pekerjaan yang Ducati telah lakukan karena pada tes musim dingin situasinya kritis dan sangat sulit. Ducati menempatkan langkah lain dan dari pertengahan musim hingga seterusnya membuka jarak yang besar terhadap pabrikan lainnya.

Ducati sekarang menjadi motor terkuat di atas trek. Hasilnya berkata demikian dan semua pembalap Ducati benar-benar senang. Motor itu sangat bertenaga dan mudah dikendarai," jelas Marini dikutip Crash.

4. Tes Jerez selepas GP Spanyol jadi titik balik performa Luca Marini

Marco Bezzecchi dan Luca Marini selepas sesi kualifikasi GP Italia 2022 (motogp.com)

Luca Marini juga menceritakan performanya mengalami kemajuan selepas tes Jerez yang dilakukan pada Mei 2022. Tes tersebut dilakukan 2 hari setelah GP Spanyol digelar. Sebelum tes Jerez, pembalap berusia 25 tahun itu belum bisa menembus 10 besar dalam 6 balapan awal musim 2022.

Meski begitu, tes Jerez menjadi titik balik penampilan Luca Marini. Itu terbukti dari hasil yang diperoleh jebolan VR46 Academy itu selepas GP Spanyol. Luca Marini bahkan mampu finis keempat dua kali beruntun pada GP Austria dan San Marino.

"Segera setelah balapan GP Spanyol kami memiliki satu hari tes untuk pertama kalinya sejak tes musim dingin. Kami bisa bekerja pada semua aspek yang kami tidak punya waktu untuk menanganinya selama pekan balap.

Kami menemukan basis yang sangat bagus dalam hal pengaturan motor. Perasaan menjadi benar-benar bagus. Hasil putaran kedua kejuaraan juga luar biasa," papar Marini.

Baca Juga: Luca Marini Menikmati Perkembangannya di MotoGP, Cocok dengan Ducati

Verified Writer

Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya